Sanghyang Kenit merupakan salah satu destinasi wisata alam terbaru di Bandung Barat yang kini menjadi favorit para pecinta alam dan pencari pengalaman seru. Dahulu, kawasan ini dikenal sebagai aliran sungai yang tercemar. Namun, berkat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Rajamandala di Cisameng dan program pembersihan sungai, keindahan Sanghyang Kenit kini mulai terlihat.
Dengan aliran sungai yang tenang dan dikelilingi batuan purba yang eksotis, tempat ini menyajikan pengalaman wisata yang lengkap dan berbeda dari destinasi wisata air lainnya. Yuk, simak info harga tiket masuk Sanghyang Kenit dan panduan wisata lengkapnya!
Terletak di Cisameng Cipanas, Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Sanghyang Kenit menawarkan panorama alam yang masih alami dan menenangkan. Sungai yang membentang di tengah kawasan ini berwarna hijau toska, sementara batuan purba yang tersebar di sepanjang tepiannya memberikan kesan eksotis dan memukau. Aliran sungai ini merupakan bagian dari Sungai Citarum yang dibendung, sehingga airnya dangkal serta relatif aman untuk berbagai aktivitas.
Tiket masuk Sanghyang Kenit bukan hanya menawarkan destinasi berenang atau bermain air, tetapi juga menyimpan nilai edukatif bagi wisatawan. Batuan purba dan gua-gua di sekitarnya menjadi saksi sejarah geologi daerah ini, sekaligus menawarkan pengalaman petualangan bagi pengunjung yang ingin menjelajah.
Objek wisata ini dapat dikunjungi setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 17.00. Bagi kamu yang ingin berkemah, pengelola menyarankan untuk melakukan koordinasi terlebih dahulu agar mendapatkan izin serta informasi fasilitas tambahan.
Harga tiket masuk Sanghyang Kenit sangat terjangkau, yakni:
Selain itu, biaya parkir dikenakan secara terpisah. Beberapa aktivitas yang tersedia juga dikenakan biaya tambahan sesuai musim liburan. Dengan harga tiket yang ekonomis, kamu bisa menikmati semua keindahan alam dan berbagai aktivitas seru di kawasan ini.
River tubing di Sanghyang Kenit sangat cocok bagi wisatawan yang ingin bersantai sambil menikmati aliran sungai yang tenang. Kamu akan menaiki ban pelampung yang diikat satu sama lain, ditarik oleh pemandu menggunakan kano. Jalur river tubing biasanya dimulai dari Sanghyang Tikoro menuju Sanghyang Kenit, memungkinkan kamu menikmati pemandangan bebatuan purba serta aliran sungai menenangkan sepanjang perjalanan.
Di kawasan ini terdapat beberapa gua purba yang dulunya merupakan aliran sungai bawah tanah. Menyusuri gua membutuhkan stamina, karena wisatawan harus melewati rongga sempit dan batuan licin. Perjalanan biasanya berlangsung sekitar 45 menit, namun ada pemandu yang siap menemani dan memberi penjelasan tentang keunikan gua. Helm serta pelampung disediakan, sementara kamu perlu membawa senter sendiri untuk menelusuri kegelapan gua.
Aliran sungai yang dangkal dan arus yang tenang membuatnya aman untuk berenang, termasuk bagi anak-anak. Selain itu, kamu bisa bermain di tepian sungai atau duduk santai di atas batuan sambil menikmati kesejukan air. Ini menjadi aktivitas favorit wisatawan yang ingin bersantai sambil menikmati pemandangan.
Bagi kamu yang ingin merasakan pengalaman alam lebih lama, tersedia area camping di tepian sungai. Kamu bisa mendirikan tenda sendiri atau menyewa peralatan camping dari pengelola. Malam hari di Sanghyang Kenit menawarkan pengalaman unik: suara aliran sungai yang menenangkan, udara pegunungan nan segar, serta langit malam jernih bebas poluis. Berkemah di sini memberikan sensasi petualangan sekaligus relaksasi yang sulit ditemukan di tempat lain.
Sanghyang Kenit memiliki banyak spot foto yang menakjubkan. Warna hijau toska dari sungai berpadu dengan coklat kekuningan bebatuan purba, menciptakan latar belakang alami yang sempurna. Tebing batu di pinggir sungai, gua-gua alami, dan aliran air yang berkilau saat terkena cahaya matahari menambah variasi latar, membuat setiap foto tampak dramatis dan epik. Aktivitas ini sangat digemari wisatawan yang ingin mengabadikan momen sekaligus menikmati keindahan alam.
Jalan Kaki Menuju Sungai
Tips: Gunakan alas kaki nyaman, bawa air minum dan kamera untuk mengabadikan momen sepanjang perjalanan.
Sanghyang Kenit menawarkan pengalaman wisata yang berbeda dari destinasi lain di Bandung. Keunikannya terletak pada perpaduan antara keindahan alam yang memukau, nilai sejarah geologi, dan berbagai aktivitas seru yang bisa dilakukan. Sungai hijau toska yang tenang berpadu dengan bebatuan purba dan gua alami, menciptakan lanskap yang begitu mempesona dan Instagramable.
Selain bersantai atau bermain air, kamu juga bisa belajar mengenai formasi batuan purba dan sejarah gua-gua alami yang menjadi saksi zaman dahulu. Setiap sudut lokasi menyimpan cerita geologi yang menarik untuk dieksplorasi, membuat kunjunganmu tidak hanya menyenangkan tapi juga edukatif.
Salah satu keistimewaan lain dari Sanghyang Kenit adalah suasananya yang relatif sepi. Berbeda dengan wisata populer lain di Bandung yang sering ramai, tempat ini memungkinkan kamu menikmati ketenangan, udara segar pegunungan, serta pemandangan alam yang masih asli tanpa terganggu keramaian. Hal ini membuat Sanghyang Kenit cocok untuk wisatawan yang mencari pengalaman relaksasi, petualangan, sekaligus momen foto menakjubkan.
Jelajahi Sanghyang Kenit dengan pengalaman yang lebih praktis dan menyenangkan bersama Traveloka. Kamu bisa merencanakan seluruh perjalanan dari awal, mulai pesan tiket pesawat, memilih hotel nyaman, hingga membeli tiket wahana rekreasi dan atraksi untuk melengkapi kunjunganmu. Dengan semua kebutuhan traveling yang bisa diatur sekaligus, perjalananmu akan lebih efisien dan bebas repot, sehingga kamu bisa fokus menikmati setiap momen di Sanghyang Kenit.
Selain kemudahan perencanaan, menggunakan Traveloka juga membuat pengalaman wisata di Sanghyang Kenit lebih aman dan nyaman. Kamu bisa menyesuaikan akomodasi, transportasi, dan aktivitas sesuai jadwal dan kebutuhanmu. Hasilnya, kunjungan ke Sanghyang Kenit tak hanya menyenangkan, tetapi juga meninggalkan kenangan tak terlupakan, dari bermain air di sungai hijau toska, menjelajahi gua purba, hingga menikmati suasana alam yang damai dan asri.