Saya ingin berbagi pengalaman pribadi ketika kebijakan mengesampingkan rasa belas kasihan yang mengakibatkan masa inap yang mengecewakan dan mahal di Zenith Suite Cameron Highlands.
Awalnya saya merencanakan liburan keluarga yang sederhana dan santai bersama anak-anak saya ke Cameron Highlands. Namun, liburan yang seharusnya damai berubah menjadi pengalaman yang menegangkan dan sangat membuat frustrasi — semua karena kesalahan pemilihan tanggal yang tidak disengaja selama proses pemesanan.
🛎️ [Awalnya]
Saya memesan kamar untuk menginap 3 malam (termasuk sarapan) di Zenith Suite Cameron Highlands melalui platform Traveloka. Pemesanan tersebut sudah lunas dan ditandai sebagai tidak dapat dikembalikan dan tidak dapat diubah. Sayangnya, saya salah memilih tanggal check-in, dan baru menyadari kesalahan tersebut saat tiba di tanggal 23 Juni 2025. Tanggal pemesanan awal adalah 20 Juni.
Meskipun tiba di hotel secara langsung bersama anak-anak dan barang bawaan saya, saya diberitahu dengan tegas bahwa saya tidak bisa check-in kecuali saya membayar lagi. Tingkat hunian hotel ini terlihat sangat rendah (sekitar 80% kamar tampak kosong), namun tidak ada fleksibilitas atau pengertian yang ditunjukkan. Akhirnya, saya terpaksa membayar untuk menginap dua malam lagi — tanpa sarapan, tanpa layanan kebersihan harian, dan bahkan tanpa perlengkapan dasar seperti kantong sampah kecuali diminta. Seprai juga tidak dibersihkan dengan benar.
💸 [Biaya]
Pemesanan awal untuk 3 malam (termasuk sarapan) sudah lunas. Namun, saya akhirnya harus membayar lagi untuk dua malam tambahan, tanpa sarapan atau layanan kamar. Total biaya yang saya keluarkan sendiri melebihi RM3.000, dan yang saya terima hanyalah akomodasi dua malam di bawah standar. Untuk kesalahan yang dibuat dengan itikad baik, keputusan ini terasa sangat keras dan tidak masuk akal.
🤖 [Sikap Staf Hotel]
Yang menambah frustrasi adalah sikap dingin dan kaku dari resepsionis dan manajer jaga. Dari manajer jaga hingga asisten manajer kantor depan, tidak ada yang menunjukkan empati atau menawarkan bantuan nyata. Saya berulang kali diberi tahu, "Itu kebijakan kami," dan bahkan mendengar, "Uangnya sudah masuk ke pendapatan hotel — tidak bisa dikembalikan." Tanggapan seperti itu terasa meremehkan dan tidak profesional.
Ketika saya meminta dokumen untuk mendukung klaim asuransi, pihak hotel awalnya memberi saya selembar kertas tanpa tanda tangan, tanpa kop surat atau stempel resmi. Saya harus menindaklanjuti beberapa kali selama liburan saya hanya untuk mendapatkan dokumen yang sesuai. Prosesnya melelahkan dan membuat frustrasi.
📞 [Kurangnya Tanggung Jawab dari Pihak Hotel dan Platform]
Mungkin yang paling mengkhawatirkan adalah baik Traveloka maupun pihak hotel tidak pernah menghubungi saya sebelum, selama, atau setelah tanggal check-in awal. Tidak ada email, SMS, atau panggilan telepon. Untuk pemesanan prabayar penuh, kurangnya tindak lanjut ini sangat meresahkan. Jika saya dihubungi bahkan pada malam kedua, saya mungkin akan menyadari kesalahannya lebih awal dan mengambil langkah untuk mengatasinya. Sebaliknya, ketidakhadiran saya diam-diam ditandai sebagai "tidak hadir," dan jumlah penuh dibebankan tanpa pertanyaan.
Tanggapan Traveloka hanyalah ungkapan pengertian yang sopan — tetapi mereka dengan jelas menyatakan bahwa "karena hotel tidak menyetujui pengembalian dana apa pun, kami tidak dapat melanjutkan." Sementara itu, pihak hotel menjelaskan bahwa "biaya satu malam untuk ketidakhadiran hanya berlaku untuk pemesanan langsung di situs web hotel; pemesanan melalui platform dikenakan biaya penuh."
Namun, situs web hotel sendiri dengan jelas menyatakan bahwa ketidakhadiran dikenakan biaya satu malam. Mengapa ini tidak berlaku untuk pemesanan melalui platform? Ketidakkonsistenan ini sulit dibenarkan.
Yang lebih penting, Syarat & Ketentuan Traveloka sendiri menunjukkan bahwa otoritas terakhir atas masalah pemesanan berada di tangan hotel. Ini berarti hotel bisa saja menangani kasus ini secara berbeda, jika mereka memilih untuk melakukannya. Sebaliknya, kedua belah pihak memilih untuk bersembunyi di balik kebijakan yang kaku dan saling melempar tanggung jawab — sementara tamu yang membayar dibiarkan menanggung beban penuh.
🚫 [Saya Tidak Hadir — Saya Hadir Secara Fisik]
Saya tidak hadir dengan itikad buruk. Saya hadir secara fisik, menjelaskan kesalahannya dengan tulus, dan meminta bantuan. Namun saya tetap ditolak check-in kecuali saya membayar lagi — dan bahkan sarapan atau gestur kecil apa pun tidak ditawarkan.
Apakah seperti ini seharusnya keramahan?
⚠️ [Mengapa Saya Membagikan Ini]
Saya membagikan cerita ini untuk memberi tahu sesama wisatawan yang mungkin mempertimbangkan untuk menginap di Zenith Suite Cameron Highlands, atau memesan melalui platform pihak ketiga. Harap diperhatikan:
Hotel menerapkan kebijakannya secara kaku, tanpa mempertimbangkan kesalahan tamu yang jujur atau itikad baik.
Baik hotel maupun platform pemesanan tidak menghubungi saya selama periode pemesanan untuk memeriksa ketidakhadiran saya.
Hotel, meskipun memegang kendali penuh atas situasi ini, menolak untuk menunjukkan fleksibilitas, dan mengalihkan tanggung jawab kepada platform.
Tidak dapat dikembalikan dananya bukan berarti tidak dapat dinegosiasikan, terutama dalam situasi di mana tamu datang sendiri dan mencari penyelesaian dengan itikad baik.
Setiap perjalanan yang kita lakukan seringkali berkaitan dengan harapan, rencana, dan waktu berharga keluarga kita. Dan sungguh mengecewakan ketika sebuah hotel memilih untuk memprioritaskan kebijakan daripada manusia, dan pendapatan daripada empati.
Saya tahu saya bukan orang terakhir yang mengalami hal ini. Jika Anda pernah mengalami hal serupa, jangan ragu untuk membagikannya juga. Dan semoga kita semua, dalam perjalanan selanjutnya, diperlakukan dengan lebih adil dan penuh pengertian.