Total Akomodasi | 69 Properties |
Area Populer | Banjarbaru Utara, Banjarbaru Selatan |
Hotel Populer | Novotel Banjarmasin Airport, favehotel Banjarbaru Banjarmasin |
Objek Wisata Populer | Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor (BDJ), Q Mall Banjar Baru |
Jika berada di Banjarbaru, kamu juga bisa mengunjungi Banjarbaru Utara, Landasan Ulin, Banjarbaru Selatan, Liang Anggang, Cempaka
Jika berada di Banjarbaru, kota yang paling dikungjungi oleh wisatawan adalah Banjarmasin Tengah, Banjarmasin Utara, Banjarmasin Selatan, Banjarmasin Timur, Banjarmasin Barat.
Hotel yang paling populer dan banyak dipesan oleh wisatawan diantaranya Novotel Banjarmasin Airport, favehotel Banjarbaru Banjarmasin, Cordia Hotel Banjarmasin- Hotel Dalam Bandara, Hotel Roditha Banjarbaru, Montana Hotel Syariah Banjarbaru, Jelita Bandara Hotel Airport, Urbanview Hotel 99 Syariah Banjarbaru, Grand Permata In Hotel, Lerina Hotel & Conference Syariah Banjarbaru, Hotel Banjar Permai
Saat ini, ada sekitar 69 hotel yang dapat kamu pesan di Banjarbaru
Kota Banjarbaru merupakan salah satu kota yang berada di Kalimantan Selatan. Sebelumnya, Kota Banjarbaru menjadi kota administratif yang merupakan hasil pemekaran Kabupaten Banjar. Pada masa itu, sebagian besar daerah di kota berada di Kawedanan Ulin yang menjadi bagian dari Kabupaten Banjar. Saat ini, Kota Banjarbaru terdiri dari lima kecamatan, di antaranya Banjarbaru Selatan, Banjarbaru Utara, Cempaka, Landasan Ulin, dan Liang Anggang.
Banjarbaru dikenal oleh masyarakat setempat dengan nama Gunung Apam yang berlokasi di sekitar Kota Martapura. Penambang-penambang batu intan di daerah Cempaka, kadang kala menggunakan tempat ini sebagai lokasi untuk beristirahat.
Dalam perjalanannya, saat itu dibentuklah tim khusus untuk mengakaji kelayakan tata ruang kota dan planologi yang dipimpin oleh D.A.W. Van der Peijl. Pembentukan tim ini untuk membantu Gubernur Banjarbaru dalam proses merancang Kota Banjarbaru sebelum ditetapkan menjadi Ibu Kota Provinsi Kalimantan pada 1950. Namun, dalam perkembangannya, penetapan ini tidak terlaksana dan hanya terjadi perubahan status menjadi kota administratif.
Gubernur Dr. Murjani memberi nama “Kota Banjarbaru” agar bisa membedakannya dengan Kota Banjarmasin. Pada awalnya, pemberian nama tersebut hanya bersifat sementara, namun akhirnya telah diresmikan hingga sekarang tetap dikenal dengan nama Banjarbaru. Menteri Dalam Negeri Syarwan Hamid, secara resmi melantik Akhmad Fakhruli sebagai walikota Banjarbaru dan meresmikan status Kota Banjarbaru dari kota adminstratif menjadi kotamadia (kota) pada 27 April 1999.
Banjarbaru didominasi oleh suku Banjar dan suku-suku lainnya, di antaranya adalah suku Jawa, Sunda, Bukit, Madura, Bugis, Makumpai, Mandar, dan masih banyak lagi suku lainnya.
Kota Banjarbaru memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata sekitar 30 derajat celsius. Angin arah utara yang berhembus di kota ini memiliki kecepatan 8 km/h dengan Kelembapan udara sekitar 79%.
Kota Banjarbaru berbatasan dengan Kecamatan Martapura dan Kabupaten Bantar di sebelah utara, Kabupaten Tanah Laut dan Kecamatan Bati-bati di sebelah selatan, Kecamatan Gambut dan Aluh-aluh di sebelah barat, serta Kecamatan Intan dan Kabupaten Banjar di sebelah timur.
Bagi Anda yang ingin berkunjung ke tempat ini, akan sangat mudah bila ditempuh menggunakan moda transportasi udara. Ada dapat menaiki pesawat terbang dengan tujuan pendaratan di Bandara Syamsudin Noor, Kota Banjarbaru.
Setelah sampai di Bandara Syamsudin Noor, Anda bisa menggunakan berbagai pilihan transportasi di sekitar bandara, salah satunya taksi untuk mengantar Anda ke Kota Baru. Anda akan menempuh perjalanan sekitar 4,6 km untuk sampai di Kota Banjarbaru.
Terdapat taksi resmi di bandara dan jalan-jalan utama di Kota Banjarbaru yang dapat mengantar Anda ke berbagai tujuan wisata. Tarif kendaraan ini tergantung dari jarak tempuhnya, yakni dari lokasi pemberangkatan menuju tempat tujuan terakhir Anda.
Jika Anda ingin menaiki angkutan umum lainnya, terdapat angkutan dalam kota dan antar kota. Mayoritasn angkutan kota (angkot) di Kota Banjarbaru berwarna kuning. Anda harus berjalan keluar bandara dengan jarak sekitar 400 meter menuju sebuah bundaran untuk menemukan angkot ini.
Seperti bandara pada umumnya, terdapat jasa agen atau jasa penyewaan mobil yang akan menunggu Anda di sekitarnya. Harga sewanya tergantung pada lama waktu penyewaan dan jarak tempat tujuan Anda. Jasa penyewaan mobil juga terdapat di sekitar jalan-jalan utama Kota Banjarbaru.
Kota administratif yang terkenal akan makanan khas berupa otak-otak ini, ternyata menyimpan banyak destinasi wisata yang bisa menjadi pilihan favorit Anda. Beragam lokasi wisata di tempat ini akan menambah pengetahuan Anda melalui keberadaan museum dan gedung-gedung bersejarah yang ada di Kota Banjarbaru.
Tak hanya tentang sejarah, Anda juga bisa menikmati pemandangan alam dari beberapa objek wisata yang masih tersembunyi di kota ini. Sebagian objek wisata tersebut juga berada di Banjarmasin yang berjarak cukup dekat dengan Kota Banjarbaru.
Danau yang terletak di Guntung Manggis ini, cukup jauh dari Kota Banjarbaru. Di sekitar danau, terdapat PT Galuh Cempaka yang memiliki area atau tempat bekas penggalian emas dan intan. Saat ini, Anda pun masih bisa melihat bekas bangunan dan area bekas galian yang berada di samping danau tersebut.
Meek Farm merupakan sebuah agrowisata bagi pecinta durian. Terdapat sekitar 24 jenis durian di tempat ini yang terletak cukup dekat dengan Bekantan Park. Tempat yang memiliki sedikitnya 300 jenis pohon durian ini berdiri sejak 11 November 2008. Beragam durian dijual dengan harga sekitar Rp30.000 hingga Rp40.000 per kg. Area wisata ini dibuka setiap hari dari pukul 08.00-18.00 WITA.
Bekantan Park adalah tempat wisata berupa kebun binatang, sekaligus area outbound untuk keluarga. Di tempat ini, terdapat berbagai macam binatang di antaranya, biawak, kura-kura, dan beruang. Wahana outbound dikhususkan untuk permainan anak-anak saja yang meliputi: flying fox, jembatan tali, dan sebagainya. Lokasi Bekantan Park ini terletak di Jalan Guntung Manggis, Kota Banjarbaru. Biaya masuk ke tempat ini adalah Rp15.000.
Museum ini berjarak sekitar 150 km dari Kota Banjarmasin. Anda dapat menempuh perjalanan selama 20-30 menit menggunakan kendaraan bermotor. Museum yang berdiri sejak 10 Januari 1978 ini, berada di Jalan Jendral Ahmad Yani Km. 36,5. Sebagian besar benda-benda di museum ini merupakan peninggalan suku Dayak dan Banjar dengan koleksinya yang mencapai sekitar 5.000 jenis. Semua peninggalan ini berasal dari masa silam, termasuk masa penjajahan Belanda.
Waktu Kunjungan:
Selasa–Kamis: Pukul 08:00 – 15:00 WITA
Jumat–Minggu: Pukul 08:00 – 15:30 WITA
Senin dan Hari besar: Tutup
Tarif Perorangan
Dewasa/Umum : Rp1.500
Anak-anak : Rp1.000
Tarif Rombongan
Dewasa/Umum : Rp1.000
Anak-anak : Rp500
Monumen ini terletak di Jalan A. Yani Km. 20, Liang Anggang, Banjarbaru. Posisi monumen ini berada di antara jalur Banjarmasin ke arah bandara dan Pelaihari di bagian selatan. Monument ALRI menjadi simbol dari keberadaan dan peran ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) dalam menjalankan tugasnya menjaga kesatuan wilayah dan pertahanan di Kalimantan Selatan.
Pulau Kembang berada di tengah-tengah Sungai Barito yang berjarak sekitar 1,5 km dari Kota Banjarmasin. Untuk menuju lokasi ini, Anda harus ke Sungai Barito untuk menyewa perahu dengan tarif yang cukup terjangkau. Tempat ini merupakan habitat dari beberapa binatang seperti monyet dan burung. Di pulau ini juga terdapat sebuah arca Hanoman bewarna putih.
Objek wisata ini dibuka setiap hari Sabtu dan Minggu hingga pukul 14.00 WITA. Harga tiket masuknya sebesar Rp5.000, sedangkan bagi wisatawan asing akan dikenakan biaya sebesar Rp25.000.
(Harga di atas sewaktu-waktu bisa berubah)