Agar Tak Salah dan Rugi, Ini Tujuan Investasi yang Baik dan Tepat

Anna Cendana
25 May 2022 - 5 min read

Edukasi mengenai investasi makin menjamur selama beberapa tahun terakhir di kalangan milenial dan gen Z terutama sejak pandemi. Namun, jangan sampai kamu buru-buru melakukan investasi hanya karena mengikuti tren. Setidaknya, kamu perlu memahami dulu apa tujuan investasi yang bakal dilakukan.

Bagaimanapun, tiap jenis investasi mempunyai risiko dan kekurangan serta kelebihannya masing-masing. Mengetahui dengan pasti apa yang tujuan dalam berinvestasi akan menghindarkanmu dari perencanaan yang salah. Kamu akan mampu memilih produk investasi yang tepat beserta jumlah uang yang diletakkan sehingga meminimalkan risiko mengalami kerugian.

Investasi untuk Mempertahankan Nilai

Secara sederhana investasi adalah kegiatan meletakkan sebagian uangmu ke dalam sebuah instrumen untuk menjaga nilai uang dan mendapat keuntungan. Maksudnya, kamu
menukar” uangmu dengan sebuah produk tertentu yang punya ketahanan baik terhadap inflasi.

Untuk memahaminya, simak ilustrasi berikut. Uang Rp10.00,00 sudah ada sejak dahulu. Namun, perbandingan nilai keduanya dari masa ke masa berbeda.

Seperti contoh, uang Rp10.000,00 yang kamu miliki sepuluh tahun dapat digunakan untuk membeli seporsi nasi pecel. Namun kini, seporsi nasi pecel di tempat yang sama telah naik menjadi Rp20.000,00. Itu artinya, nilai uang Rp10.000,00 tidak lagi sama dari masa ke masa sekalipun tidak ada yang berubah dari nominalnya. Adapun penyebabnya adalah inflasi.

Apabila kamu menginvestasikan uang Rp10.000,00 ke dalam sebuah produk investasi, maka nilai dari uangmu akan ikut terjaga. Misal kamu meletakkannya ke dalam produk reksa dana dengan bunga 5% per tahun. Itu artinya, uangmu yang semula hanya Rp10.000,00 dalam satu tahun dapat menjadi Rp10.500,00.

Di sisi lain, rerata nilai inflasi di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir adalah 4,23%. Gampangnya, jika kamu punya uang sebesar Rp10.000,00 di tahun lalu, maka nilai uang tersebut sekarang adalah sekitar Rp9.577,00. Artinya, uang Rp10.423,00 di masa kini setara dengan Rp10.000,00 setahun lalu.

Dengan begitu, saat menginvestasikan Rp10.000,00 dengan bunga reksa dana 5%, kamu dapat mempertahankan nilai uang yang kamu miliki. Masih cukup aman, bukan?

Menentukan Tujuan Investasi yang Baik

Setelah memahami konsep dan tujuan investasi secara umum di atas, kini saatnya kamu menentukan detail tujuan setiap investasi yang dilakukan. Umumnya, investasi dilakukan berdasarkan goal jangka pendek, menengah, dan panjang.

1. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek adalah investasi yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Beberapa contoh tujuan yang pas untuk investasi ini adalah sebagai berikut.

Dana Darurat

Dana darurat adalah sejumlah dana yang sengaja kamu simpan dan hanya akan dipergunakan apabila dalam keadaan sangat terdesak. Seperti contoh adalah saat kamu mendadak harus berhenti bekerja dan belum menemukan pekerjaan baru. Padahal di sisi lain, kamu harus tetap memenuhi kebutuhan hidup. Dalam kondisi tanpa ada pemasukan inilah, kamu bisa menggunakan dana darurat.

Umumnya, besar dana darurat yang disiapkan adalah enam hingga dua belas kali biaya pengeluaran per bulan. Artinya jika per bulan kamu mengeluarkan dana Rp4 juta, maka siapkan dana darurat setidaknya Rp24 juta.

Pisahkanlah dana darurat dengan rekening yang kamu gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, ada baiknya kamu meletakkan sebagian dana darurat ke dalam bentuk investasi jangka pendek seperti reksa dana pasar uang (RDPU). Seperti contoh, dari 24 juta, simpan 12 juta di rekening bank dan 12 juta lainnya dalam bentuk reksa dana.

Tambahan Dana Sehari-Hari

Bukan tanpa alasan banyak orang yang menyebut investasi akan membuatmu makin kaya. Dengan berinvestasi, kamu bahkan dapat bertahan hidup hanya dari keuntungannya, lho.

Seperti contoh kamu baru saja membeli sebuah apartemen dengan cicilan per bulan sebesar Rp1,5 juta. Kamu pun menyewakan apartemen tersebut dengan harga Rp2,5 juta per bulan. Itu artinya, setiap bulan kamu mengantongi Rp1 juta tanpa aktif bekerja. Lumayan, bukan?

2. Investasi Jangka Menengah

Investasi jangka menengah adalah investasi yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam kurun waktu lebih dari satu tahun hingga lima tahun. Beberapa contoh tujuan yang pas untuk investasi ini adalah sebagai berikut.

Mempersiapkan DP Rumah

Harga properti terus melambung. Kalau ingin memiliki tempat tinggal atas nama sendiri, kamu perlu menyiapkannya sedini mungkin. Setidaknya, kalau berencana untuk mengambil KPR, kamu butuh mempersiapkan uang muka.

Besarnya DP sangat bervariasi, sekitar 10 hingga 30 persen—makin besar uang mukanya, makin kecil cicilannya. Contoh, kamu akan membeli rumah dengan harga Rp400 juta. Dengan asumsi DP sebesar 30 persen, maka kamu perlu menyiapkan dana sekitar Rp120 juta.

Kalau menyisihkan uang sebanyak Rp2 juta untuk mempersiapkan DP, maka kamu membutuhkan waktu 60 bulan untuk mengumpulkan Rp120 juta. Namun, kamu juga mesti mempertimbangkan hal ini:

Harga properti akan terus naik
Menyimpan uang di bank saja akan menggerus nilai uang

Oleh sebab itu, ada baiknya kamu meletakkan Rp2 juta per bulan tersebut ke dalam instrumen investasi. Pilihlah produk dengan return dan kinerja yang bagus. Selain menjaga nilai uang lebih baik, keuntungan yang diperoleh akan membantumu lebih cepat mencapai Rp120 juta tersebut.

3. Melanjutkan Pendidikan

Investasi terbaik adalah investasi terhadap diri sendiri dengan mengembangkan ilmu dan keterampilan. Karena itu, tak perlu ragu jika kamu ingin terus melanjutkan pendidikan seperti S1 dan S2 maupun mengambil pelatihan dan sertifikasi.

Gunakan instrumen yang cocok untuk jangka menengah seperti obligasi, reksa dana pendapatan tetap (RDPT), bahkan reksa dana campuran. Menabunglah di instrumen investasi secara berkala sesuai kemampuan dan target yang diharapkan.

4. Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang adalah investasi yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam kurun waktu lebih dari lima tahun. Beberapa contoh tujuan yang pas untuk investasi ini adalah sebagai berikut.

Dana Pensiun

Masa pensiun bukan berarti masa kamu sama sekali tidak melakukan sesuatu. Kamu tetap dapat berkarya dan bekerja, tetapi dengan ritme dan beban yang lebih ringan dibandingkan sebelumnya. Dalam periode ini pun, biasanya uang bukan lagi prioritas dalam bekerja, melainkan aktualisasi diri atau sekadar hobi.

Jenis produk yang cocok untuk tujuan investasi ini antara lain emas, saham, dan properti. Memulai investasi ini pun sebaiknya kamu lakukan sejak jauh-jauh hari agar hasil yang diperoleh maksimal. Hindari berinvestasi untuk dana pensiun dalam waktu lima tahun atau kurang sebelum masa pensiun yang diinginkan.

Dana Pendidikan Anak

Dana pendidikan anak mengalami kenaikan 8 hingga 20 persen setiap tahunnya—angka yang sangat besar, bukan? Karena itulah banyak orang tua muda—yang bahkan sejak anaknya masih bayi—telah mempersiapkan dana pendidikan.

Selain beberapa instrumen investasi di atas, kamu juga bisa mengikuti program asuransi pendidikan. Pilihlah produk yang kredibel dan memiliki layanan sesuai kebutuhanmu.

Apa pun tujuan investasi yang kamu lakukan, semuanya harus berawal dari manajemen keuangan serta cash flow yang baik. Tanpa adanya kondisi keuangan yang solid, bagaimana bisa kamu memenuhi kebutuhan sekaligus menyisihkan dana untuk investasi?

Untuk membantumu menjaga cash flow, Traveloka menghadirkan layanan menabung emas. Dengan begitu, kamu bisa mulai investasi emas dengan mudah untuk simpanan dana darurat atau kebutuhan lainnya.

Yuk, download aplikasi Traveloka sekarang dan nikmati mudahnya menabung emas!

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan