Melakukan perjalanan jauh dari satu provinsi ke provinsi lainnya semakin nyaman dengan kereta api. Selain karena praktis, kereta juga menawarkan efisiensi waktu. Jalannya pun menggunakan rel yang berbeda dengan jalur transportasi darat lainnya sehingga perjalanan tidak akan terganggu.
Dengan armada yang modern, kereta lokomotif biasa bahkan bisa menempuh jarak 120 km/jam. Sementara kereta cepat seperti whoosh memiliki kecepatan rata-rata mencapai 160 km/jam. Untuk mengetahui secara detail dan lengkap kecepatan kereta beserta sistem yang digunakan, simak penjelasan pada uraian berikut ini, ya!
Kereta konvensional atau kereta dengan lokomotif adalah jenis kereta api yang ditarik atau didorong oleh lokomotif. Bahan bakar bisa menggunakan diesel, listrik, hingga uap. Berikut adalah detail kecepatan dan sistem kereta konvensional atau lokomotif:
Rata-rata kecepatan kereta penumpang adalah 80-160 km/jam, tergantung pada jenis rel, kondisi infrastruktur, dan teknologi lokomotif. Di Indonesia, kereta penumpang jenis ekonomi mempunyai kecepatan yang relatif lambat dibandingkan dengan kereta kelas bisnis atau suite class yaitu hanya sekitar 60-100 km/jam. Hal ini karena kereta sering berhenti di banyak stasiun.
Kecepatan maksimum kereta konvensional biasanya dibatasi oleh desain lokomotif dan infrastruktur rel. Pada kelas bisnis hingga suite, kereta api penumpang seperti KAI Argo Bromo Anggrek, kecepatannya bisa mencapai 100-120 km/jam. Lebih cepat karena kereta tidak banyak berhenti dan hanya punya beberapa titik pemberhentian sebelum akhirnya mencapai titik pemberhentian akhir.
Untuk kereta api yang mengangkut barang, kecepatan lebih rendah hanya 40 km/jam hingga 80 km/jam dalam sekali perjalanan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan barang yang dibawa, serta tidak mengganggu perjalanan pada kereta penumpang. Selain itu, beban yang dibawa juga biasanya lebih berat daripada kereta penumpang sehingga kereta tidak bisa melaju cepat.
Sesuai dengan namanya, Kereta cepat Whoosh mampu menempuh perjalan dari Jakarta-Bandung sejauh 142,3 kilometer dengan waktu tempuh hanya 45 menit. Kereta Whoosh memiliki kecepatan operasional maksimum 350 km/jam dan kecepatan desain hingga 420 km/jam, menjadikannya salah satu kereta tercepat di dunia.
Kecepatan ini didukung oleh model kereta yang tidak menggunakan lokomotif namun menggunakan EMU (Electric Multiple Unit) dengan kabel daya overhead catenary system (kabel listrik di atas rel) yang disuplai oleh jaringan listrik nasional PT PLN.
Listrik yang dihasilkan di atas rel tersebut kemudian disalurkan lewat alat bernama pantograf kemudian distabilkan melalui alat transformer di setiap gerbong kereta sehingga daya listrik akan mendorong kereta bergerak.
Kereta Commuter Line menghubungkan mobilitas antar kota-kota besar, seperti Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dan beberapa rute lain seperti Yogyakarta-Solo atau Bandung-Cicalengka. Kereta ini hanya mempunyai satu kelas umum yaitu setara kelas ekonomi dengan banyak stasiun pemberhentian setiap 2 hingga 5 menit sekali.
Kecepatan rata-rata Kereta Commuter Line berkisar antara 40-70 km/jam. Namun, bisa lebih kecil lagi tergantung pada rute, jumlah pemberhentian, dan kondisi jalur. Kecepatan maksimum kereta Commuter Line biasanya mencapai 90-120 km/jam di segmen jalur yang lurus dan tanpa banyak pemberhentian, seperti pada rute Bogor-Jakarta di jalur antarstasiun tertentu.
Kecepatan efektif Kereta Commuter Line lebih rendah dibandingkan kereta jarak jauh seperti Argo Bromo Anggrek atau kereta cepat Whoosh.
Berikut adalah penjelasan tentang hal-hal yang mempengaruhi kecepatan kereta. Simak uraian berikut ini:
Tipe kereta menentukan mesin penggerak yang menjadikannya mempunyai perbedaan dalam kecepatan. Pada kereta konvensional, gerbong lokomotif diesel elektrik menyebabkan kereta lebih lambat dari jenis kereta Whoosh yang menggunakan energi listrik sebagai penggerak.
Rel welded (tanpa sambungan) memungkinkan kecepatan lebih tinggi karena lebih stabil. Hal ini terlihat pada kereta cepat Whoosh atau jalur kereta lokomotif kelas suite atau bisnis. Rel dengan sambungan (jointed rail), yang masih umum di jalur Kereta Commuter Line, membatasi kecepatan hingga 80-100 km/jam karena getaran.
Sinyal kereta api yang masih konvensional atau manual di beberapa jalur konvensional di Indonesia, akan membatasi kecepatan karena kereta harus menunggu konfirmasi dari stasiun.
Hal ini bisa terlihat pada kereta lokomotif kelas ekonomi. Sebaliknya pada kereta cepat Whoosh menggunakan sistem I-ATP (Interoperable Automatic Train Protection). Yang memungkinkan kecepatan tinggi dengan pemantauan otomatis. Kereta Commuter Line juga menggunakan sistem sinyal otomatis sederhana, tetapi kepadatan jalur mengurangi kecepatan efektif.
Kereta Commuter Line dengan frekuensi pemberhentian sering membuat kecepatan kereta ini menurun agar mengurangi gesekan saat pengereman kereta. Sementara kereta cepat seperti Whoosh yang hanya berhenti di stasiun akhir tujuan mempunyai kecepatan yang lebih dibandingkan jenis kereta lainnya.
Lama waktu berhenti di stasiun (boarding/unboarding) mempengaruhi kecepatan efektif. Commuter Line sering terhambat di jam sibuk karena penumpang banyak.
Kereta dengan banyak gerbong seperti Kereta Commuter Line dengan 8-12 gerbong atau Kereta Barang membutuhkan tenaga lebih besar. Sehingga akselerasi dan kecepatan maksimum lebih rendah.
Kereta penumpang kelas bisnis dan suite memiliki beban lebih ringan dibandingkan kereta barang dan kelas ekonomi sehingga memungkinkan kecepatan lebih tinggi. Kereta Whoosh, dengan desain ringan dan aerodinamis, dioptimalkan untuk kecepatan maksimum.
Kereta cepat seperti Whoosh memiliki distribusi tenaga merata (EMU) pada semua bagian gerbongnya. Sedangkan kereta lokomotif konvensional bergantung pada satu lokomotif, yang membatasi kecepatan saat beban berat.
Tiket Kereta Api ke berbagai destinasi
Temukan hanya di Trave...
Lihat Harga
PT KAI juga menyediakan berbagai pilihan perjalanan kereta api yang nyaman dan menyenangkan. Tentunya disesuaikan dengan kebutuhan kamu. Bisa dengan kecepatan normal hingga cepat. Melewati rute dengan pemandangan alam menakjubkan berupa pepohonan hijau, perkotaan hingga tepian pantai, perjalanan dengan kereta api bisa menjadi pengalaman seru. Pesan tiket perjalanan kereta kamu secara daring dengan mudah di Traveloka.
Tak hanya tiket perjalanan reguler, Traveloka juga menyediakan tiket Whoosh dan asuransi perjalanan kereta api. Pemesanan di Traveloka cukup mudah, kamu tinggal membuat akun di aplikasi atau website resmi Traveloka dan pilih menu kereta api serta tujuan kamu. Maka Traveloka akan memberikan daftar operator beserta keunggulan dan harganya. Kamu bisa pilih sesuai preferensi dan selesaikan transaksi kamu.
Tunggu apa lagi? Segera pesan tiket kereta api kamu di Traveloka dan nikmati perjalanan seru!