Bali memang selalu identik dengan pantai-pantai eksotis dan kehidupan malam yang meriah, tapi di balik gemerlap itu, tersembunyi sebuah sisi lain yang lebih damai dan otentik. Salah satu permata tersebut adalah desa paling bersih di Bali, yaitu Desa Penglipuran di Bangli. Desa ini bukan hanya menawarkan keindahan alam yang memanjakan mata, tapi juga atmosfer khas pedesaan Bali yang sarat akan tradisi dan kearifan lokal.
Di destinasi desa paling bersih di Bali inilah kamu bisa merasakan harmoni sempurna antara budaya, alam, dan kehidupan masyarakat yang masih memegang teguh adat leluhur. Penglipuran adalah jawaban bagi kamu yang ingin menjauh sejenak dari hiruk-pikuk kota dan menikmati Bali dari sudut pandang yang lebih autentik.
Desa Penglipuran sering disebut sebagai desa paling bersih di Bali karena lingkungan yang sangat terjaga dan tata ruang yang tertata rapi. Desa ini terletak di Kabupaten Bangli, sekitar 700 meter di atas permukaan laut, membuat suhu udaranya sejuk dan nyaman sepanjang tahun.
Sejarah Desa Penglipuran erat kaitannya dengan masyarakat Bali Aga, kelompok masyarakat Bali asli yang mempertahankan tradisi dan budaya warisan nenek moyang mereka. Nama “Penglipuran” diambil dari “Pengeling Pura” yang bermakna tempat suci untuk mengenang para leluhur. Hingga saat ini, masyarakat Penglipuran masih hidup berdampingan dengan alam, menjunjung tinggi adat istiadat dan filosofi Tri Hita Karana, yang mengajarkan keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan.
Salah satu hal unik dari desa paling bersih di Bali ini adalah struktur rumah-rumah penduduk yang seragam, terbuat dari bambu dan bahan alami lainnya. Bahkan, posisi rumah dan pura di setiap pekarangan disusun sesuai aturan adat yang ketat. Tidak hanya soal arsitektur, penduduk desa juga menerapkan aturan khusus mengenai pengelolaan sampah, kawasan bebas kendaraan bermotor, hingga larangan menebang pohon sembarangan.
Secara ekonomi, Desa Penglipuran mengandalkan sektor pariwisata yang berkelanjutan. Wisatawan yang datang bisa melihat langsung proses pembuatan kerajinan tangan dari bambu, mencicipi kuliner tradisional, hingga membeli oleh-oleh khas desa ini. Namun, pengembangan pariwisata di sini tetap diiringi dengan komitmen menjaga keseimbangan ekosistem dan budaya lokal.
Sebagai desa paling bersih di Bali, Desa Penglipuran menawarkan banyak daya tarik yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga menghangatkan hati. Berikut beberapa hal menarik yang bisa kamu temukan:
Kamu akan merasakan atmosfer berbeda ketika pertama kali menginjakkan kaki di desa ini. Deretan rumah tradisional dengan pintu gerbang unik dan halaman rapi membuat desa ini terlihat sangat harmonis. Jalanan utama yang membelah desa dihiasi bunga-bunga dan tanaman hijau yang tertata, menciptakan suasana yang menenangkan.
Desa Penglipuran dikelilingi oleh hutan bambu alami seluas sekitar 45 hektar. Kamu bisa trekking ringan atau hanya sekadar berjalan santai menikmati rindangnya hutan bambu yang sejuk. Hutan ini juga menjadi sumber bahan baku utama bagi kerajinan tangan yang dibuat oleh warga desa.
Desa ini juga sering menjadi tempat pelaksanaan upacara adat yang kaya makna. Salah satunya adalah Upacara Ngusaba, ritual untuk memohon kesejahteraan dan keselamatan bagi seluruh masyarakat desa. Upacara seperti ini memberi pengalaman budaya yang autentik bagi para wisatawan.
Bagi kamu yang tertarik dengan wisata edukasi, Desa Penglipuran adalah tempat yang tepat. Kamu bisa belajar tentang sistem pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, penggunaan bahan-bahan alami dalam kehidupan sehari-hari, serta filosofi Tri Hita Karana yang masih dijalankan oleh masyarakat hingga kini.
Selain keindahan alam dan budaya, desa ini juga punya suguhan kuliner tradisional yang wajib kamu coba, seperti tipat cantok (lontong dengan bumbu kacang khas Bali) dan loloh cemcem (minuman herbal khas Bali).
Lokasi dari desa paling bersih di Bali ini berada di Jalan Penglipuran, Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, sekitar 43 kilometer dari pusat Kota Denpasar. Untuk mengunjungi desa paling bersih di Bali ini, setelah tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai, kamu dapat melanjutkan perjalanan darat sekitar 1,5 - 2 jam menuju Desa Penglipuran di Bangli.
Transportasi yang paling umum digunakan adalah mobil sewaan di Bali atau mengikuti tur lokal. Atau, kamu bisa temukan paket tur di aplikasi Traveloka seperti Tur Desa Penglipuran & Kintamani yang sudah termasuk transportasi dari hotel ke lokasi wisata desa paling bersih di Bali ini. Jangan lupa, untuk urusan tiket pesawat ke Bali, dapatkan juga penawaran harga terbaik hanya di aplikasi Traveloka.
Sun, 31 Aug 2025
Citilink
Jakarta (CGK) ke Bali / Denpasar (DPS)
Mulai dari Rp 929.000
Tue, 2 Sep 2025
AirAsia Indonesia
Jakarta (CGK) ke Bali / Denpasar (DPS)
Mulai dari Rp 1.004.600
Mon, 8 Sep 2025
Lion Air
Jakarta (CGK) ke Bali / Denpasar (DPS)
Mulai dari Rp 1.038.100
Berada di sekitar desa paling bersih di Bali memberimu akses ke berbagai tempat wisata menarik yang mudah dijangkau hanya dalam hitungan menit. Berikut beberapa destinasi yang bisa menjadi pelengkap itinerary perjalananmu saat singgah ke Desa Penglipuran di Bangli:
Jarak: ± 7 km
Estimasi waktu tempuh: 15 - 20 menit
Pura Kehen adalah salah satu pura terbesar dan tertua di Bangli, berdiri sejak abad ke-11. Dengan tangga batu ikonik dan suasana yang sejuk dikelilingi hutan lebat, pura ini menawarkan pengalaman spiritual dan visual yang menakjubkan. Cocok untuk kamu yang ingin menikmati keindahan arsitektur Bali klasik tanpa harus pergi jauh dari Desa Penglipuran.
Jarak: ± 17 km
Estimasi waktu tempuh: 35 - 40 menit
Air terjun tersembunyi ini dikenal dengan pancaran sinar matahari yang menembus celah tebing dan menciptakan pemandangan dramatis. Lokasinya yang berada di dalam gua alami membuat Tukad Cepung terasa eksotis dan sangat instagramable. Tempat ini pas buat kamu yang suka eksplorasi dan menyukai spot foto unik.
Jarak: ± 15 km
Estimasi waktu tempuh: 30 menit
Penelokan adalah salah satu titik pandang terbaik untuk menikmati panorama Gunung Batur dan Danau Batur. Selain pemandangan yang memukau, di kawasan ini terdapat banyak restoran dan kafe yang menyajikan makanan khas Bali dengan pemandangan alam sebagai latar belakangnya.
Jarak: ± 10 km
Estimasi waktu tempuh: 20 menit
Desa Pengotan adalah desa tradisional Bali Aga lainnya yang masih mempertahankan budaya dan adat istiadat kuno Bali. Di sini, kamu bisa menyaksikan rumah-rumah adat khas Bali Aga dan mengikuti aktivitas masyarakat yang masih sangat kental dengan tradisi leluhur.
Jarak: ± 5 km
Estimasi waktu tempuh: 10 - 15 menit
Tempat ini cocok untuk kamu yang ingin merasakan pengalaman agrowisata khas Bali. Selain mencicipi kopi luwak asli Bali, kamu juga bisa belajar tentang proses pembuatan kopi tradisional sambil menikmati pemandangan alam yang hijau dan asri.
Baca juga: 10 Wisata Desa Adat di Indonesia Paling Unik
Sebagai desa paling bersih di Bali, Desa Penglipuran adalah destinasi yang menawarkan keindahan autentik Bali yang mungkin tidak kamu temukan di pusat-pusat wisata populer seperti Kuta atau Seminyak. Desa ini adalah bukti nyata bahwa keindahan Bali tak hanya terletak pada pantai, tapi juga pada budaya, kesederhanaan hidup, dan komitmen menjaga harmoni dengan alam.
Kamu bisa menikmati suasana damai, belajar budaya lokal, hingga merasakan kehangatan masyarakat yang sangat ramah terhadap wisatawan. Pengalaman di Desa Penglipuran akan membuat kamu lebih menghargai pentingnya menjaga lingkungan dan warisan budaya.
Bagi kamu yang ingin merasakan keindahan desa paling bersih di Bali, pastikan untuk memesan tiket pesawat, akomodasi hotel dan vila, serta tiket atraksi melalui Traveloka. Dengan Traveloka, semua kebutuhan traveling kamu jadi lebih praktis, aman, dan banyak promo menarik untuk setiap perjalanan.