Solo selalu punya cerita menarik di balik bangunan-bangunan bersejarahnya. Salah satunya adalah Omah Lowo, sebuah rumah kolonial yang dulunya dikenal angker karena dipenuhi kelelawar, namun kini bertransformasi menjadi destinasi heritage modern yang menawan. Dari luar, fasadnya masih menyimpan nuansa klasik, tetapi di dalamnya kamu akan menemukan perpaduan antara sejarah, seni, dan gaya hidup kekinian yang membuatnya berbeda dari tempat lain di Solo.

Baca juga: 10 Tempat Bersejarah di Solo, Kekayaan Bak Kerajaan

Omah Lowo adalah salah satu bangunan bersejarah paling unik di Solo yang menyimpan cerita panjang sejak masa kolonial. Berdiri pada awal abad ke-20, rumah megah ini awalnya dibangun sebagai hunian kaum bangsawan dan pejabat Belanda. Arsitekturnya memadukan gaya Indis tropis dengan sentuhan Art Deco yang populer kala itu, menjadikannya salah satu bangunan kolonial paling megah di kawasan Laweyan, Solo.

Setelah Indonesia merdeka, Omah Lowo berpindah tangan ke keluarga Sie Djian Ho, seorang pengusaha keturunan Tionghoa. Pada periode 1940-an hingga 1970-an, rumah ini sempat digunakan untuk berbagai fungsi penting, mulai dari markas gerilyawan, kantor Pegadaian, Veteran, hingga Kantor Haji. Namun, seiring waktu, bangunan ini terbengkalai.

Julukan “Omah Lowo” sendiri muncul dari kondisi rumah yang lama dibiarkan kosong hingga dipenuhi kelelawar (dalam bahasa Jawa: lowo). Bagi warga sekitar, Omah Lowo identik dengan aura mistis dan cerita angker. Namun, stigma itu perlahan hilang sejak 2016, ketika Batik Keris mengambil alih dan merenovasi bangunan ini menjadi Heritage Batik Keris. Kini, Omah Lowo telah menjelma menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya yang menawan, tanpa kehilangan identitas aslinya.

Baca juga: 12 Rekomendasi Museum di Solo yang Patut Dikunjungi, Catat!

Bagi kamu yang penasaran dengan keindahan Omah Lowo, tempat ini bisa dikunjungi setiap hari dengan jam operasional:

Model tiket masuk ini cukup menarik karena sekaligus memberi kamu pengalaman langsung dengan produk lokal berkualitas, baik batik maupun kuliner.

Mengunjungi Omah Lowo bukan sekadar jalan-jalan biasa. Ada banyak hal menarik yang bisa kamu lakukan di sini:

Omah Lowo kini menjadi rumah bagi koleksi batik klasik dan modern yang mewakili kekayaan budaya Jawa. Kamu bisa melihat proses pembuatan batik sekaligus berbelanja kain atau pakaian batik asli Solo.

Bangunan yang dulunya angker kini punya kafe cantik dengan interior klasik kolonial. Menu yang ditawarkan beragam, mulai dari kopi khas Nusantara, makanan tradisional Jawa, hingga pilihan menu modern. Tempat ini juga jadi spot favorit anak muda karena suasananya instagramable.

Dengan detail arsitektur art deco, jendela tinggi, lantai tegel antik, dan taman bergaya Eropa-Jawa, Omah Lowo adalah surga bagi pencinta fotografi. Setiap sudutnya cocok untuk foto OOTD atau pre-wedding.

Selain batik, ada berbagai produk UMKM seperti kerajinan tangan, aksesori, hingga makanan khas yang bisa kamu jadikan oleh-oleh.

Omah Lowo sering menggelar pameran seni, pertunjukan budaya, hingga acara komunitas. Jadwalnya bisa kamu pantau agar kunjunganmu lebih berkesan.

Kalau sudah puas menjelajahi Omah Lowo, seru juga untuk melanjutkan perjalanan menelusuri kekayaan budaya Solo secara lebih lengkap. Lewat One Day Solo Tour Package, kamu bisa sekaligus mengunjungi berbagai destinasi ikonik seperti Keraton Mangkunegaran, Kasunanan, hingga Pasar Klewer, sambil merasakan nuansa heritage khas Kota Batik.

Lokasi Omah Lowo sangat strategis, berada di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 1, Laweyan, Solo, tepat di kawasan heritage yang terkenal dengan batiknya. Letaknya hanya sekitar 200 meter dari Stasiun Purwosari, sehingga sangat mudah dijangkau oleh wisatawan.

Beberapa cara untuk menuju ke sana:

Akses yang mudah ini membuat Omah Lowo cocok dikunjungi sebagai destinasi singkat, baik sebelum melanjutkan perjalanan dengan kereta, maupun setelah menjelajahi pusat kota Solo.

Mengapa Omah Lowo layak masuk ke itinerary perjalananmu di Solo? Ada beberapa alasan kuat yang membedakannya dari destinasi lain:

Dulu Omah Lowo identik dengan cerita horor karena terbengkalai dan dipenuhi kelelawar. Kini, setelah direstorasi, bangunan ini menjelma menjadi ruang heritage elegan. Kisah perubahannya menghadirkan pengalaman emosional yang unik, seolah kamu menyaksikan perjalanan waktu dari masa kelam menuju kemegahan kembali.

Omah Lowo menghadirkan kombinasi gaya Indis tropis dan Art Deco, lengkap dengan jendela besar, pilar tinggi, dan lantai tegel kuno. Detail ini jarang kamu temui di bangunan heritage Solo lainnya, sehingga menjadi daya tarik khusus bagi pecinta arsitektur dan fotografi.

Tidak hanya sekadar destinasi wisata sejarah, Omah Lowo juga berfungsi sebagai galeri batik, kafe, dan ruang kreatif. Kamu bisa menikmati seni, budaya, sekaligus nongkrong santai dalam satu tempat. Inilah yang membuatnya lebih dinamis dibanding museum tradisional.

Lokasinya strategis, berada di kawasan heritage Laweyan yang terkenal dengan batiknya. Dari sini, kamu bisa dengan mudah melanjutkan perjalanan ke Pasar Klewer, Keraton Surakarta, atau Kampung Batik Laweyan hanya dalam hitungan menit.

Dengan semua keunikan ini, Omah Lowo bukan hanya tempat untuk melihat sejarah, tetapi juga ruang hidup yang memadukan masa lalu dan masa kini secara harmonis.

Baca juga: 7 Ikon Kota Solo: Mengungkap Pesona Budaya, Sejarah, dan Modernitas

Mengunjungi Omah Lowo bukan sekadar wisata biasa, melainkan sebuah pengalaman menyelami perjalanan waktu. Kamu bisa merasakan atmosfer arsitektur kolonial, berburu batik khas Solo, hingga bersantai di kafe bergaya heritage yang memikat. Agar perjalananmu ke Solo lebih praktis, semua kebutuhan traveling bisa kamu atur langsung lewat Traveloka. 

Mulai dari pesan tiket pesawat dengan mudah dan harga terbaik, melakukan booking hotel di sekitar Stasiun Purwosari maupun pusat kota, hingga membeli tiket wahana rekreasi dan atraksi seperti tur heritage, wisata budaya, dan kuliner khas Solo. Dengan Traveloka, seluruh persiapan liburan ada dalam satu genggaman. Jadi, kapan kamu siap menjelajahi transformasi Omah Lowo, dari bangunan angker menjadi ikon heritage yang kini memancarkan pesona Solo?