Kenali Lebih Dalam Sejarah New Zealand di Auckland War Memorial Museum
Auckland War Memorial Museum, juga dikenal sebagai Auckland Museum, adalah salah satu museum dan tugu peringatan perang terpenting di New Zealand. Bangunan neoklasik yang dibangun pada tahun 1920-an dan 1950-an ini berdiri di Observatory Hill, sisa-sisa gunung berapi yang sudah tidak aktif, di Auckland Domain, dekat Auckland CBD. Koleksi museum berkonsentrasi pada sejarah New Zealand (dan terutama sejarah Wilayah Auckland), sejarah alam, dan sejarah militer.
Warga Auckland membentuk sebuah perkumpulan yang terpelajar - Auckland Philosophical Society, yang kemudian menjadi Auckland Institute. Dalam beberapa tahun, perkumpulan ini bergabung dengan museum dan Auckland Institute and Museum menjadi nama organisasi ini hingga tahun 1996. Auckland War Memorial Museum adalah nama gedung baru yang dibuka pada tahun 1929, tetapi sejak tahun 1996 lebih sering digunakan untuk institusi ini. Dari tahun 1991 hingga 2003, bahasa Maori dari museum ini adalah Te Papa Whakahiku.
Yang Terkenal di Auckland War Memorial Museum
Koleksi Auckland War Memorial Museum terbagi ke dalam tiga bidang utama: warisan dokumenter (manuskrip, surat-menyurat, dan dokumen bersejarah dalam arsip, serta seni bergambar); cabang-cabang utama ilmu pengetahuan alam; dan sejarah manusia. Museum ini memelihara kerja sama regional dan koleksi yang saling melengkapi dengan organisasi-organisasi lain di seluruh wilayah Auckland (di antaranya Auckland Libraries dan Auckland Art Gallery Toi o Tāmaki), dan telah dilakukan sejak awal berdiri.
Auckland Museum berlokasi strategis di jantung kota Auckland, sehingga mudah dijangkau dari pusat kota. Anda dianjurkan untuk menggunakan transportasi umum jika memungkinkan. Parkir di Museum dan di kawasan ini dapat menjadi sangat padat selama periode tertentu, seperti liburan sekolah dan hari libur nasional.
1. Jalan Kaki dan Bersepeda
Museum ini berjarak 10 menit dengan berjalan kaki dari Newmarket, 10 menit berjalan kaki dari Parnell, dan 35 menit berjalan kaki dari pusat kota Auckland. Rak sepeda tersedia di sisi Barat Daya gedung Museum. Anda harus membawa kunci sepeda sendiri.
2. Transportasi Umum
Anda dapat dengan mudah untuk berkeliling pusat kota dan pinggiran kota dengan menggunakan Link, dengan empat rute bus yang beroperasi dengan jadwal reguler. Anda dapat mengakses Museum melalui InnerLink (bus hijau) dan OuterLink (bus orange), yang keduanya berhenti di Parnell Road. Anda dapat berjalan kaki singkat ke Museum.
Harga Tiket Masuk Auckland War Memorial Museum
Untuk menjelajahi museum yang luar biasa ini Anda dapat membeli tiketnya di website atau aplikasi Traveloka dengan harga:
- Masuk museum: Rp 313.788 untuk dewasa dan Rp 156.488 untuk anak yang berusia 5-14 tahun.
- Masuk museum + Tur Galeri: Rp 501.475 untuk dewasa dan Rp 250.900 untuk anak usia 5-14 tahun.
- Masuk museum + Pertunjukan budaya Maori: Rp 655.850 untuk dewasa dan Rp 328.088 untuk anak 5-14 tahun.
Jam Operasional Auckland War Memorial Museum
Senin - Jumat: 10.00 - 17.00
Sabtu & Minggu, Hari libur & Liburan Sekolah: 09.00 - 17.00
Buka hingga larut malam setiap Selasa malam hingga pukul 20.30
Gratis untuk semua pengunjung pada Anzac Day, 25 April adalah hari peringatan nasional Australia dan New Zealand untuk para korban perang dan untuk memperingati peran angkatan bersenjata mereka. Ini menandai aksi militer besar pertama yang diperjuangkan oleh pasukan Australia dan New Zealand selama Perang Dunia Pertama. ANZAC adalah singkatan dari Australian and New Zealand Army Corps.
Gratis untuk warga kota Auckland, dengan menunjukan identitas Anda.
Aktivitas yang bisa dilakukan di Auckland War Memorial Museum
Banyak sekali aktivitas yang dapat Anda lakukan di museum ini karena Auckland Museum menyimpan banyak sejarah tentang New Zealand yang dikemas dengan sangat baik. Ini adalah beberapa contoh aktivitas yang dapat Anda lakukan.
Pengalaman museum kelas satu ini memberikan pengenalan yang luar biasa terhadap sejarah dan budaya New Zealand. Koleksi artefak Māori dan Polinesia merupakan artefak terbesar di dunia, tetapi itu hanyalah awal dari daya tarik di sini, yang salah satunya adalah arsitektur bangunan itu sendiri. Bangunan Auckland Museum yang megah, dibuat dari batu Portland dan dirancang sebagai tugu peringatan perang untuk mengenang keberanian heroik tentara New Zealand dan tragedi pertempuran seperti Gallipoli. (Tiang-tiang pilar museum ini dikatakan hampir seperti replika Parthenon di Yunani).
Mulailah dengan galeri gunung berapi yang memperkenalkan Anda pada sejarah alam Auckland yang bergejolak. Ini adalah satu-satunya kota di dunia yang dibangun di atas ladang gunung berapi yang aktif (namun sudah tidak aktif), dan ruang film interaktif, yang mensimulasikan kelahiran gunung berapi baru.
Atraksi utama di He Taonga Māori (Harta Karun Maori) Gallery yang luas ini menampilkan kano perang sepanjang 25 m (80 kaki) yang mengesankan yang dipahat dari satu batang totara besar dan ditutupi dengan ukiran yang kompleks. Kreativitas yang sama juga tercermin dalam wharenui (gedung pertemuan) setinggi 26 m (85 kaki), dengan dinding dan rangka yang diukir dan dicat. Dan juga dipamerkan senjata, peralatan, dan jubah bulu dari batu hijau. Setiap dua kali sehari-pada pukul 11:15 dan 13:45 suku Ngāti Whātua Māori iwi melakukan pertunjukan Kapa-Haka untuk mengenalkan tradisi ini kepada dunia.
Hal menarik di aktivitas museum ini yang sepadan dengan harganya? Cobalah tur yang dipandu oleh staff museum, yang akan menunjukkan objek-objek yang mungkin terlewatkan oleh Anda dan yang memberikan konteks penting yang biasanya tidak tertera pada plakat deskripsi museum.
Museum ini mudah untuk ditelusuri. Ingatlah bahwa lantai pertama adalah tentang orang-orangnya, lantai kedua tentang tanahnya, dan lantai ketiga adalah tugu peringatan perang. Pacific Pathways yang bernuansa murung menyimpan koleksi artefak Pasifik yang terkenal di dunia; New Zealand at War: Scars on the Heart menceritakan kisah emosional New Zealand saat konflik, mulai dari Perang Darat pada tahun 1840-an hingga operasi penjagaan perdamaian saat ini. Galeri Natural History di lantai pertama menyajikan segalanya, mulai dari kerangka dinosaurus hingga kolam batu di tepi laut.
Untuk mendapatkan hasil maksimal dari kunjungan Anda, luangkan waktu minimal tiga jam untuk mengeksplor museum ini. Terdapat cafe disini yang buka selama jam buka museum untuk Anda rehat sejenak.