Rating & Review Keseluruhan Kondominium Pantai Carita Selatan

Murmer buat liburan keluarga besar, Deket bgt pantai, saking Deket nya pas malem2 ga bisa tidur, kedengeran bgt suara ombaknya, tapi so far Aman2 aja kok, walaupun bangunan tua dari luar, tapi dalemnya masih terawat

Owner kondominiumnya baik sekali, karena menawarkan room yang lebih bagus. Saya habiskan ±800k untuk 2 bedroom sangat worth it dimana view langsung menghadap ke pantai. Vilanya juga bersih banget banget banget, ditambah ketika check in air di dispenser baru diganti, owner menggunakan merk aqua bersegel. Pokoknya worth it banget nginep di sinii. Terima kasih untuk ownernya karena sudah mengijinkan check out jam 1 🙏🏽.

Waktu check in sesuai jam 14, penginapan nyaman bersih, tapi sayang gda air, air mati 2x, jam 4 pg bangun air mati, baru nyala mungkin jam 7 an, selesai main air laut jam 10 mau bilasan air mati lagi, sudah lapor ke pihak pengelola baru nyala jam 11.30 pas saat kami keluar kamar kebayang kan bilasan pakai air seadanya sisa pg, dan harus co di jam 12.

Fasilitas mumpuni, lengkap dengan peralatan masak (rice cooker, kulkas, kompor), ada meja makan dan ruang TV, staff ramah, pemandangan langsung menghadap ke pantai. Furniturenya agak terkesan kuno, sesuai dengan foto yang ditampilkan, tapi bersih kok.

Walaupun kamarnya biasa aja tapi lumayan untuk liburan keluarga karena lumayan lengkap fasilitas dapurnya bisa untuk masak-masak, pantainya bagus bersih dan gak terlalu ramai.

Enak tempatnya luas, nyaman depan pantai persis jadi ga repot-repot kluar penginapan.

Tempatnya luas tapi sayang agak tidak terawat bangunannya. Tapi untuk ruangan sangat layak.

Tempatnya nyaman, bersih, dan viewnya langsung menghadap pantai.

walaupun jenis bangunan tua, tp sangat rekomendasi kalau liburan bersama keluarga dan teman-teman untuk melepas lelah, view-nya langsung ke laut dan pasir lantai nya halus. jd aman banget untuk tempat anak bermain.

lokasi bagus, pantai bagus, booking selatan, di kasi utara .. ok sih parkiran luas tempat terlalu tua, TV lama tanpa gambar, tidak ada remote untuk AC, penerangan kamar buruk, kulkas tua dan kotor dan tidak cukup dingin untuk minum, air sering mati .. sangat mengganggu. jangan lupa tanyakan stiker "mobil ini tidak di cuci" ke pos satpam .. kalau tidak, besok pagi saat check-out ada anak muda minta Rp20.000 buat cuci mobil yang kurang bersih sama sekali .. juga security akan meminta Anda Rp10.000 untuk biaya parkir. sedangkan anda sudah membayar lebih dari 1 juta rupiah untuk menginap per malam .. budaya pungli yg masih subur di sekiatan anyer-carita

menyenangkan karena depan kamar lamgsung pantai. kamar dg fasilitas dapur. host ramah dan helpfull

dispenser air kotor, pintunya tidak bisa dikunci dengan mudah, kamar sudah tua, tidak ada water heater, kadang air mati, kamar kotor

Terdapat 2 kondominium, selatan dan utara. Jadi harus dilihat lagi ya. Lokasinya tepat di pinggir pantai. Bagus untuk keluarga ada dapur lengkap alat masak. Terlihat tidak terlalu mewah tapi cukup lah untuk menginap saja sejauh ini puas, terima kasih.

Selalu menyenangkan menginap di lippo kondominium walaupun bangunannya tua namun memiliki pantai yang sangat indah, aman dan nyaman untuk bermain. Tetapi sangat disayangkan banyaknya penjual penjual makanan atau jasa pijat dan lain-lain yang terlalu memaksa pengunjung untuk membeli. Walaupun kita sudah membeli.

Cerita di Carita jam 20:30 an tiba di hotel, hotel Kondominium Carita Selatan parkiran penuh, saya sampai mutar keluar masuk untuk cari parkiran yang kosong setelah menurunkan keluarga dan barang-barang, setelah dapat parkir saya dikasih info sama petugas hotel, Pak ada fenomena Krakatau jarang jarang terjadi bisa dilihat dari pantai, dalam hati. Wah seru nih, langsung aku naik lantai 2 (3 plus dasar) lalu cek keluarga lagi beres-beres barang di kamar masing-masing, setelah itu saya ajak anak-anak untuk turun ke bawah daripada main HP saja di kamar, siapa tahu ada pemandangan bagus di bawah, dan ternyata istri dan si kecil tertarik juga untuk ikut jam 21:00 an lewat kita turun, sampai pantai ternyata gelap gulita, penampakan Krakatau tidak ada, lalu istri dan anakku saya ajak untuk jalan bermaksud cari jagung bakar. Anakku nomor 2 karena takut suara ombak balik lagi ke kamar (hal ini paling aku syukuri kemudian), baru beberapa langkah tiba-tiba ombak cukup besar datang. Saya sudah mulai tidak enak, dan celana pun pada basah (padahal jarak bibir pantai masih lumayan dan rada dalam) akhirnya saya putuskan ajak kembali ke kamar, saat perjalanan kembali ke kamar, anak pertama saya cukup penasaran dan kembali melihat keadaan, karena hati dan pikiran saya sudah tidak enak, saya panggil terus anak pertamaku untuk kembali ke kamar. Dan untungnya mau mendengarkan dan mengikuti aku, masuk ke lorong menuju tangga, baru beberapa langkah luapan air ombak cukup kuat dan keras membuatku terjatuh dan tersungkur. Terbawa arus (dalam hati yang terpikirkan adalah anakku yang kecil yang baru 11 bulan bersama ibunya), di titik ini saya sadar betul betapa lemahnya diriku yang tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolong keluargaku. Bahkan menolong diri sendiri pun tak sanggup, hanya bisa pasrah ikut arus air mengalir, ternyata kami tersapu sampai parkiran depan hotel karena bangunan kondominium dan parkiran depan menurun, ada tangga kecil masuk kondominium. Ketika air surut kita tidak ikut kebawa arus balik dan tertahan di area tersebut, saya berusaha untuk bangkit dan mencari si kecil dan ibunya, Alhamdulillah ternyata masih tidak jauh dariku. Si kecil masih dalam pelukan erat ibunya walaupun dalam kondisi tergeletak dan kesakitan, mungkin terbentur dinding atau tangga. Segera saya ambil si kecil dan berusaha membantu ibunya bangun untuk segera mencari tempat aman, lalu saya tengok kanan kiri anakku yang pertama pun selamat dan masih dekat saya. Selanjutnya kami segera naik ke lantai 2 mengamankan diri, si kecil segera kami bersihkan dan ganti baju hangat, setelah kami cek sepertinya aman, tidak ada luka apapun (ini semua berkat ibunya yang sigap memberi rasa aman). Anakku nomor 2 yang sudah lari ke kamar duluan nangis panik dan ketakutan. Lalu kami berusaha membersihkan diri sekenanya dan mencoba untuk tetap tenang. HP pun pada hilang terbawa arus, dan tersisa 1 (satu), itu pun mati karena basah kuyup. Jam 22:05 saya cek ke bawah lagi lihat keadaan, saya lihat di lantai dasar cukup berantakan, orang-orang pada panik dan pergi meninggalkan lokasi, kondominium jadi sepi, hanya tersisa beberapa mobil saja di parkiran, saya coba tenangkan diri dan cari informasi, ternyata arah jalan balik ke arah Cilegon pun terputus dan berbahaya karena menyisir pantai disarankan kalau mau kembali lewat Pandeglang. Karena sudah cukup lelah karena baru sampai, dan mencoba berpikir jernih dalam kepanikan karena harus menenangkan anak-anak juga, saya putuskan untuk tinggal, karena saya anggap ini lebih aman posisi kita di kamar cukup tinggi daripada kita berkendara dalam keadaan panik dan buru-buru cek ketersediaan makanan. Akhirnya saya coba turun cek toko toko di seberang sudah pada tutup, turun ke bawah ada beberapa botol air minum yang masih utuh bekas terbawa arus saya ambilin buat menjaga kebutuhan malam ini lalu kami coba istirahat, saya hanya berdoa dan berharap tidak terjadi apa-apa malam ini dan bisa kembali pulang esok hari, Alhamdulillah anak-anak bisa tertidur dengan nyenyak, walau saya dan istri tidak tenang kami coba untuk bisa tidur malam ini, terdengar suara ambulan terus bolak-balik sampai pagi hari diringi hujan dan suara petir silih berganti, ternyata sampai juga pagi, lalu kami berberes untuk kembali ke rumah. Rute lewat Pandeglang dan Serang. Di perjalanan ramai ambulan datang menuju lokasi. Bersyukur kami bisa selamat dan melewati ini semua, tulisan ini saya buat untuk anak-anakku, supaya nanti dibaca. Dan tahu bahwa ibunya luar biasa dalam menjaganya dan sebagai pengingat kami di kemudian hari. Ternyata kita bukan apa-apa dibandingkan kekuatan dan keajaiban Ilahi, terima kasih dan syukur selalu kupanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT yang telah menjaga kami sekeluarga.

Viewnya bagus, harganya terjangkau.

Meskipun bangunan tergolong tua, tapi cukup representatif, fasilitas tidak terlalu lengkap namun yang paling memuaskan adalah lokasi yang langsung berada di depan pantai pantai terjaga kebersihannya juga landai dan sangat aman untuk anak-anak, karena tidak ada karang, ombak dan gelombang tidak tinggi, overall, liburan akhir pekan cukup memuaskan.

Kamar nyaman, hanya saja keran airnya rusak, nyala terus. Kamar benar-benar depan pantai, tinggal jalan beberapa meter langsung bisa main air. Sewa sehari tapi kita pakai hanya beberapa jam, karena memang sengaja cuma untuk istirahat. Tapi cukup memuaskan. Pengurus hotelnya juga ramah-ramah.

Room sudah dibersihkan namun tetap bau amis sekali.

Lokasi persis di tepi pantai, jadi bisa melihat anak-anak berenang dari teras, sambil ngopi. Malam barbeque diteras sambil ditemankan suara ombak, kondisi tiap ruangan hotel tidak terlalu bagus, AC bocor, kamar mandi agak bau karena bangunan sudah agak tua dan kurang perawatan. Bisa masak-masak karena disediakan peralatan masak juga, berasa di rumah sendiri. Parkir mobil pun dibelakang kamar tidur. Overall sudah 3 kali kesini oke banget view dan suasananya, tidak menyesal deh.