Museum Samudra Raksa adalah sebuah destinasi wisata yang memadukan edukasi, sejarah, dan hiburan yang sangat menarik bagi setiap pengunjung. Terletak di kompleks area Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, museum ini memberikan wawasan mendalam tentang sejarah kemaritiman Nusantara, serta peran besar laut dalam kehidupan bangsa Indonesia. Sebagai salah satu museum yang sangat terhormat, Museum Samudra Raksa berfokus pada visualisasi sejarah kemaritiman yang kaya dan beragam, serta memadukan teknologi modern untuk menyajikan pengalaman yang menyenangkan bagi pengunjung dari segala usia. Museum ini adalah pusat pembelajaran tentang pentingnya menjaga dan memelihara warisan budaya maritim Indonesia yang luar biasa.
Museum Samudra Raksa didirikan sebagai upaya untuk melestarikan dan mengenalkan sejarah kemaritiman Indonesia yang panjang dan penuh prestasi. Museum ini secara resmi dibuka pada 31 Agustus 2005 oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI, Prof. Dr. Alwi Shihab. Pendirian museum ini bertujuan untuk mencerdaskan bangsa melalui pengenalan sejarah laut Nusantara, yang menjadi bagian integral dari peradaban bangsa Indonesia.
Salah satu daya tarik utama di museum ini adalah replika Kapal Samudra Raksa, yang terinspirasi dari relief Candi Borobudur, tepatnya relief Jataka-Avadana panel 86. Kapal ini dilengkapi dengan layar dan cadik, yang berfungsi sebagai penyeimbang kapal dan penahan ombak. Nama "Samudra Raksa" yang berarti "Penjaga Lautan" diberikan oleh Presiden Megawati Sukarnoputri pada tahun 2003, yang menggambarkan pentingnya kapal ini dalam perjalanan sejarah maritim Indonesia.
Kapal Samudra Raksa dibuat berkat gagasan dari seorang mantan prajurit angkatan laut Kerajaan Inggris, Phillip Beale, yang terinspirasi oleh kunjungannya ke Candi Borobudur pada tahun 1982. Saat berada di sana, Beale melihat relief berbentuk kapal yang memicu keinginannya untuk merekonstruksi kapal tersebut. Dengan bantuan dari arkeolog Nick Burningham dan pembuat kapal asal Pulau Kangean, As’ad Abdullah, pada tahun 2002, kapal Samudra Raksa berhasil direkonstruksi.
Pada tahun 2003, kapal ini melaksanakan ekspedisi yang bersejarah, dimulai dari Ancol, Jakarta, menuju Pelabuhan Tema, Accra, Ghana, melalui jalur perdagangan rempah-rempah yang telah ada sejak abad ke-8. Ekspedisi ini merupakan napak tilas jalur perdagangan kayu manis yang menghubungkan Indonesia dengan Afrika. Ekspedisi tersebut berlangsung selama enam bulan dan diikuti oleh 27 awak kapal yang berasal dari berbagai negara. Ekspedisi ini dilepas langsung oleh Presiden Megawati Sukarnoputri dan dipimpin oleh Kapten Laut (P) TNI Angkatan Laut I Gusti Putu Ngurah Sedana.
Museum Samudra Raksa buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Harga tiket masuk untuk museum ini sangat terjangkau, memungkinkan pengunjung dari segala kalangan, baik wisatawan domestik maupun internasional, untuk mengakses koleksi dan wahana yang ada. Kamu bisa mendapatkan tiket terusan Candi Borobudur-Museum Samudra Raksa dengan harga Rp42.500 untuk anak/pelajar dan Rp65.000 untuk umum/dewasa. Harga tersebut memberikanmu pengalaman yang lengkap dengan kombinasi antara situs bersejarah dan tempat yang bercerita tentang sebuah sejarah maritim.
Museum Samudra Raksa terletak di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur, yang merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO yang sangat terkenal. Candi Borobudur sendiri adalah situs budaya yang luar biasa, dan museum ini terletak sangat strategis di sekitar kompleks candi. Museum ini mudah diakses oleh pengunjung yang sedang berada di sekitar area Borobudur, menjadikannya pilihan yang sempurna untuk menambah wawasan setelah berkunjung ke candi. Alamat lengkapnya adalah Jl. Taman Wisata Candi Borobudur, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Karena lokasinya yang berdekatan dengan Candi Borobudur, pengunjung dapat menikmati dua pengalaman budaya sekaligus dalam satu hari. Dengan memadukan sejarah maritim dengan budaya lokal yang kaya, museum ini menawarkan pengalaman yang mendalam bagi wisatawan yang ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah Indonesia.
Indonesia
Tiket Candi Borobudur
9.2/10
Borobudur
Rp 49.213
Rp 49.000
Museum Samudra Raksa menawarkan pengalaman yang kaya akan informasi sejarah kemaritiman Nusantara. Baik pengunjung muda juga dapat menikmati berbagai aktivitas yang menyenangkan dan edukatif. Berikut adalah beberapa aktivitas yang bisa kamu lakukan saat mengunjungi museum ini:
1. Menjelajahi Replika Kapal Samudra Raksa
Salah satu daya tarik utama museum ini adalah replika Kapal Samudra Raksa, yang merupakan salinan kapal yang ada pada relief Candi Borobudur. Kamu bisa melihat secara langsung kapal yang dilengkapi dengan layar dan cadik, serta mempelajari sejarahnya sebagai simbol perjalanan maritim Indonesia. Pengunjung dapat mengamati dengan seksama konstruksi kapal yang dibuat dengan teknik tradisional dan modern.
2. Mempelajari Sejarah Ekspedisi Samudra Raksa
Di museum ini, kamu bisa melihat dokumentasi sejarah ekspedisi Kapal Samudra Raksa yang mengarungi jalur perdagangan kayu manis dari Indonesia ke Ghana. Pengunjung bisa menyaksikan video dan peta yang menggambarkan perjalanan luar biasa kapal ini yang menempuh rute yang sama dengan jalur perdagangan rempah abad ke-8.
3. Menikmati Wahana Sinema Interaktif Petualangan Raka
Sejak Agustus 2018, museum ini menghadirkan wahana Sinema Interaktif Petualangan Raka, yang menggunakan teknologi digital animasi tiga dimensi. Dalam wahana ini, karakter fiktif bernama Raka akan membawa pengunjung untuk mengarungi sejarah kemaritiman Nusantara melalui visualisasi yang menarik dan edukatif. Dengan menggunakan layar LED sepanjang 115 meter, wahana ini memberikan pengalaman yang sangat interaktif dan menyenangkan bagi pengunjung, terutama bagi keluarga dan anak-anak.
4. Melihat Koleksi Benda-Benda Sejarah Maritim
Museum ini memiliki koleksi berbagai benda sejarah yang berkaitan dengan dunia maritim, seperti peralatan perkapalan, peta kuno, dan artefak yang digunakan dalam perdagangan laut zaman dahulu. Kamu bisa menjelajahi koleksi ini untuk lebih memahami bagaimana bangsa Indonesia terhubung dengan dunia luar melalui laut.
5. Menyaksikan Video Dokumentasi Ekspedisi Samudra Raksa
Di museum ini juga tersedia video dokumentasi yang menceritakan perjalanan ekspedisi Kapal Samudra Raksa yang berangkat dari Ancol, Jakarta menuju Ghana. Video ini mengungkapkan tantangan yang dihadapi oleh awak kapal dan bagaimana mereka berhasil menyelesaikan perjalanan bersejarah ini, memberikan wawasan lebih dalam tentang keberanian dan ketangguhan para pelaut Nusantara.
6. Mengikuti Tur Edukasi dengan Pemandu
Jika kamu ingin mendapatkan informasi lebih mendalam tentang sejarah dan koleksi yang ada di museum, kamu bisa mengikuti tur edukasi yang dipandu oleh pemandu berlisensi. Pemandu akan memberikan penjelasan yang lengkap tentang semua koleksi dan wahana di museum, serta menjelaskan sejarah kapal Samudra Raksa dan ekspedisinya.
7. Berfoto dengan Latar Kapal Samudra Raksa
Jangan lupa untuk mengabadikan momen saat berada di museum. Dengan latar belakang Kapal Samudra Raksa yang megah, kamu bisa berfoto dan menikmati pemandangan sekitar museum yang sangat indah. Foto di depan kapal ini akan menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung.
Museum Samudra Raksa adalah tempat yang ideal di Magelang bagi para wisatawan yang ingin lebih memahami pentingnya laut dan perdagangan maritim dalam sejarah Indonesia. Dengan fasilitas yang lengkap, wahana interaktif yang modern, dan pemandangan yang indah, museum ini tidak siap memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi keluarga dan semua kalangan usia. Jangan lupa untuk kunjungi berbagai tempat wisata lainnya di Magelang agar dapat memperkaya tujuanmu dalam berwisata.
Museum Samudra Raksa merupakan sarana untuk memperkenalkan pentingnya maritim dalam budaya dan sejarah Indonesia. Dengan berbagai wahana edukatif dan koleksi menarik yang ada, museum ini menjadi destinasi yang sempurna untuk mempelajari dan merayakan perjalanan kemaritiman Nusantara. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi museum ini dan menyelami kisah-kisah luar biasa yang menghubungkan Indonesia dengan dunia luar melalui lautan.