Saya memesan hotel ini melalui Traveloka dan membayar Rp1,6 juta untuk satu malam. Setelah menghabiskan seminggu di Bali, kami ingin malam terakhir kami dekat bandara dan di area Kuta.
Secara keseluruhan, semuanya baik-baik saja—kecuali untuk dua masalah utama:
1. Dindingnya sangat tipis. Saya bisa dengan jelas mendengar seorang pria India berbicara dari tengah malam hingga pukul 5 pagi. Saya harus menggedor dinding agar mereka berhenti karena saya tidak bisa menghubungi resepsionis.
2. Sistem komunikasi yang buruk. Tidak ada telepon di kamar, dan resepsionis tidak menjelaskan dengan benar cara masuk ke aplikasi Mamaka untuk mengirim pesan ke hotel. Mereka meminta kami untuk memindai kode QR di kamar, tetapi tidak ada. Saya bahkan mencoba menelepon hotel menggunakan nomor yang tercantum di Google—tidak ada jawaban sama sekali. Luar biasa.
Jika Anda mengharapkan sarapan prasmanan, bersiaplah untuk kecewa. Sarapan hanya berisi satu hidangan dari menu, ditambah kopi, jus, dan satu muffin. Dengan harga Rp1,6 juta per malam, itu sungguh tidak sepadan.
Sisi positifnya, area kolam renang di atapnya fantastis—airnya bersih tanpa bau klorin, pengalaman bersantai yang luar biasa, dan pemandangan Pantai Kuta yang indah. Kami menghabiskan sepanjang sore di sana.
Apakah saya akan menginap di sini lagi? Sejujurnya saya tidak yakin. Saya harus mempertimbangkannya kembali. Dindingnya yang tipis patut dipertimbangkan.