Total Akomodasi | 58 Properties |
Area Populer | Plaju, Ilir Timur I |
Hotel Populer | Graha Kartika Sriwijaya, Ayola Sentosa Palembang |
Objek Wisata Populer | Palembang Square, Palembang Icon Mall |
Hotel yang paling populer dan banyak dipesan oleh wisatawan diantaranya Graha Kartika Sriwijaya, Ayola Sentosa Palembang, ibis Palembang Sanggar, Msquare Hotel , Wisata Hotel Palembang, Sky Residence Sayangan, Sky Residence Sayangan, Sentra Hotel, Clean Room in Palembang City Center (PLB), NEW BARI HOTEL
Saat ini, ada sekitar 58 hotel yang dapat kamu pesan di Ampera Bridge
Jembatan Ampera merupakan salah satu jembatan yang ada di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Jembatan ini sudah menjadi salah satu ikon dari Kota Palembang. Jembatan Ampera terletak di tengah kota, tepatnya di Jl. Sultan Mahmud Badaruddin. Jembatan ini dibangun dengan panjang kurang lebih 1.117 meter, lebar 22 meter, dan tinggi yang dihitung dari permukaan air sekitar 11,5 meter.
Jembatan ini merupakan akses masyarakat Palembang karena merupakan jalan penghubung antara Seberang Hilir dan Hulu yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Sebelum ada jembatan ini, biasanya, masyarakat yang ingin bepergian harus menggunakan perahu atau kapal untuk menyeberang dari Hulu ke Hilir ataupun sebaliknya.
Sebenarnya, rencana pembangunan Jembatan Ampera sudah ada sejak 1906, namun rencana tersebut tidak sempat terlaksana. Akhirnya ketika Palembang dijabat oleh Le Corq pada 1924, rencana itu kembali dicanangkan. Sayangnya, rencana ini batal lagi, bahkan sampai Belanda pergi dari Indonesia pun rencana pembangunan jembatan belum sempat terlaksana. Pada 1963, ide pembangunan kembali muncul saat masa kemerdekaan Indonesia. Ir. Soekarno yang merupakan presiden pertama di Indonesia menyetujui ide dari pembangunan jembatan ini.
Jembatan yang terkenal dengan nama Jembatan Ampera ini dibangun dalam waktu 3 tahun dan jembatan ini telah siap digunakan pada 1965. Saat itu, jembatan ini kerap memiliki predikat jembatan terpanjang se-Asia Tenggara.
Awalnya, di bagian tengah, belakang, dan depan dari Jembatan Ampera bisa diangkat ke atas, sehingga kapal yang melewati jembatan tidak terbentur. Namun, pada 1970, aktivitas ini tidak lagi dilakukan karena waktu yang dipakai untuk mengangkat jembatan kerap mengganggu lalu lintas di atas jembatan.
Jika Anda berangkat dari Stasiun Kertapati, Anda bisa mencari bus yang melewati Jembatan Ampera. Selain itu, Anda bisa menggunakan Transmusi (busway-nya Palembang) yang melewati Jembatan Ampera.
Jika Anda berangkat dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin, Anda bisa menyewa mobil atau taksi bandara dengan jarak tempuh kurang lebih 6 kilometer.
Jika Anda dari pusat kota, ada beberapa angkot dan bus kota yang bisa membawa Anda ke Jembatan Ampera.
Pulau ini merupakan sebuah daratan kecil yang berada di tengah Sungai Musi. Konon, terbentuknya pulau ini erat kaitannya dengan cerita putri raja dari Kerajaan Sriwijaya, yaitu Siti Fatimah yang dinikahi oleh seorang saudagar Tionghoa bernama Tan Bun Az. Namun, menurut cerita, sang saudagar dan Siti Fatimah tewas tenggelam di sungai ini. Sejak saat itulah, di Pulau Kemaro dibangun sebuah Vihara yang kerap dijadikan tempat wisata di Sungai Musi.
Di pulau ini juga terdapat sebuah pohon yang dinamai pohon cinta, penamaan tersebut dimaksud untuk mengenang kisah cinta sang saudagar dengan Siti Fatimah.
Pemandangan indah dan arsitektur yang cantik kerap menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berfoto di Jembatan Ampera. Selain berfoto, Anda juga bisa menikmati wisata kuliner yang terdapat di sekitar Sungai Musi tepatnya di bawah Jembatan Ampera. Berbagai macam menu khas Kota Palembang bisa Anda nikmati, seperti pempek dan makanan lainnya.
Saat malam hari, Anda akan melihat puluhan lampu menghiasi jembatan, sehingga Jembatan Ampera akan terlihat sangat indah. Biasanya, para wisatawan yang datang pun tidak mau melewatkan keindahan malam di Jembatan Ampera.
Salah satu tempat yang paling pas untuk menikmati pemandangan malam Jembatan Ampera adalah Plaza Benteng Kuto Besak. Tempat ini bisa dijadikan spot untuk menikmati keindahan jembatan. Di sekitar jembatan juga terdapat beberapa taman, 2 taman di Hilir dan 2 taman lainnya ada di Hulu.
Tidak jauh dari jembatan, cukup berjalan kaki sejauh 50 meter, Anda akan menemukan sebuah pasar yang menjual berbagai macam suvenir khas Palembang serta oleh-oleh Palembang lainnya. Bagi Anda penggemar songket, Anda juga bisa menemukannya di pasar ini.