Pilihan saya untuk menginap di Classique Inn lebih pada pertimbangan subjektif karena ingin bernostalgia dan memenuhi janji kepada pemilik & staf bahwa saya akan berkunjung lagi jika datang ke Yangon. Saya tinggal di hotel lain selama 7 hari untuk urusan bisnis, sebelum pindah ke Classique Inn. Karena pada tahun 2013 saya menginap di Classique Inn selama lebih dari 70 hari dalam 3 kali kunjungan kerja di Yangon. Suasana ruang tidur, lobby beserta perabot kayu kuno dan lantai kayu (parkit) masih persis seperti tahun 2013. Pemilik Classique Inn dan staf menyambut saya dengan ramah seperti keluarga, dan mereka menyiapkan kamar yang sama dengan yang saya tempati pada tahun 2013. Hal yang berbeda adalah kamar mandi. Tegel dan perlengkapannya sudah diganti dengan yang baru dan bersih. Saya benar-benar menikmati suasana nostalgia. Suasana sepi dan tenang, serta suara burung-burung di pagi hari sangat pas bagi yang mempertimbangkan tinggal menikmati suasana sepi dan alami. Jumlah kamar dan jumlah tamu juga tidak terlalu banyak. Hal yang perlu dipertimbangkan bagi traveler yang baru pertama kali datang ke Yangon adalah akses ke Classique Inn yang berliku-liku dan banyak persimpangan dari jalan utama. Bahkan sopir taxi pun tidak familiar untuk mencari dan mengantar ke tempat ini. Jika ingin pergi keluar, saat ini lebih mudah karena jalan di depan Classique Inn sudah bagus dan banyak taxi lewat, Oh ya, untuk makan pagi akan lebih nyaman kalau minta di sediakan di dalam ruang saja. Karena tempat makan pagi di halaman (out door) sekalipun bisa menikmati suasana pagi, tapi banyak nyamuk yang membuat kurang nyaman. Kecuali Anda mau disiapkan obat nyamuk bakar.