Pengalaman saya pertama kali berkunjung, di sambut beberapa anak muda yang segera merapikan kembali kamarnya kendala pada saat itu, lampu mati entah karena apa karena ternyata warga sekitar tetap hidup menyala, baru kemudian menyala sore hari, sambil terdengar suara mesin menyala seperti kecil. Air di kamar mandi kecil sekali, hanya kadang agak besar mungkin ada beberapa kamar memakai bersamaan. Dinding kamar terbuat dari papan, jadi saya merasa sedikit nyaman mengingat sebelumnya sering terjadi gempa, pagi hari saya ditawari sarapan, dengan pilihan omelet/pencake/atau roti bakar, overall semua tampak baik dengan harga yang relatif murah dan dekat dengan pelabuhan penyeberangan public.