Saat membicarakan teh, dua nama yang paling sering muncul adalah green tea dan matcha. Keduanya sama-sama berasal dari tanaman teh hijau (Camellia sinensis), namun cara pengolahan, rasa, hingga manfaat yang ditawarkan berbeda. Tidak jarang orang menganggap keduanya sama, padahal perbedaan green tea dan matcha cukup signifikan dan menarik untuk diketahui.
Dalam artikel ini, kamu akan diajak untuk lebih memahami apa yang membedakan green tea dan matcha. Tidak hanya dari segi rasa dan manfaat, tetapi juga bagaimana cara menikmatinya, serta tempat-tempat terbaik di dunia untuk mencicipi sajian teh hijau yang otentik. Dengan begitu, kamu bisa lebih menghargai budaya teh dan bahkan merencanakan perjalanan wisata kuliner teh yang lebih bermakna.
Baca juga: Daftar Bandara di Jepang & Lokasinya
Green tea adalah teh hijau yang dibuat dengan cara mengukus atau memanggang daun teh setelah dipetik untuk mencegah oksidasi. Daun kemudian dikeringkan dan bisa diseduh langsung dalam bentuk teh celup atau teh daun kering. Rasanya ringan, segar, sedikit pahit, dan umumnya diminum tanpa tambahan bahan lain. Green tea banyak ditemukan dalam bentuk minuman botolan, teh panas, atau campuran makanan seperti es krim.
Selain itu, green tea sering dipandang sebagai minuman kesehatan. Kandungan katekin, sejenis antioksidan, dipercaya bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung, meningkatkan metabolisme, hingga membantu menjaga berat badan. Tidak heran jika green tea begitu populer di berbagai negara, baik untuk tujuan kesehatan maupun sekadar menemani waktu santai.
Matcha juga berasal dari daun teh hijau, tetapi melalui proses yang lebih kompleks. Daun teh yang digunakan adalah tencha, yaitu daun teh yang ditanam di tempat teduh selama beberapa minggu sebelum panen. Proses ini meningkatkan kandungan klorofil dan membuat warna hijau matcha lebih pekat. Daun kemudian digiling halus menjadi bubuk menggunakan batu khusus. Matcha memiliki rasa yang lebih intens, creamy, dan sedikit manis alami dibandingkan green tea biasa.
Matcha bukan hanya minuman, tetapi juga bagian dari tradisi. Di Jepang, matcha digunakan dalam upacara minum teh (chanoyu) yang sarat filosofi dan makna spiritual. Selain itu, matcha juga menjadi bahan utama dalam banyak kreasi kuliner modern, seperti matcha latte, cake, dan bahkan ramen dengan kuah matcha.
Perbedaan Green Tea dan Matcha Secara Singkat:
Baca juga: Daftar Bandara di Jepang & Lokasinya
Banyak orang tertarik pada green tea dan matcha bukan hanya karena rasanya yang lembut dan menenangkan, tetapi juga karena segudang manfaat kesehatannya. Minuman berbahan dasar teh hijau ini sudah dikenal sejak lama sebagai salah satu sumber antioksidan alami yang tinggi.
Green tea, dengan cita rasa ringan dan segar, sering dipilih sebagai minuman harian untuk membantu menjaga metabolisme tubuh, meningkatkan fokus, hingga memberikan efek relaksasi.
Kalau kamu ingin merasakan langsung bagaimana teh hijau disajikan secara otentik, mengunjungi berbagai destinasi wisata bisa jadi pengalaman tak terlupakan. Green tea dan matcha tidak hanya sekadar minuman, tetapi juga bagian dari budaya di banyak negara.
1. Jepang – Negeri Asal Matcha
Jepang adalah tempat terbaik untuk memahami perbedaan green tea dan matcha. Di Kyoto, kamu bisa mengikuti upacara minum teh tradisional (chanoyu) yang memperlihatkan seni menyajikan matcha dengan penuh ketenangan dan makna filosofis. Uji, sebuah kota kecil dekat Kyoto, dikenal sebagai produsen matcha berkualitas tinggi.
Banyak kedai teh di sana yang menawarkan matcha latte, es krim matcha, hingga wagashi (kue tradisional Jepang) yang dipadukan dengan matcha. Selain wisata kuliner, kamu juga bisa menjelajahi keindahan Kyoto dengan kuil-kuil bersejarah seperti Kinkaku-ji (Paviliun Emas) atau berjalan di hutan bambu Arashiyama yang tenang. Jepang memberikan pengalaman wisata lengkap, dari tradisi, alam, hingga modernitas.
Kita
Japan Kyoto Bus Tour: Kinkaku-ji, Higashiyama Jisho-ji & Kiyomizudera Temple
Kita
Lihat Harga
2. Tiongkok – Tempat Lahirnya Green Tea
Meski matcha populer di Jepang, sebenarnya teh hijau pertama kali ditemukan di Tiongkok. Di Hangzhou, kamu bisa menemukan Longjing Tea atau Dragon Well Tea, salah satu jenis green tea terbaik di dunia. Proses penyajiannya sederhana, hanya dengan menyeduh daun teh kering, namun rasanya begitu khas. Berkunjung ke perkebunan teh di sana memberikan pengalaman unik, mulai dari memetik daun hingga menikmati teh langsung dari sumbernya.
Saat berada di Hangzhou, sempatkan juga untuk mengikuti tur mengelilingi Wuzhen, sebuah kota air kuno yang memikat dengan arsitektur tradisional, jembatan batu, dan kanal yang tenang. Menikmati teh hijau di salah satu rumah teh tepi sungai sambil menyaksikan suasana klasik Wuzhen akan memberi pengalaman minum teh yang terasa begitu autentik dan penuh nuansa sejarah.
Xiacheng Qu
Hangzhou Private Day Tour includes Wuzhen
Xiacheng Qu
Lihat Harga
3. Korea Selatan – Teh Hijau dengan Tradisi Sendiri
Korea Selatan juga memiliki budaya minum teh hijau yang cukup kuat. Pulau Jeju terkenal dengan perkebunan teh hijau besar yang menghasilkan teh berkualitas tinggi. Di sini, kamu bisa mencoba teh hijau khas Korea sambil menikmati pemandangan indah perkebunan luas yang hijau menyegarkan. Tidak hanya minum teh, beberapa lokasi wisata bahkan menawarkan kelas membuat teh hijau yang bisa kamu ikuti.
Selain perkebunan teh, Pulau Jeju juga menyuguhkan banyak destinasi wisata, seperti Gunung Hallasan untuk hiking, pantai-pantai indah seperti Hyeopjae Beach, hingga Jeju Folk Village yang penuh budaya tradisional Korea.
Kota Jeju
Jeju Island West One-Day Bus Tour|Luxury, economical tour with lunch
10.0/10
Kota Jeju
Lihat Harga
4. Taiwan dengan Sentuhan Modern
Taiwan memang populer dengan oolong tea, tetapi bukan berarti green tea kalah pamor. Di berbagai kafe modern di Taipei maupun kota-kota besar lainnya, kamu bisa menemukan kreasi green tea kekinian dengan cita rasa yang unik. Mulai dari latte, dessert, hingga minuman dingin yang dikombinasikan dengan topping boba atau cream cheese, semuanya menawarkan pengalaman baru bagi pecinta teh hijau.
Saat di Taiwan, kamu bisa sekalian menjelajahi Taipei 101, landmark ikonik dengan pemandangan kota dari ketinggian. Selain itu, Shilin Night Market adalah tempat wajib untuk menikmati street food khas Taiwan setelah puas berburu kreasi teh hijau di kafe-kafe. Kamu juga bisa mengunjungi National Palace Museum sebagai wisata bersejarah tentang kota Shihlin dan Taiwan.
Distrik Shilin
National Palace Museum Ticket
9.6/10
Distrik Shilin
Lihat Harga
5. Thailand dengan Rasa Creamy Manis
Thailand juga tidak kalah menarik dengan varian Thai Green Tea yang khas. Minuman ini terkenal dengan teksturnya yang creamy dan rasa manis yang pas, menjadikannya pilihan segar di tengah cuaca tropis. Thai Green Tea biasanya disajikan dingin dengan tambahan susu, sehingga menghasilkan cita rasa yang lembut sekaligus menyegarkan. Cocok untuk kamu yang menyukai minuman ringan namun tetap kaya rasa khas Asia Tenggara.
Untuk wisata, Bangkok menawarkan Grand Palace yang megah, Wat Arun dengan arsitektur indah di tepi sungai, hingga Chatuchak Market yang cocok bagi pecinta belanja. Jadi, setelah menyeruput segelas Thai Green Tea yang segar, kamu bisa langsung menikmati keunikan budaya dan keramaian kota Thailand.
Bangkok Riverside
Wat Pho & Wat Arun Guided Walking Tour - 3 Hrs
7.0/10
Bangkok Riverside
Lihat Harga
Perbedaan green tea dan matcha bukan hanya soal rasa, tetapi juga cara produksi, kandungan, hingga tradisi yang menyertainya. Green tea memberi kesegaran dengan cita rasa ringan, sementara matcha menghadirkan pengalaman minum teh yang lebih intens dan penuh makna. Keduanya punya tempat istimewa dalam budaya teh dunia.
Kalau kamu ingin merasakan langsung keunikan green tea dan matcha, berkunjunglah ke Jepang, Tiongkok, atau Korea Selatan. Dengan Traveloka, perjalananmu akan lebih praktis karena semua kebutuhan liburan bisa diatur dalam satu aplikasi, mulai dari tiket pesawat, hotel, hingga aktivitas wisata. Jadi, siapkah kamu menjelajahi dunia teh hijau dengan cara yang lebih autentik dan bermakna?