review jujur ;
setibanya di hotel sehabis check in, ada rencana mau minta bantu bellboy buat nganterin koper² sampai ke kamar dengan troli, tapi receptionist kayaknya ga nyampein ke bellboy, jadilah suami angkat 2 koper sekaligus. untuk kamar, kami dapet smoking room karena kamar lagi full dan ditawarkan untuk pindah kamar keesokan harinya (tapi pada akhirnya, aku mager buat pindahan). menurutku, untuk bau rokok di kamar lumayan samar, tapi kalau di kamar mandi lumayan juga baunya. untuk kebersihan kettle jug, masih ada abu rokok yang menempel, jadi sebelum aku pakai, aku cuci dulu sampai bersih. untuk seprei, wangiii. untuk gorden/tirai jendela, aku nemuin bros wanita yang disematkan disana beserta jarum² pentul (housekeeper please check your curtains!), membuatku terheran-heran, apa tamu sebelumnya ga merasa kehilangan bros? untungnya, nuansa kamar ini terbantu oleh view room yang cantik, yang mengarah ke kolam renang, dan cahaya matahari yang menembus masuk. but di hari terakhir menginap, aku malah gabisa tidur karena ada suara berisik (ketuk², seret², dan suara aneh lainnya) dari kamar sebelah dan kamar atas, aku gatau itu beneran manusia atau bukan, tapi semoga aja beneran manusia. untuk breakfast, gaada masalah, aku suka variasinya. oh ya, for the last, engineering dept boleh coba cek aliran air di toilet ya, karena pup yang udah disiram, terkadang naik lagi ke permukaan. itulah review jujur dari aku, semoga dapat diterima ♡