Mengunjungi bandara berkualitas bisa membuat perjalanan semakin nyaman, terutama saat terbang antar negara. Tahun 2025 menghadirkan daftar 100 bandara terbaik dunia, tempat-tempat yang tidak hanya menawarkan layanan luar biasa tetapi juga fasilitas yang memanjakan setiap penumpang.

Dari Hamad International Airport di Qatar hingga Berlin Brandenburg di Jerman, mari kenali lebih jauh bandara-bandara pilihan tahun ini serta IATA code mereka yang berguna saat merencanakan perjalanan.

Kode IATA itu ibarat “nama panggilan” buat setiap bandara di dunia. Bayangin aja, dengan ribuan bandara yang tersebar, gimana caranya biar kita gampang mengenali setiap lokasi? Nah, di sinilah kode IATA jadi solusi praktis. Singkatnya, kode ini dibuat oleh Asosiasi Transportasi Udara Internasional atau International Air Transport Association (IATA), biasanya tiga huruf, seperti CGK buat Bandara Soekarno-Hatta atau DPS buat Bandara Ngurah Rai. Praktis banget, kan?

Kode ini muncul di tiket, papan informasi, hingga label di bagasi kamu. Dengan kode yang seragam dan sederhana ini, maskapai, petugas bandara, bahkan kita sebagai penumpang bisa lebih mudah mengenali asal dan tujuan penerbangan. Selain bikin operasi bandara lebih efisien, kode IATA ini juga meminimalisir kesalahan administrasi. Bayangin kalau kode ini nggak ada, bisa-bisa kita malah tertukar tujuan atau bagasi. Jadi, bisa dibilang, kode IATA itu kayak sistem yang bikin penerbangan tetap teratur dan efisien.

Selain kode IATA, ada juga kode ICAO (International Civil Aviation Organization), yang punya format empat huruf, contohnya WIII buat Soekarno-Hatta atau EGLL buat Heathrow di London. Bedanya, kode ICAO biasanya dipakai buat operasi lalu lintas udara internasional dan kebutuhan teknis penerbangan, sementara kode IATA lebih umum di tiket, informasi penerbangan, dan digunakan oleh penumpang.

Kalau kita lihat kode IATA seperti CGK atau JFK di tiket dan papan bandara, kode ICAO lebih sering muncul di komunikasi antara menara pengawas dan pilot atau peralatan navigasi. Kode ICAO juga penting karena ada bandara dengan kode IATA yang sama, tapi berbeda negara. Misalnya, bandara yang punya kode IATA LAX di Amerika dan LAX di Meksiko. Berkat kode ICAO yang unik, pilot dan pengendali lalu lintas udara bisa lebih aman mengidentifikasi lokasi bandara.

Buat penumpang, kode IATA lebih sering terlihat karena penggunaannya memang buat keperluan komersial. ICAO lebih teknis dan banyak dipakai di back-end sistem penerbangan dan lalu lintas udara. Jadi, bisa dibilang kode IATA itu lebih “user-friendly,” sementara kode ICAO lebih buat kebutuhan operasional di balik layar.

Penerbangan itu punya “bahasa” sendiri yang bisa bikin bingung kalau kita nggak familiar. Jadi, biar perjalanan kamu lebih nyaman, yuk kenali istilah-istilah umum di dunia penerbangan!

1. Runway dan Taxiway

Runway itu jalur buat pesawat lepas landas dan mendarat. Biasanya, runway dibuat dari beton atau aspal kuat karena tekanan yang ditanggung lumayan besar. Sedangkan, taxiway adalah jalur penghubung ke tempat parkir pesawat atau terminal. Jadi, kalau lihat pesawat yang belum terbang tapi bergerak di bandara, itu biasanya lagi di taxiway.

2. Flight Number vs. Tail Number

Flight number atau nomor penerbangan adalah kode unik buat setiap penerbangan. Misalnya, GA412 itu kode penerbangan Garuda dari Jakarta ke Denpasar. Lain halnya sama tail number, yang dipasang di bagian ekor pesawat dan jadi identitas khusus buat pesawat itu sendiri. Jadi, kalau flight number buat rute, tail number buat identifikasi pesawatnya.

3. Hub and Spoke System

Bandara besar seperti Soekarno-Hatta (CGK) biasanya jadi hub alias titik pusat penerbangan untuk rute-rute tertentu. Sistem ini memudahkan penumpang transit dan menghubungkan rute antar-negara. Dari bandara “hub” ini, pesawat bisa menjangkau kota lain dengan lebih efisien dan cepat.

4. Layover, Stopover, dan Direct Flight

Saat booking tiket, kadang kita ketemu istilah layover dan stopover. Layover artinya transit singkat yang nggak sampai menginap, biasanya cuma beberapa jam di bandara. Kalau stopover, durasinya lebih panjang, biasanya lebih dari 24 jam untuk penerbangan internasional. Sedangkan direct flight, meskipun namanya "langsung," bukan berarti tanpa transit, hanya saja nggak ganti pesawat.

Buat liburanmu lebih seru dan praktis dengan Traveloka! Dari tiket pesawat hingga hotel dan tiket atraksi, semua bisa kamu pesan di satu aplikasi. Nikmati penawaran spesial yang memudahkan kamu merencanakan perjalanan tanpa ribet. Dengan Traveloka,, kamu bisa fokus menikmati setiap momen tanpa khawatir hal-hal teknis. Siap jelajahi dunia?

Yuk, maksimalkan pengalaman liburanmu secara aman, praktis, dan penuh kesenangan hanya dalam satu genggaman!