Total Akomodasi | 5 Properties |
Area Populer | Darul Imarah, Lhoknga |
Hotel Populer | Hotel Hijrah, OYO 92207 Hotel Koperasi |
Objek Wisata Populer | Pantai Lampuuk, Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda (BTJ) |
Jika berada di Aceh Besar, kamu juga bisa mengunjungi Kota Jantho, Darussalam, Ingin Jaya, Leupung, Darul Kamal, Seulimeum, Kuta Baro, Blang Bintang, Pulo Aceh, Baitussalam
Jika berada di Aceh Besar, kota yang paling dikungjungi oleh wisatawan adalah Banda Aceh, Sabang, Lhokseumawe, Langsa, Bireuen, Subulussalam, Aceh Tengah, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Pidie.
Hotel yang paling populer dan banyak dipesan oleh wisatawan diantaranya Hotel Hijrah, OYO 92207 Hotel Koperasi, EXPRESS O 91662 Kost Rumah Kaca, Homestay Desa Wisata Gampong Nusa, Home Sweet Home Aceh
Saat ini, ada sekitar 5 hotel yang dapat kamu pesan di Aceh Besar
Aceh Besar dalam istilah Aceh disebut Aceh Rayeuk. Pnyebutan Aceh Rayeuk sebagai Aceh Besar dikarenakan wilayah inilah merupakan daerah inti Kerajaan Aceh dengan ibu kota Bandar Aceh Darussalam pada dahulu kala.
Kabupaten Aceh Besar berada di ujung barat daya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan merupakan titik awal dari Banda Aceh menuju daerah Aceh dan Sumatera lainnya. Ibu kota Kabupaten Aceh Besar adalah Kota Jantho yang berada di Pegunungan Seulawah. Aceh Besar memiliki beragam objek wisata karena bentang alam pegunungan dan pantainya yang cantik.
Wilayah Aceh Besar berbatasan dengan Kota Banda Aceh di sebelah utara, Kabupaten Aceh Jaya di sebelah barat daya, dan Kabupaten Pidie di sebelah selatan dan tenggara. Kabupaten Aceh Besar juga memiliki daerah kepulauan yang diberi nama Pulo Aceh dengan beberapa pulau eksotis, di antaranya Pulau Breueh, Pulau Peunasoe, Pulau Bunta dan Pulau Benggala.
Kestabilan politik dan kebangkitan Aceh dari musibah tsunami mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan pariwisata di Aceh. Perkembangan pariwisata ini juga berpengaruh pada Kabupaten Aceh Besar dengan adanya pertambahan jumlah hotel dan penginapan di Kota Jantho. The Pade Hotel Aceh Besar adalah salah satu hotel dengan bintang empat di Kota Jantho. Selain itu, tersedia juga hotel atau penginapan sejenis wisma dengan harga terjangkau, seperti Permata Hati Guest House, Bunda Wisma, dan Green Paradise.
Anda bisa menaiki pesawat dengan tujuan pendaratan di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar. Di dalam kompleks bandara, tersedia armada Damri yang akan mengantar Anda ke pusat Kota Jantho dan Kota Banda Aceh. Tarif taksi bandara ke Kota Jantho sekitar Rp200.000, sedangkan ke Kota Banda Aceh lebih murah, yaitu Rp70.000.
Angkutan umum khas Aceh adalah labi-labi, kendaraan roda empat dengan kode nomor dengan rute perjalanan berbeda dan dapat mengangkut 16 penumpang sekali jalan. Moda transportasi lainnya yang ada di Aceh adalah mobil sewa yang akan memudahkan Anda menuju objek-objek wisata di Kabupaten Aceh Besar.
Tjut Nyak Dhien merupakan pahlawan besar bagi Indonesia yang lahir di Lampadang Aceh Besar. Tempat tinggal Tjuk Nyak Dhien yang berada di Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada telah ditetapkan sebagai museum oleh pemerintah setempat. Rumah tinggal ini telah mengalami renovasi karena pernah dihancurkan Belanda dan hanya tersisa fondasinya yang asli.
Masjid Tua Indra Puri berada 25 km ke arah selatan Medan dan 24 km dari Kota Banda Aceh. Masjid ini memiliki luas bangunan sekitar 33.875 meter persegi. Sebelum agama Islam masuk ke wilayah ini, Masjid Tua Indra Puri merupakan sebuah kuil Hindu. Keunikan masjid ini terlihat dari arsitektur bangunannya yang sederhana dengan atap berbentuk segi empat dan tumpang yang tersusun tiga.
Laksamana Malahayati adalah seorang laksamana laut wanita pertama di dunia yang berasal dari Aceh. Beliau dimakamkan di puncak bukit kecil sebelah utara Desa Lamreh. Anda harus melwati lorong jalan desa sekitar 300 meter dan menaiki 74 anak tangga untuk mencapai kompleks makam Laksamanan Malahayati.
Perpustakaan yang berada di Desa Tanoh Abee di kaki Gunung Seulawah ini merupakan perpustakaan pribadi milik keturunan Tengku Chik Tanoh Abee. Perpustakaan ini menyimpan manuskrip-manuskrip kuno tentang agama Islam, seperti ilmu fiqih, ilmu tasawuf, ilmu ibadah, dan lainnya. Perpustakaan ini sudah ada sejak abad 16 Masehi.
Kini, manuskrip yang sudah berusia berabad-abad ini dicetak kembali tanpa mengubah isinya untuk mencegah kerusakan kitab karena dimakan rayap dan usia. Bantuan ini diberikan pihak Jepang dengan tujuan untuk melestarikan peninggalan-peninggalan bersejarah.
Pantai Lampu’uk merupakan salah satu pantai dengan kerusakan yang sangat parah saat dilanda tsunami karena berada di ujung Pulau Sumatera. Kini, pemerintah daerah telah membangun kembali daerah ini yang terkenal dengan pasir putihnya. Di kawasan ini, terdapat sebuah padang golf Seulawah yang memiliki latar belakang panorama laut. Wisatawan dapat menyaksikan keindahan matahari terbenam di tepi pantai sambil menikmati hidangan ikan yang banyak dijual oleh penduduk lokal.
Pantai Ujong Batee berada di Kecamatan Mesjid Raya, sekitar 17 kilometer dari Kota Banda Aceh arah menuju Pelabuhan Malahayati. Kini, pantai ini hanya tinggal kenangan karena mengalami kerusakan parah akibat tsunami. Pantai Ujong Batee berbatasan langsung dengan Pulau Weh. Sesuai dengan namanya, para wisatawan dapat melihat Pulau Weh seperti sebuah batu dari pantai ini. Pasir pantai yang berwarna kehitaman dipercaya dapat memberikan kesembuhan dari penyakit tulang dan kelumpuhan. Di pantai ini, Anda akan melihat bekas reruntuhan Benteng Indra Patra yang terendam air laut.
Kolam pemandian Pucok Krueng berada di kawasan Lhok Nga yang terkenal dengan kawasan pantai berpasir putih, tepatnya di puncak Pegunungan Pucok Krueng. Kolam pemandian ini berisi air berwarna kehijauan yang bersumber dari gunung. Di dekat kolam, terdapat goa yang tembus hingga ke Pegunungan Lamno, Aceh Jaya yang berjarak kurang lebih 75 km. Di atas kolam, terdapat tebing setinggi 20 meter yang bisa Anda gunakan sebagai arena menguji adrenalin untuk meloncat ke kolam.
Air terjun Suhom berada di Desa Kreung Kala dan Desa Suhom, Kecamatan Lhoong. Air terjun ini telah memberikan sumber tenaga listrik bagi 200 kepala keluarga Desa Kreung Kala. Anda membutuhkan waktu satu jam untuk menuju ke air terjun ini dari Kota Banda Aceh. Air Terjun Suhom memiliki pemandangan hutan yang asri dan pohon durian, banyak penjual durian bermunculan di sini saat sedang musimnya. Di sekitar air terjun, terdapat tempat berkemah umum untuk Anda yang menghabiskan waktu lebih lama lagi di sana.
Taman Hutan Raya Po Cut Meurah Intan (Tahura PMI) terletak di antara kaki Gunung Seulawah Agam dan Seulawah Inong, Kecamatan Lembah Saree, Aceh Besar. Luas Tahura PMI mencapai 6.300 hektar dan dipenuhi alang-alang, kayu pinus, dan akasia. Fauna yang biasa ditemukan di sini adalah rusa, babi hutan, landak, dan monyet ekor panjang. Spot yang menarik di kawasan ini adalah rumah pohon yang dibangun di antara dua pohon pinus, di mana Anda dapat melihat hutan pinus di kaki Gunung Seulawah.
Puncak Kuta Malaka berada di kawasan Samahani yang terkenal dengan keindahan air terjun 7 tingkatnya. Objek wisata ini berada 45 km dari Kota Banda Aceh dengan menggunakan kendaraan. Bentang alam puncak Kuta Malaka menghadirkan keindahan pemandangan Bukit Barisan dari atas Bukit Kuta Malaka yang memiliki ketinggian 600 meter di atas permukaan laut. Bagi Anda yang suka berkemah, menanti matahari terbit dari puncak bukit menjadi hal yang selalu dinantikan. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan dengan tracking menuju Air Terjun Kuta Malaka.
Bagi Anda pecinta kuliner, mencicipi masakan khas daerah Aceh Besar yang tidak ditemui di tempat lain akan memberikan pengalaman tersendiri. Sie Reuboh yang berarti daging rebus adalah masakan khas yang selalu ada di menu masyarakat Aceh Besar pada hari Meugang (satu atau dua hari menjelang bulan Ramadhan, hari Raya Idul Fitri, dan Idul Adha). Cita rasa gurih, pedas, dan asam Sie Reuboh disajikan dengan nasi putih hangat.