Kami menginap selama 2 malam dengan permintaan kamar non-smoking. Tetapi saat kami datang, kami diberikan kamar smoking dengan bau rokok yang masih menempel di kamar. Kemudian untuk kamar sendiri sangat gampang suara dari luar tembus ke kamar, terutama bagian pintu depan. Jika ada orang lewat sambil mengobrol di lorong atau sekedar mengetok pintu kamar sebelah, suaranya langsung tembus dari pintu. Juga tidak ada kantong plastik laundry seperti Hotel 88 yang lain untuk menaruh cucian kotor, hanya ada nampan. Channel TV yang tersedia juga sebagian besar lokal dengan terkadang menghilang dari layar seperti mencari sinyal. Channel internasional juga tersedia namun dengan kualitas gambar bersemut seperti sedang mencari sinyal. Ditambah lagi channel yang tersedia tidak banyak, seperti seolah-olah TV ditempatkan sebagai pajangan saja. Untuk sarapan, menu lumayan oke. Saya sempat mencoba gado-gado yang saus kacangnya kurang halus dan terlalu manis. Kemudian infused water yang hanya dicelupkan stroberi yang sebenarnya lebih baik dibelah, tidak langsung dimasukkan utuh. Di hari kedua saya menginap, menu prasmanan tidak ada daging ayam/sapi hanya telur padahal sudah ada egg station itupun omelet saja dengan waktu masak cukup lama.