Total Akomodasi | 27 Properties |
Hotel Populer | Garrya Bianti Yogyakarta, Ramada by Wyndham Yogyakarta |
Objek Wisata Populer | Angkringan Sempor Mb Rossa, SMA dan SMK Sulaiman Sleman |
Hotel yang paling populer dan banyak dipesan oleh wisatawan diantaranya Garrya Bianti Yogyakarta, Ramada by Wyndham Yogyakarta, Prima SR Hotel & Convention, Java Village Resort by HOMEE Yogyakarta, Wyndham Garden Yogyakarta, RedDoorz near Sleman City Hall 2, RedDoorz @ Artomoro Guest House, RedDoorz @ Pondok Eyang Obi Sleman, SWASA LIVING, Ubu Villa Gito Gati
Saat ini, ada sekitar 27 hotel yang dapat kamu pesan di Pusat Kota Sleman
Sleman merupakan sebuah kecamatan, sekaligus ibu kota Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah ini dikenal sebagai asal buah salak pondoh. Selain dikenal sebagai asal buah salak pondoh, Sleman juga dikenal sebagai Bumi Merapi karena di sebelah utara wilayah inilah Gunung Merapai berada. Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api paling aktif yang berbahaya di Pulau Jawa.
Daerah ini memiliki 3 identitas yang terkenal. Pertama adalah Tombak Kyai Turunsih Tangguh Ngayogyakarto, pemberian dari raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X pada Sabtu Kliwon, 15 Mei 1999. Identitas kedua adalah salak pondoh. Tanaman ini dipilih menjadi flora identitas karena merupakan jenis tanaman salak khas wilayah Sleman dan telah menjadi kebanggaan masyarakat setempat. Ketiga adalah burung punglor yang termasuk binatang vertebrata marga zootheria. Satwa dari kelas aves ini memiliki bulu yang indah. Di wilayah Sleman, burung yang bersuara merdu ini berhabitat di kebun salak pondoh.
Nama Sleman berasal dari kata ‘saliman’. Kata ‘liman’ sendiri merupakan gajah. Konon, pada zaman dahulu, wilayah ini masih berupa hutan. Hal ini dibuktikan dengan adanya patung gajah beserta dua anaknya yang dibangun di lapangan Denggung atau tepatnya di sebelah timur kantor Pemkab Sleman. Gajah merupakan kendaraan atau tunggangan dari Sultan Hadiwijaya.
Perda nomor 12 tahun 1998, tertanggal 9 Oktober 1998, menetapkan 15 Mei 1916 merupakan hari jadi Sleman. Keberadaan hari jadi Sleman memiliki arti penting bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk menetapkan jati diri sebagai landasan yang menjiwai mereka untuk gerak langkah ke masa depan. Jika dalam perhitungan Almanac, hari jadi Sleman jatuh pada Senin Kliwon, 12 Rajab 1846 Wuku Wayang. Atas dasar tersebutlah ditentukan Surya Sengkala (perhitungan tahun masehi) Rasa Manunggal Hanggrata Negara.
Sleman memiliki kebudayaan yang khas dan menjadi kebanggaan masyarakat sekitar. Di antara kebudayaan tersebut adalah tari Badui, sebuah tarian khas daerah sleman, Yogyakarta. Tari Badui merupakan tarian rakyat yang menggambarkan adegan peperangan atau serombongan prajurit yang sedang latihan perang.
Dalam pementasannya, tarian ini dilakukan secara kelompok atau berpasangan. Namun, di antara kebudayaan yang berada di Sleman, ada sebagian yang perlahan mulai punah seiring berkembangnya zaman, di antaranya adalah sruntul, srandul, emprak, tari Klasik, kuntulan, wayang klithik, dan wayang sembung.
Sleman merupakan daerah beriklim tropis basah dengan musim hujan antara November–April dan musim kemarau antara Mei-Oktober. Suhu terendah di daerah ini 26,1 derajat celsius dan suhu tertinggi nya adalah 27,4 derajat celsius.
Sleman berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah di sebelah utara dan timur, Gunung Kidul, Bantul, dan Yogyakarta di sebelah selatan, dan Kabupaten Kulon Progo di sebelah barat.
Untuk menuju Sleman dengan transportasi udara, Anda bisa menggunakan pesawat. Adapun bandara tujuan Anda adalah Bandara International Adisutjipto, Yogyakarta yang terdekat dari Sleman. Jika dari bandara di Jakarta, waktu yang ditempuh menuju bandara ini adalah sekitar 50 menit.
Dari bandara, Anda bisa menggunakan Trans Jogja dengan tarif Rp3.600 untuk menuju Terminal Jombor atau Terminal Prambanan yang ada di Sleman. Untuk mencari penginapan di Sleman, Anda tak akan kesulitan karena tersedia banyal hotel untuk Anda beristirahat dan bermalam di sana.
(Harga di atas sewaktu-waktu bisa berubah)
Untuk transportasi darat menuju Sleman Yogyakarta, ada beberapa alternatif yang Anda bisa pilih, misalnya kereta api. Jika Anda menggunakan kereta api dari Jakarta, Anda bisa menggunakan kereta api menuju Stasiun Tugu, Yogyakarta. Di Jakarta, banyak kereta yang menyediakan perjalanan ke Yogyakarta. Dari Stasiun Tugu, Anda dapat melanjutkan perjalanan menggunakan Trans Jogja. Waktu yang harus ditempuh untuk ke Sleman kurang lebih 7-8 jam.
Selain menggunakan kereta api, Anda juga bisa menggunakan bus untuk menuju Sleman, Yogyakarta. Terminal yang Anda tuju adalah Terminal Giwangan. Jika berangkat dari Jakarta, Anda memerlukan waktu kurang lebih 12 jam untuk sampai di Terminal Giwangan. Dari terminal Giwangan, Anda dapat melanjutkan perjalanan menuju Terminal Jombor menggunakan Trans Jogja.
Selain menggunakan transportasi umum, bagi Anda yang ingin menggunakan mobil pribadi menuju ke sleman, bisa menggunakan jalur selatan. Namun, umumnya, orang melewati jalur Pantura melewati semarang–Yogyakarta–Sleman.
Sleman memiliki potensi wisata yang istimewa. Letaknya yang berada di Yogyakarta semakin membuat pengunjung tertarik untuk mengunjungi aneka tempat wisata yang ada di Sleman. Di antara tempat wisata yang terdapat di Sleman adalah sebagai berikut:
Candi Prambanan adalah salah satu objek wisata terkenal di Sleman, Yogyakarta. Candi Prambanan merupakan sebuah wisata sejarah berupa candi peninggalan agama Hindu yang dibangun pda abad ke-9. Candi Prambanan merupakan situs warisan dunia yang diakui oleh UNESCO. Candi Prambanan juga terkenal dengan legenda Roro Jonggrang.
Tak jauh dari Candi Prambanan, terdapat candi lain, yakni Candi Boko. Menurut legenda yang tersebar, Candi Boko merupakan bekas Kerajaan Ratu Boko yang merupakan ayah dari Roro Jonggrang.
Kaliurang merupakan tempat wisata yang terletak di lereng Gunung Merapi. Kawasan ini terkenal dengan udaranya yang sejuk. Di antara beberapa pos wisata yang tersedia di kawasan Kaliurang ini adalah gardu pandang Gunung Merapi. Kawasan ini merupakan spot melihat puncak Gunung Merapi secara langsung dengan menggunakan teropong. Selain itu, tersedia taman bermain, panggung hiburan, dan agrowisata di Kaliurang.
Untuk wisata budaya, Sleman juga menjanjikan tempat yang menawarkan kekayaan budaya. Sendratari Ramayana adalah pertunjukan berupa seni drama dan tari yang mengisahkan cerita Ramayana. Pertunjukan seni drama dan tari Ramayana dipentaskan di panggung teater terbuka di Kawasan Candi Prambanan, Sleman. Wisata budaya ini banyak dikunjungi wisatawan asing maupun lokal.
Museum Gunung Merapi berada sekitar 5 kilometer dari kawasan Kaliurang. Gunung Merapi merupakan gunung teraktif di dunia. Setiap kali gunung ini meletus, menyebabkan bencana yang luar biasa bagi penduduk sekitar Gunung Merapi. Museum Gunung Merapi didirikan sebagai media pendidikan masyarakat tentang Gunung Merapi.
Sleman, Yogyakarta menjanjikan wisata kuliner yang dapat memanjakan lidah Anda. Di antara kuliner khas Sleman, Yogyakarta adalah jadah tempe yang merupakan gabungan dari dua makanan yakni jadah atau ketan dan tempe yang diolah dengan bumbu bacem. Umumnya, makanan ini disajikan dengan bungkus daun pisang. Makanan ini mudah Anda jumpai di area wisata Gunung Merapi dan harganya pun cukup murah yakni Rp5.000 hingga Rp10.000.
(Harga di atas sewaktu-waktu dapat berubah)
Kuliner khas Sleman lainnya adalah salak pondoh. Buah ini merupakan buah khas Sleman. Rasanya yang manis dan dagingnya yang besar membuat buah ini menjadi salah satu buah favorit. Selain itu, ada lagi kuliner khas Sleman lainnya, yaitu sate kelinci Kaliurang, pepes belut Godean, sate kuda Godean, ayam kremes Kalasan, dan jajanan tradisional lainnya, seperti apem, lemper, corobikan, klepon, onde-onde, jenang, kue lapis, nogo sari, dan lain-lain.