One of the best healing places. Very private compared to the other glamping sites. Decent breakfast, nice lunch, and dinner. The bathroom has a water heater. Definitely will repeat!
Saya termasuk orang yang jarang kasih review tempat menginap. Komentar + saya soal Luxcamp ini antara lain:
1) Pengelolaannya bagus, mungkin karena under Horison management ya? Untuk harga glamping segitu, saya kira sangat worth it, karena sudah termasuk makan 3x, biaya parkir mobil menginap, porter barang dari parkiran ke tenda (walaupun saya kasih tip lagi). Yang terpenting makannya dapat buffet, bukan sepiring nasi goreng atau nasi kotak begitu. Itu poin plus menurut saya.
2) Secara lokasi cukup baik, udaranya dingin sampai menusuk tulang kalau malam, dan berada tidak jauh dari perkebunan teh dan ujung finish arung jeram, walaupun saya tidak mencoba wahana arung jeramnya, karena bawa bumil. Jadi, suasana orang-orang yang naik arung jeram cukup ramai dan menarik.
3) Pelayanannya sangat ramah menurut saya.
4) Soal kegiatan juga cukup banyak, dan Aa yang bertugas menjajakan servis-nya juga terlihat sangat berpengalaman.
5) Kamar mandinya bersih dan estetik, air panas-nya pakai Rinnai water heater, sangat simpel, air cepat panas. Kami suka Rinnai water heater. Oh iya, kamar mandinya ada di sebelah tenda banget, dan privasi terjaga walaupun komposisi-nya 2 kamar mandi untuk 3 tenda.
6) Kebetulan kami pesan tenda dome deret 3 yang paling dekat resepsionis, jadi enggak terlalu sulit mengingat ada bumil yang saya bawa. Tapi kalau yang tenda kotak, harus turun lagi ke bawah dan elevasinya lumayan.
7) Tenda dome-nya oke, karena pakai yang biasa saya lihat di Decathlon juga, ukurannya besar 2 dewasa 1 anak kecil bisa tidur dengan nyaman tanpa numpuk jebluk sama barang-barang bawaan.
8) Di lokasi banyak pohon kopi, jadi materi bagus untuk menceritakan kopi ke anak, supaya dia pernah lihat pohon buah kopi yang selalu Bapak-nya minum tiap pagi. Tapi tentu, there are rooms for improvement lah ya.
1) Soal lalat. Kayaknya memang lagi musim lalat (awal penghujan) di Pangalengan atau bagaimana, tapi yang jelas sangat tidak nyaman ada sebegitu banyak lalat di mana-mana, tidak hanya di area Luxcamp, tapi di tempat-tempat lain seperti di Danau Cileunca dan di sekitar pos tunggu area offroad ATV dan di lokasi-lokasi lain paling tidak dari yang kami lihat waktu keliling-keliling di Pangalengan. Tapi, maksud saya, biasanya kalau banyak lalat begitu, bisa disemprotkan campuran air + Bayclin di lantai atau di meja-meja makan, di beton atau jalan setapak dekat area tenda dan lain-lain dan sebagainya. Atau ya memperbanyak jebakan lalat yang kertas atau sedotan di banyak sudut. Atau kalau enggak salah ada semacam jebakan lalat yang digantung bentuknya macam kain dan jebakannya pakai larutan kimia pengundang lalat atau pakai cairan gula dan lain-lain dan sebagainya sehingga lalat waktu masuk ke jebakan gantung itu dia enggak bisa keluar dan akhirnya mati tenggelam.
2) Perlu dipajang peta wisata Pangalengan mungkin ya. Jadi supaya tamu yang baru pertama kali main ke Pangalengan (seperti saya dan keluarga), jadi lebih mudah dapat informasi wisatanya.
3) Kalau di lokasi ada dijual kopi asli Pangalengan, saya mau banget beli, tapi ternyata tidak ada. Saran untuk yang mau ke Luxcamp:
1) Sebaiknya bawa daging beku sendiri dari rumah untuk BBQ, karena dari Luxcamp menawarkan paket BBQ suki, tapi kayaknya porsinya kurang banyak. Kalau bawa daging beku dan lain-lain sendiri untuk keluarga lebih mantap menghabiskan malam yang dingin semriwing.
2) Bawa selimut tambahan. Mungkin di jam-jam 10-11 malam tidak terasa dinginnya. Hawa dingin menusuk tulang akan datang jam 2-3 pagi (saya bisa ingat, karena kebetulan bangun untuk ke WC). Tentu pakai minyak kayu putih sebelum tidur juga penting untuk yang bawa anak kecil ke lokasi. Mungkin itu yang bisa saya sampaikan, burung kutilang burung cendrawasih, cukup sekian dan terima kasih.