Operator tur, Pak Jumadi bersama istrinya, Ibu Widya sebagai asistennya, membawa kami ke tempat tujuan wisata. Kami memulai perjalanan ke Tumpak Sewu terlebih dahulu sejak bromo ditutup untuk ritual Tengger, kami membutuhkan waktu 5 jam perjalanan dari bandara Surabaya. Kami menginap di Yanto Homestay di dekat air terjun.
Tujuan kami berikutnya adalah bromo, dari Tumpak Sewu butuh 5 jam perjalanan lagi menuju hotel. Kami tinggal di hotel Yoschi. Kami pergi ke tempat matahari terbit dengan jip pada jam 3 pagi. Sayangnya, cuaca tidak mendukung dan kami tidak bisa melihat gunung bromo.
Kami memutuskan untuk membatalkan perjalanan kami ke ijen karena itu adalah perjalanan yang melelahkan bagi kami karena waktu perjalanan dan kurang tidur. Jadi, kami memutuskan untuk kembali ke surabaya, hanya 2 jam perjalanan dari bromo ke kota surabaya. Mereka memesan kamar di hotel Amaris dan kami memutuskan untuk mengakhiri perjalanan kami di Surabaya keesokan harinya dan terbang ke Labuan Bajo.
Singkatnya, itu adalah perjalanan yang menyenangkan dan kami merasa seperti keluarga dengan Pak Jumadi.