Pencinta film di Kota Baubau Sulawesi Tenggara kini tidak perlu pergi jauh-jauh untuk menikmati suasana bioskop berkualitas. Jaringan bioskop Cinepolis telah membuka cabang di Lippo Plaza Buton, menjadikannya cabang Cinepolis pertama di Baubau. Paduan kualitas gambar dan suara, suasana nyaman, serta fasilitas modern membuat bioskop ini dengan cepat menarik banyak pengunjung.
Cinepolis Lippo Plaza Buton resmi dibuka pada tanggal 15 Januari 2016, dan merupakan cabang ke-15 dari seluruh jaringan Cinepolis di Indonesia. Pembukaan bioskop ini memberi akses ke pengalaman menonton secara modern bagi masyarakat Pulau Buton. Lokasinya yang berada di Ground Floor pusat perbelanjaan modern membuat bioskop ini cocok untuk melewatkan akhir pekan menyenangkan.
Cinepolis Lippo Plaza Buton memiliki empat auditorium, dengan kapasitas total sebanyak 612 kursi. Semua auditorium ini menawarkan Kelas Reguler, sehingga harga tiketnya cukup terjangkau. Akan tetapi, pengunjung tetap bisa menikmati gambar dan suara berkualitas, terutama dengan teknologi Dolby di setiap auditorium yang memberi pengalaman mengesankan saat menonton. Layar lebar memberi sudut pandang ideal bagi penonton yang duduk di posisi mana saja. Setiap kursi memiliki tempat untuk menaruh gelas.
Area lobi Cinepolis Lippo Plaza Buton cukup luas dan nyaman. Desainnya modern dengan arsitektur minimalis serta loket terpisah untuk tiket dan jajanan. Lobi yang luas juga menjadikannya ideal sebagai tempat berkumpul komunitas pencinta film atau peserta nonton bareng. Loket jajanan menjual berbagai makanan dan minuman (termasuk menu paket), seperti popcorn, soda, aneka teh dan kopi, serta kue-kue.
Ketahui jadwal film Cinepolis Baubau tanpa harus pergi ke bioskop. Aplikasi Traveloka menyediakan informasi jadwal film yang sedang tayang di semua jaringan Cinepolis. Klik di sini untuk melihat informasi film di Cinepolis Lippo Plaza Buton. Rencanakan pembelian tiket Anda secara praktis menggunakan aplikasi Traveloka.
Baubau adalah kota di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, yang memiliki latar belakang sejarah sejak era Kerajaan Buton pada abad ke-15. Baubau dinyatakan sebagai kota secara resmi pada tahun 2001, dan ejaannya berubah dari Bau-Bau menjadi Baubau pada tahun 2010. Baubau memiliki kontur berbukit-bukit serta iklim yang ideal untuk bertani.
Pertanian, perikanan, dan peternakan merupakan sumber pendapatan utama masyarakat Baubau. Kota ini menghasilkan padi, jagung, berbagai sayur dan buah-buahan, kelapa, kemiri, dan kapuk. Hewan ternak utama adalah ayam, sapi, ayam, serta itik. Baubau juga merupakan titik penghubung antara kawasan Indonesia Barat dan Timur, terutama dalam hal perdagangan serta transportasi.
Baubau secara resmi memiliki hubungan kota kembar (sister city) dengan Seoul, Korea Selatan, dan Moscow, Rusia, pada tahun 2010. Status sebagai kota kembar memudahkan proses kerja sama di bidang pendidikan, perdagangan, dan pertukaran budaya. Selama tahun 2014 dan 2015, Baubau juga menjalin hubungan kota kembar dengan Canberra, Paris, Shanghai, Melaka, Hong Kong, New Delhi, dan Singapura.
Sebagai bagian dari Kerajaan Buton, Baubau memiliki beberapa peninggalan sejarah. Benteng Keraton Buton dan Masigi Ogena (Masjid Agung Keraton) adalah destinasi sejarah yang wajib dikunjungi. Ada juga rumah adat, meriam kuno, serta artefak kebudayaan lain. Baubau juga memiliki beberapa destinasi wisata alam, seperti Pantai Kawali dan Nirwana, Gua Lakasa dan Kaisabu, Pemandian Alam Bungi, Air Terjun Tirtarimba dan Lagaguna, serta Bukit Palatiga.