Untuk kamar bagus sekali sesuai dengan pesanan. Tapi attitude dan skill resepsionis di HW Hotel harus diperbaiki karena belum bisa handling complain customer sehingga malah membuat customer dalam kondisi marah malah semakin panas. Kesan pertama sudah bikin drop nilai hotel ini. Kami tiba di hotel pukul 12.00 dari Bukittinggi. Kami mengerti bahwa check in adalah jam. 14.00. Karena saya pesan secara online, biasanya saya cek bookingan apakah sudah masuk atau belum. Saya datang ke resepsionis, si nona ' X ' tanya ke saya, ibu ada keperluan apa. Kesel 1. Saya bilang saya mau check in, si ' X ' langsung jawab ' check in itu jam 2 bu ' dengan nada gak enak didengar. Saya jawab. Ya saya tau, saya mau cek dulu bookingan saya sudah masuk belum. Kesel 2. Si ' X ' dengan bahasa tubuh terlihat malas ngecek komputer. Dia tanya nama saya dan bilang iya bu sudah ada. Tapi tidak dibantu administrasinya dulu. Beda banget dengan hotel yang saya tempati di Bukittinggi. Mereka bantu administrasinya dulu, jadi kamar bisa langsung siap saat waktu check in. Oke balik ke si ' X '. Kami akhirnya menunggu di mobil hingga jam 13.52 (hampir 2 jam) dengan cuaca panas sekali di luar hotel dan kondisi lapar pula karena kita sudah beli makanan yang akan kami makan di kamar. Kesel 3. Kami ke resepsionis kembali, saya tanya dia apakah kita sudah bisa masuk. Si'X ' bilang belum, dia minta KTP saya dan bilang duduk dulu bu nanti saya panggil. Tidak langsung diurus administrasinya. Akhirnya sampai 14.15. Kami liat dia mendahulukan orang yang datang belakangan (bukan yang sudah duduk, kalo itu saya no problem). Emosi sudah mulai tinggi. Saya dekati lagi meja resepsionis, saya cuma tanya bagaimana Mbak? Bahasa saya biasa. Si ' X ' nyerocos ngomong ABCDEFG, bilang semua orang juga antri dan sebagainya. Dengan nada yang membuat orang kesel. Saya bukan orang yang mau dihormati, tapi untuk level resepsionis, ini gak boleh sama sekali dilakukan, saya juga berkecimpung di pelayanan perbankan, jadi saya tau how to serve customer. Resepsionis seperti ini tidak boleh dibiarkan karena bikin reputasi hotel jadi tidak baik, tidak ada permintaan maaf atas ketidaknyamanannya. Saya tidak jawab apapun. Saya tahan emosi saya, karena kalo sudah gak ketahan, saya bisa nyerocos juga. Saya kembali lagi ke tempat duduk, akhirnya nama saya dipanggil, dikasih kunci tersebut, baru saya denger ada permintaan maaf pada ucapan terakhirnya. Tapi karena kadar emosi kita masih tinggi, ucapan itu kita anggap angin lalu. Kenapa tidak menyebut hal itu saat customer sedang emosi (biasanya customer yang emosi akan menurun kadar emosinya apabila diperlakukan secara benar), alhamdulillah saat check out gak ketemu dia lagi, kami dilayani dengan baik dan ramah oleh resepsionis lain (laki-laki). Demikian kesan pertama saya yang sudah bikin kami emosi pada awal kedatangan yang berimbas menjadi ketidaknyamanan. Untuk HW Hotel. Resepsionis merupakan awal pelayanan, jadi pilihlah yang attitude nya bagus atau yang sudah terlatih bukan hanya modal tampang saja. Terima kasih (maaf nulisnya panjang karena masih emosi 😁).