Emas itu seperti sahabat lama yang selalu setia, tidak pernah lekang oleh waktu. Tidak mengherankan jika investasi emas semakin digemari masyarakat Indonesia. Di tengah banyaknya produk investasi modern, emas tetap menjadi pilihan favorit karena mudah dipahami, nilai cenderung stabil, dan bisa menjadi penolong saat keadaan darurat.
Agar investasi emas Anda semakin menguntungkan, penting sekali mengetahui kapan waktu terbaik untuk menjual dan membeli emas. Ini bukan sekadar asal mengambil saja, tetapi dengan strategi yang tepat. Yuk, kita bahas tuntas rahasia waktu terbaik jual dan beli emas berdasarkan riset dan berbagai sumber terpercaya.
Sebelum kita membahas tentang waktu terbaik, mari kenal dulu dengan penyakit naik-turunnya harga emas. Harga emas memang bisa dibilang labil, kadang naik drastis, kadang turun cukup bikin deg-degan. Ada beberapa faktor utama yang memengaruhi harga emas, dari kondisi global hingga urusan dompet di rumah.
Jadi, jika Anda menanti momennya, wajib banget memantau faktor-faktor ini tiap hari atau minimal seminggu sekali biar tidak ketinggalan.
Siapa sih yang tidak mau beli emas dengan harga promo? Tetapi, masalahnya promo harga emas tidak diumumkan di TV atau aplikasi belanja online. Supaya tidak salah langkah, yuk cari tahu momen cerdas untuk membeli emas.
Ini jelas, dong. Logika sederhana: beli saat harga murah, jual saat harga tinggi. Rutin cek harga emas harian bisa sangat membantu agar Anda tidak membeli di puncak. Data harga emas terbaru bisa dilihat di banyak situs, seperti harga 1 gram emas per 20 Agustus 2025 di kisaran Rp 1.737.000-an, turun dari sebelumnya dan jauh dari rekor tertinggi Rp 2.039.000 beberapa bulan lalu. Nah, saat harga sedang turun, itulah saat yang bagus untuk mulai mencicil beli emas.
Jika Anda jeli, tren kenaikan permintaan dan harga emas biasanya terjadi menjelang Lebaran, akhir tahun, atau musim pernikahan. Masyarakat Indonesia punya kebiasaan membeli emas untuk hadiah atau tabungan menjelang momen-momen spesial. Sebaliknya, sebelum periode ini harga cenderung turun atau stabil. Maka, time your purchase well: beli jauh hari sebelum momen ramai.
Saat dunia didera inflasi tinggi atau suku bunga global rendah, itulah biasanya saat harga emas berpeluang naik. Emas dilirik sebagai alat lindung nilai, terutama saat uang dimakan inflasi. Jadi, jika berita di portal finansial ramai membahas inflasi atau krisis ekonomi, itu saat yang patut diwaspadai untuk mulai curi start beli emas sebelum harga melonjak.
Karena sulit menebak kapan harga emas benar-benar dasar, banyak ahli menyarankan teknik beli rutin alias dollar cost averaging. Prinsipnya, Anda beli emas dengan nominal tetap di periode teratur (misal setiap bulan), tanpa pusing memantau harga setiap saat. Dengan cara ini, rata-rata harga pembelian jadi lebih murah, dan risiko beli di harga puncak bisa berkurang.
Ini bagian yang paling ditunggu-tunggu. Sering sekali orang menyesal karena baru menjual setelah harga turun, atau buru-buru menjual ketika harga naik sesaat. Biar tidak jadi penyesalan berjamaah, mari pelajari waktu emas untuk menjual emas.
Penting sekali: jual emas idealnya saat harga sudah naik signifikan, terutama saat menyentuh rekor tertinggi. Cek grafik harga emas tahunan. Jika harga saat ini sudah lebih tinggi dari harga rata-rata beberapa bulan terakhir, itulah sinyal kuat untuk menjual sebagian emas Anda.
Kalau memang terdesak, lebih baik menjual emas daripada harus berutang dengan bunga tinggi. Emas adalah tabungan darurat terbaik, likuid, mudah dijual, dan berisiko rendah. Jadi, tidak ada salahnya menjual emas dalam momen ini, asal jadi solusi, bukan jadi kebiasaan.
Emas paling cocok untuk investasi jangka menengah-panjang. Harga emas dalam lima tahun terakhir naik hampir 40%, jadi lebih menguntungkan jika disimpan minimal 3–5 tahun. Jika sudah masuk periode itu dan harga naik tajam, boleh sekali mempertimbangkan untuk dijual, apalagi jika dana hasil jualnya memang dialihkan ke kebutuhan lebih penting.
Jika Anda suka belajar grafik harga, perhatikan istilah resistance, yaitu batas atas harga emas yang sering sulit ditembus. Jika harga sudah beberapa kali mendekati level tersebut tetapi gagal menembus, bisa jadi itu saatnya menjual sebagian emas sebelum harga berbalik turun.
Waktu terbaik membeli emas adalah saat harga turun atau stabil, jauh dari puncak, dan sebaiknya jauh-jauh hari sebelum musim ramai peminat. Sementara waktu terbaik menjual emas adalah saat harga sudah naik tinggi (rekor atau near-resistance), atau memang ada kebutuhan riil yang mendesak. Jangan lupakan strategi beli rutin (dollar cost averaging) agar Anda tidak galau setiap kali grafik bergerak liar.
Lalu, anggap saja investasi emas itu bukan sprint, tetapi maraton. Nikmati prosesnya, jangan buru-buru panen, dan tetap pada strategi. Siapa tahu, emas yang Anda beli hari ini beberapa tahun lagi ternyata harganya bikin senyum lebar saat dibutuhkan. Selamat berburu momen cuan emas!