The most recommended hotel for history and museum seeker.
Ini satu-satunya hotel proper yang walking within distance dari: museum bahari, museum fatahillah, kota tua, museum BI, dan museum BNI. Kerennya, hotel ini tau potensi, jadi wiken ada shuttle gratis ke museum bahari. Ada juga tur gratis tiap hari, pagi dan sore. Bisa liat jadwalnya di dekat resepsionis.
Pros lagi, hotel ini pakai gedung kolonial, interiornya juga mengikuti. Suka banget tu interior kamar dengan lis-lis khas kolonial.
Kami fam of 5 pesan twin bed dapat 2 kasur masing-masing lebar 100 cm dan bisa digabung! Cocok buat keluarga. Di kamar asa Dolce Gusto, dia pakai bubuk sendiri, jujur aku ga cocok huhu. Yang aku suka jelas freeflow air mineral dispensee.
Servisnya agak lola tapi. Aku telpon buat minta 1 handuk, ga datang-datang, alhasil ambil sendiri di housekeeping yang lagi beresin kamar tetangga.
Minus lagi, ini hotel banyak properti kurang dijaga, contoh lift yang program callingnya ngaco, ga berhenti di floor terkait lah, ga kepanggil lah, not to mention lift ujung kiri panelnya hampir mau lepas, berbahaya lho!
Nah saatnya untuk makanan.
Ada wedang dan mesin kopi proper. Ada 2 varian real juice sama juice konsentrat.
Sayang, protein kuraaang banget, masa cuma telor dan sosis. Terus di buffet umum cuma ayam kecap dan tahu gule. Plis tambahin. Yang mengecewakan lagi adalah, meski pastry-roti lumayan, tapi GA ADA CHEESE huhu. Ini sih vital.
Padahal posisi buat turis bgt, harusnya lebih naro makanan lokal. Misal kerak telor, atau ganti2 menu lokal lainnya. Please embrace lokal. Sedih cuma nemu kacang ijo, bolu marmer, sama lapis legit huhu.
Btw mba Dina Desty ramaah. Nyamperin ke meja.
Mohon dibaca ya komenku. Thanks a lot!