Di tengah samudra Atlantik Selatan, jauh dari jalur pelayaran dan peradaban manusia mana pun, terdapat sebidang tanah kecil yang diselimuti es. Inilah Pulau Bouvet, sebuah pulau vulkanik sub-antartika yang dikenal sebagai pulau paling terpencil di dunia.

Pulau Bouvet adalah wilayah dependensi Norwegia di Eropa Utara yang secara administratif berada di bawah kendali Oslo. Namun, jangan bayangkan kamu bisa mencapai tempat ini dengan penerbangan komersial. Pulau ini berjarak ribuan kilometer dari daratan terdekat, menjadikannya salah satu tempat paling misterius dan jarang dikunjungi di planet ini.

Kali ini, kita akan menyingkap tirai misteri Pulau Bouvet. Kita akan membahas sejarah penemuannya yang unik, kondisi alam dan iklimnya yang ekstrem, hingga fakta-fakta menarik yang menjadikan pulau ini begitu legendaris. Simak selengkapnya berikut ini!

Baca Juga: KBRI Norwegia di Oslo: Ini Dia Lokasi, Jenis Layanan, dan Aktivitasnya

Pulau Bouvet (Bouvetøya dalam bahasa Norwegia) adalah sebuah pulau vulkanik tak berpenghuni yang terletak di Atlantik Selatan. Pulau ini merupakan bagian dari rantai punggungan Atlantik Tengah dan seluruh permukaannya ditutupi oleh gletser.

Secara geografis, Bouvet diklasifikasikan sebagai wilayah dependensi Norwegia, namun tidak dianggap sebagai bagian dari Kerajaan Norwegia. Pulau ini ditetapkan sebagai Cagar Alam pada tahun 1971, yang berarti aksesnya sangat dibatasi dan tunduk pada peraturan perlindungan lingkungan yang ketat.

Sementara itu, Pulau Bouvet dikenal karena isolasi ekstremnya. Daratan terdekat adalah Queen Maud Land di Antartika (sekitar 1.700 km ke selatan) dan Cape Agulhas di Afrika Selatan (sekitar 2.525 km ke utara).

Adapun, pulau ini memiliki luas sekitar 49 km². Sebagian besar pesisirnya terdiri dari tebing curam dan sebagian besar permukaannya (lebih dari 90%) tertutup oleh lapisan es dan gletser.

Baca Juga: Mengenal Sejarah dan Keindahan Vigeland Sculpture Park di Norwegia

Kisah penemuan Pulau Bouvet sama misterius dan sulitnya dengan kondisi pulau itu sendiri.

Pulau ini pertama kali ditemukan pada 1 Januari 1739 oleh seorang penjelajah Prancis bernama Jean-Baptiste Charles Bouvet de Lozier. 

Bouvet salah mengira pulau tersebut sebagai bagian dari benua besar yang belum ditemukan (Terra Australis Incognita). Namun, karena cuaca yang berkabut dan es yang tebal, ia tidak dapat mendarat dan gagal mencatat koordinatnya secara akurat.

Selama hampir 70 tahun berikutnya, pulau ini menjadi "Pulau Hantu" di peta karena banyak pelayaran yang gagal menemukannya kembali.

Pulau Bouvet adalah salah satu dari sedikit tempat di Bumi yang sepenuhnya bebas dari penduduk permanen manusia. Pulau Bouvet tidak memiliki penduduk permanen. 

Kadang-kadang, ilmuwan atau penjelajah yang terkait dengan ekspedisi Norwegia atau stasiun cuaca otomatis akan mengunjungi pulau ini. Stasiun cuaca otomatis Norwegia didirikan pada tahun 1977, dan sejak itu ada stasiun penelitian yang didirikan untuk pemantauan lingkungan.

Ditambah, Pulau Bouvet memiliki iklim sub-antartika yang dingin dan berangin. Suhu rata-rata tahunan berada sedikit di atas titik beku. Cuaca di sini didominasi oleh badai yang intens, kabut tebal, dan angin kencang. Curah hujan sering turun dalam bentuk salju atau hujan es, dan kondisi es yang meluas membatasi pertumbuhan vegetasi.

Baca Juga: Colokan Norwegia: Panduan Penting Sebelum Traveling ke Negeri Skandinavia

Meskipun iklimnya ekstrem, Pulau Bouvet menjadi habitat penting bagi satwa liar yang tangguh dan unik di kawasan Antartika:

1. Fauna Laut: Perairan di sekitar Bouvet sangat kaya akan ikan, krill, dan cumi-cumi, menjadikannya tempat makan utama bagi mamalia laut.

2. Anjing Laut: Pulau ini adalah tempat berkembang biak yang penting bagi anjing laut bulu Antartika (Antarctic fur seal) dan anjing laut gajah selatan (Southern elephant seal).

3. Burung Laut: Berbagai jenis burung laut bersarang di tebing-tebing curam yang bebas es, termasuk pinguin (Chinstrap dan Macaroni), fulmar, dan petrel.

4. Flora: Vegetasi di pulau ini sangat minim, terbatas pada lumut, lumut kerak (lichens), dan beberapa jenis ganggang yang tumbuh di area bebas es.

1. Zona Waktu Tanpa Nama: Pulau Bouvet tidak memiliki zona waktu resmi yang ditetapkan karena tidak ada penduduk. Secara praktis, para pengunjung atau operator stasiun sering menggunakan UTC+1, sesuai dengan waktu Oslo, atau UTC+0.

2. Misteri Kapal Hantu: Pada tahun 1964, sebuah kapal sekoci kecil yang ditinggalkan ditemukan mengambang di pesisir Pulau Bouvet. Tidak ada jejak awak kapal, dan tidak diketahui bagaimana kapal itu sampai ke sana. Misteri ini menjadi salah satu legenda laut yang paling terkenal.

3. Domain Internet .bv: Meskipun tidak berpenghuni, Norwegia telah mendaftarkan kode negara domain internet .bv untuk Pulau Bouvet. Namun, domain ini tidak digunakan atau diaktifkan untuk umum.

4. Lokasi Fiksi Populer: Isolasi ekstrem Bouvet membuatnya menjadi lokasi fiksi yang sempurna. Pulau ini adalah lokasi utama dalam film fiksi ilmiah Alien vs. Predator (2004), di mana diceritakan sebuah piramida ditemukan di bawah es pulau tersebut.

5. Akses Terbatas: Karena tebing curam dan gletser, pendaratan di Pulau Bouvet sangat sulit dan berbahaya. Akses umumnya hanya dilakukan melalui helikopter atau dengan perahu kecil saat cuaca sangat tenang, yang sangat jarang terjadi.

Sementara itu, kamu bisa melihat daftar lengkap wahana menarik lainnya di Eropa melalui Traveloka. Cari selengkapnya dengan klik tautan bawah ini!

Meskipun Pulau Bouvet mustahil untuk kamu kunjungi sebagai wisatawan biasa, kamu masih bisa merasakan keindahan alam ekstrem dan budaya unik Norwegia di daratan utamanya.

1. Fjord Norwegia Barat: Jelajahi Sognefjord atau Geirangerfjord (Situs Warisan Dunia UNESCO). Pemandangan tebing curam yang bertemu air laut biru kehijauan adalah pengalaman ikonik Norwegia.

2. Aurora Borealis (Cahaya Utara): Kunjungi Tromso atau Lofoten di musim dingin (Oktober hingga Maret) untuk menyaksikan tarian cahaya alami yang spektakuler di langit malam.

3. Oslo: Kunjungi ibu kota Norwegia untuk melihat arsitektur modern (seperti Oslo Opera House) dan museum Viking yang kaya sejarah.

4. Bergen: Kota pesisir yang indah, terkenal dengan Bryggen (rumah-rumah kayu berwarna-warni di tepi pelabuhan, Situs Warisan Dunia UNESCO) dan suasana yang hidup.

5. Trolltunga: Formasi batu terkenal yang menjulang tinggi di atas Skjeggedal, menawarkan pemandangan tebing yang paling dramatis di Norwegia (membutuhkan pendakian yang menantang).

Meskipun Pulau Bouvet di luar jangkauan, keindahan dan budaya Norwegia yang dramatis menanti kedatanganmu.

Pesan Tiket Pesawat menuju Bandara Oslo (OSL) atau Bergen (BGO) sebagai pintu masuk utama ke Norwegia melalui Traveloka. 

Kamu juga bisa memesan Hotel di kota-kota besar atau pondok kayu (hytte) di dekat fjord melalui Traveloka untuk menikmati akomodasi yang nyaman dan pemandangan yang menakjubkan.

Selain itu, gunakan fitur Aktivitas & Atraksi untuk memesan tur fjord, tur kapal Aurora Borealis, atau tiket kereta api indah seperti Flåm Railway.