itu pasti kesalahan untuk pergi ke sana. kami telah tertipu oleh semua foto indah mereka di Instagram. Alih-alih memberikan kami informasi yang tepat di media apa pun yang memungkinkan (wa, IG, web, atau apa pun), orang yang bernama Natalie meminta layanan tambahan apa pun sebelum kami mencapai gelembung. Dan ya, Anda harus mengambil salah satu layanan tersebut (seperti makan siang, makan malam, atau sarapan) karena tidak ada cara Anda bisa mendapatkan pasokan apa pun ketika Anda sudah berada di dalam gelembung. Kami diberitahu tentang cara kami bisa mencapai gelembung segera ketika kami mencapai resepsi, yang terletak di puncak bukit Pantai Nyang Nyang. Resepsionis (Nila) tidak mengerti semua kondisi di bawah ini. Dia hanya membawa kami untuk turun ke jalan berbatu dan seluruh staf menolak untuk membantu kami mencapai gelembung. Mengetahui bahwa saya mengalami pergelangan kaki yang bengkok, sebagian besar staf tidak tahu apa-apa, meninggalkan saya dan pasangan saya sangat menderita saat mencoba meraih gelembung dari atas bukit. Jadi kami hanya berjalan sekitar 2 km, dari bukit berbatu berbahaya ke untaian pasir panjang. hotel hanya memberi kami 2 botol air, dan makanan di sana sangat mahal dengan rasa seperti omong kosong. Tidak mungkin Anda tahan panas sambil mencapai gelembung dan untuk hari berikutnya hanya dengan 2 botol air, untuk 2 orang! Gelembung itu indah di malam hari, TETAPI tidak mungkin untuk menikmati keindahan bintang-bintang (seperti yang mereka klaim) karena bagian atas gelembung tertutup debu. Bersiaplah dengan panasnya, Gelembung itu terasa panas pada pukul 9.00 pagi !! Tidak ada ruang teduh apa pun. Anda tidak memiliki pilihan selain melakukan check out lebih awal sebelum semakin panas untuk mencapai puncak bukit dari nyangnyang. tidak ada sinyal dalam gelembung tetapi mereka menyediakan wifi. Kamar mandinya indah btw. Ini sebenarnya bagian terbaik dari bubble IMHO kami. Mengetahui bahwa pergelangan kaki saya bengkok, alih-alih menawarkan bantuan, salah satu staf mereka menawari saya naik kuda seharga Rp 1 juta !! Gila, ya? Syukurlah, saya bertemu wayan, salah satu staf yang bersedia membantu saya naik ke bukit. Saya bisa mengatakan, dia satu-satunya staf yang membantu kami sepanjang jalan. Saya tidak akan merekomendasikan "situs berkemah" ini untuk menginap bahkan hanya untuk satu malam. Ada begitu banyak tempat indah untuk tinggal di Bali dengan tempat yang sama. Terlebih lagi, manajer atau PIC yang akan menghubungi Anda tidak tinggal di Indonesia. Dia tidak tahu bagaimana situasi sebenarnya. Natalie (namanya) hanya akan memberi Anda kata yang nyaman alih-alih membantu Anda. Jadi, sebaiknya Anda berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk tinggal di tempat ini!