Hal terjadi cerita saya. Pada tanggal 2 april 2020 di bandara Sultan Hasanuddin dibatalkan penerbangan ke Denpasar jadi harus nginap sementara 1 hari itu aku memesan Homestay Icha di Sudiang terdekat di bandara lalu memilih gocar penjemputan saya. Kemudian itu bapak grab mengikutiku dibelakang minta naik itu, bilang tarif tawar 50K, jadi itu bapak mengambil koper saya. Itu aku tidak pesan dengan bapak grab, itu bapak gak dengerin langsung minta cancel itu gocarnya. Ah gak boleh gitu harus izin dulu untuk membatalkan dengan bapak gocarnya memaksakan naik mobilnya itu bapak grab aku terima saja hm. Terus naik menuju homestay Icha. Setelah sampai itu bilang, bapak harga sesuai tarif 105K. Ah? Berubah kok tidak sama, saya sampaikan bapak, jadi aku tegas sama bapak grab, tapi bapak kenapa gak dengerin jadi tidak bisa menghargai aku orang tuli ini. Tidak tahu perasaan satu sama lain. Nah itu bapak tidak tulus sekali. Saya tidak mampu membayar 105 K. Uang tidak mencukupi. Jadi aku meminta uang dengan temanku untuk membayarkan mobil bapak grab itu. Jadi merasa marah dengan bapak grab kok gitu sih. Jadi saya bayarkan saja. Jadi harus menerimannya :) Jadi pelayanan homestay membantu saya soal membicarakan tentang masalah mobil grabnya, gak jelas banget, jadi saya kepala pusing karena hal terjadi masalah dengan bapak grab. Kemudian pelayan homestay mengambil koper saya untuk membawakan ke kamar. Setelah saya mandi langsung merasa sudah tenang. Itu pintu sapu lidih saya melihatnya aku buka pintu. Setelah pelayanan homestay memberikan makanan malam padaku tapi saya tidak memesan makanan. Saya pun menangis. Sangat membantu dengan pelayanan homestay yang tulus padaku. Sangat membantu. Terima kasih atas segalanya ini dengan pelayanan OYO 3233 Homestay Icha terbaik :) Salam Bambang Ramadan (Aktivis Tuli Makassar).