Rumah Jolopong: Filosofi Kesederhanaan dalam Arsitektur Adat Sunda

Xperience Team
17 Dec 2025 - Waktu baca 3 menit

Indonesia kaya akan warisan budaya, dan setiap suku memiliki kekayaan arsitektur tradisionalnya sendiri. Di Jawa Barat, suku Sunda dikenal memiliki beberapa jenis rumah adat, namun ada satu yang dianggap paling tua dan paling mendasar, yaitu Rumah Jolopong.

Meskipun terlihat sederhana, Rumah Jolopong memiliki makna mendalam dan pembagian ruang yang sangat fungsional, mencerminkan nilai-nilai komunitas dan keramahan suku Sunda.

Dalam artikel ini kita akan membahas lebih rinci tentang sejarah Rumah Adat Jolopong, mulai dari asal-usul namanya, ciri-ciri khas, fungsi sosialnya, hingga keunikan dan fakta menarik yang melingkupinya.

Mengenal Rumah Jolopong dan Asal-Usulnya

Rumah Adat Sunda Jolopong ini mempunyai arti terkulai atau tegak lurus. Istilah jolopong dalam bahasa Sunda memang merujuk pada bentuk suhunan (bubungan atap) yang memanjang lurus ke belakang. 

Bentuk atap dari rumah Jolopong ini sangat sederhana, yakni berbentuk segitiga sama kaki dan memiliki dua bidang atap yang dipisahkan oleh jalur suhunan di bagian tengah bangunan.

Imah (rumah) Jolopong ini juga sering disebut dengan nama Suhunan karena atapnya yang menjadi ciri utama.

Bagi masyarakat Sunda, rumah ini dianggap cukup istimewa. Kesederhanaan bentuk rumah ini membuatnya mudah dibangun dan tidak memerlukan bahan material yang rumit atau banyak. Secara historis, bentuk atap Jolopong ini dianggap sebagai bentuk atap paling tua dan merupakan dasar arsitektur atap pada rumah adat Sunda.

Bentuk rumah ini masih sering dijumpai di daerah Garut, meskipun sebagian daerah Jawa Barat lainnya juga menggunakan bentuk rumah ini. Bahkan, beberapa gedung pemerintahan modern terkadang mengadopsi desain atap ini sebagai penghormatan terhadap arsitektur tradisional.

Nama Jolopong juga disematkan karena teras rumah ini sengaja dibiarkan kosong tanpa adanya perabotan. Jika ada tamu yang datang, barulah tikar akan digelar pada area terasnya, menunjukkan sifat ramah dan spontan masyarakat Sunda.

Terbang Bersama Traveloka

Sun, 28 Dec 2025

Garuda Indonesia

Jakarta (CGK) ke Bandung (BDO)

Mulai dari Rp 1.979.775

Ciri-Ciri dan Bagian Rumah Jolopong

Rumah Jolopong dibangun di atas fondasi batu atau kayu yang menopang lantai rumah, yang umumnya merupakan rumah panggung sederhana.

Ciri-Ciri Fisik Utama:

1. Atap Tegak Lurus: Atapnya memanjang lurus dari depan ke belakang, menciptakan bentuk segitiga sama kaki yang sederhana.

2. Bahan Alami: Rumah ini didominasi oleh material alami seperti bambu (untuk dinding dan lantai), ijuk atau daun rumbia (untuk atap), dan kayu (untuk tiang dan kerangka).

3. Orientasi Bangunan: Rumah biasanya menghadap ke utara atau selatan, menghindari paparan matahari langsung yang ekstrem.

Pembagian Ruang (Bagian-Bagian Rumah):

Meskipun sederhana, Rumah Jolopong memiliki pembagian ruang yang fungsional dan tradisional:

- Tepas/Teras: Bagian paling depan rumah. Area ini sengaja dibiarkan kosong (atau jolopong) dan berfungsi sebagai ruang penerima tamu. Di sinilah tikar digulirkan ketika ada tamu. Ruang ini merefleksikan keramahan Sunda.

- Pangkeng: Berfungsi sebagai kamar tidur utama bagi anggota keluarga. Ruangan ini terletak di bagian tengah dan biasanya memiliki sekat dari bambu.

- Imah Tengah: Ruang utama yang berfungsi ganda, bisa menjadi ruang keluarga, ruang makan, atau tempat berkumpul saat acara adat.

- Dapur/Pawon: Dapur tradisional yang terletak di bagian belakang rumah. Di sinilah kegiatan memasak dilakukan, seringkali menggunakan tungku kayu.

Fungsi Rumah Adat Jolopong

Berikut ini adalah fungsi rumah adat Jolopong: 

1. Fungsi Hunian dan Keluarga: Fungsi utama sebagai tempat tinggal yang melindungi keluarga dari cuaca dan sebagai pusat interaksi harian.

2. Fungsi Sosial dan Musyawarah: Area Tepas (teras) adalah inti sosial rumah. Ruang ini digunakan untuk menerima tamu, mengadakan musyawarah kecil antarwarga, atau sekadar berbincang santai.

3. Fungsi Keseimbangan Alam: Penggunaan material alami dan bentuk rumah panggung sederhana menunjukkan adaptasi terhadap lingkungan. Rumah panggung melindungi dari banjir dan membuat sirkulasi udara menjadi lebih baik di daerah tropis.

4. Fungsi Konservasi Budaya: Sebagai bentuk arsitektur tertua, Rumah Jolopong berfungsi sebagai simbol identitas dan warisan budaya Sunda yang menjunjung tinggi nilai kesederhanaan.

Fakta-Fakta dan Keunikan Rumah Jolopong

1. Dasar Arsitektur Sunda: Bentuk Jolopong adalah dasar dari semua bentuk rumah adat Sunda lainnya, seperti Julang Ngapak (burung merentangkan sayap) atau Badak Heuay (badak menguap). Variasi-variasi ini hanyalah pengembangan dari atap Jolopong yang dimodifikasi.

2. Filosofi Atap: Atap yang tegak lurus mencerminkan kejujuran dan ketulusan dalam hidup.

3. Konstruksi Anti Gempa: Rumah panggung dengan bahan dominan bambu memiliki sifat elastis dan ringan. Struktur ini sangat adaptif terhadap guncangan gempa, yang memang sering terjadi di Jawa Barat.

4. Tanpa Jendela Depan: Rumah tradisional Jolopong seringkali minim atau bahkan tanpa jendela di bagian depan. Penerangan dan sirkulasi udara lebih banyak mengandalkan celah pada dinding bambu atau bukaan di bagian samping.

5. Dinding Anyaman (Bilik): Dindingnya terbuat dari anyaman bambu (bilik), yang selain murah, juga memberikan ventilasi alami yang sangat baik, menjaga interior rumah tetap sejuk.

Daftar Kebudayaan Suku Sunda Lain yang Menarik

Setelah mengenal arsitektur tradisional Sunda, kamu juga harus mengetahui kekayaan budaya lain yang membuat suku ini unik:

1. Kesenian Wayang Golek: Pertunjukan boneka kayu tradisional yang dibawakan oleh dalang, seringkali menceritakan kisah dari epos Ramayana atau Mahabharata dengan sentuhan humor dan kearifan lokal.

Prajurit Kulon

Museum Gubug Wayang

Prajurit Kulon

Rp 35.000

Rp 29.750

2. Angklung: Alat musik tradisional yang terbuat dari bambu. Alat musik ini terdaftar sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Kamu bisa menyaksikannya dimainkan secara ansambel (bersama-sama) yang menghasilkan harmoni indah.

Cibeunying

Tiket Saung Angklung Udjo

9.3/10

Cibeunying

Rp 85.000

3. Tari Jaipongan: Tarian tradisional yang dinamis dan enerjik, merupakan perpaduan antara berbagai seni tari lokal yang diciptakan oleh seniman Gugum Gumbira.

4. Reog Sunda: Berbeda dengan Reog Ponorogo, Reog Sunda adalah kesenian helaran (diarak) yang menggunakan boneka berbentuk kepala harimau yang besar dan diiringi alat musik seperti dogdog dan angklung.

5. Upacara Adat Seren Taun: Upacara panen padi tahunan yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah. Upacara ini kaya akan ritual dan pertunjukan seni.

Temukan berbagai wahana menarik di kota Bandung lainnya di Traveloka. Pastikan kunjunganmu seru dengan klik tautan yang tersedia berikut ini! 

Jika kamu tertarik untuk melihat langsung keunikan arsitektur Rumah Jolopong dan kekayaan budaya Sunda lainnya, kunjungan ke Jawa Barat (terutama daerah Garut dan desa-desa tradisional) adalah wajib.

Pesan Tiket Pesawat menuju Bandara Husein Sastranegara (BDO) di Bandung atau Bandara Kertajati (KJT) di Majalengka, yang merupakan gerbang utama menuju Jawa Barat.

Untuk menjelajahi desa-desa tradisional di Jawa Barat yang masih melestarikan Rumah Jolopong, kamu memerlukan transportasi pribadi. Rental Mobil dari Traveloka adalah pilihan terbaik untuk fleksibilitas.

Kamu bisa mencari Hotel atau akomodasi di kota-kota terdekat seperti Bandung atau Garut untuk menjadi basis perjalananmu.

Dalam Artikel Ini

• Mengenal Rumah Jolopong dan Asal-Usulnya
• Ciri-Ciri dan Bagian Rumah Jolopong
• Fungsi Rumah Adat Jolopong
• Fakta-Fakta dan Keunikan Rumah Jolopong
• Daftar Kebudayaan Suku Sunda Lain yang Menarik

Penerbangan yang Ditampilkan dalam Artikel Ini

Sun, 28 Dec 2025
Garuda Indonesia
Jakarta (CGK) ke Bandung (BDO)
Mulai dari Rp 1.979.775
Pesan Sekarang
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
NewsletterForm.titleMessage
NewsletterForm.subtitleMessage
NewsletterForm.subscribeButton