Memiliki dasar agama yang kuat di daerahnya, ternyata tak membuat nilai kebudayaan di Aceh terkikis. Salah satu yang memiliki nilai budaya kuat tak lain adalah kain khas Aceh. Tidak hanya sekadar kain, terdapat makna religius yang kental di dalamnya lho. Salah satu yang sangat populer namanya adah Tenun Siem.
Motifnya tentu tak kalah menarik dengan daerah lain di Indonesia. Selain itu, ternyata ada makna menarik dalam setiap motif kain khas Aceh yang mungkin tak akan kamu temukan di daerah lainnya. Dari sepotong kain, kamu bisa belajar banyak hal. Yuk cari tahu informasi lengkap lain seputar kain khas Aceh di sini!
Shutterstock.com
Tenuh Aceh tidak sekadar kain saja, melainkan ada nilai historis yang kental di dalamnya. Ini merupakan salah satu kain tertua yang ada di Indonesia. Kainnya sudah ada sejak zaman penjajahan, bahkan sudah digunakan oleh para pejuang Aceh dalam masa penjajahan.
Selain digunakan oleh para pejuang, kain khas Aceh juga banyak digunakan untuk pelengkap pakaian raja. Biasanya dilingkarkan di pinggang sampai batas lutut dan juga dililitkan melintang badan. Sekarang sudah banyak digunakan untuk pakaian pengantin.
Kain khas Aceh ini sendiri pernah mengalami masa keemasan dan bahkan sampai diekspor ke mancanegara. Motif sangat beragam dan menarik membuat banyak orang kepincut. Biasanya ditambah juga beragam ornamen membuat kain tenun jadi semakin elegan.
Proses pembuatan kain khas Aceh sendiri cukup memakan waktu lho. Karena memang dibuat secara tradisional. Waktu pembuatannya bisa sampai satu bulan lamanya. Proses pembuatan kain khas Aceh ini melalui beberapa tahapan;
Salah satu ciri khas dari Tenun Siem ini adalah menggunakan benang sutera dengan warna mencolok dan mewah. Seperti halnya warna emas, perak, merah, dan lain-lain. Tidak jarang juga mengusung warna neon yang sangat mencolok. Bahannya dari sutera dengan pengerjaan yang ekstra, membuat teksturnya jadi sangat lembut.
Selain pemilihan warna yang mencolok, kain khas Aceh juga memiliki banyak sekali motif. Bahkan jumlah motifnya lebih dari 50 jenis, baik yang lama, modifikasi atau yang baru. Nah, motif-motifnya juga sarat akan makna. Bahkan tidak sedikit yang menggunakan tulisan berupa lafadz berbau Islam.
Shutterstock.com
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kain tenun Aceh masuk jajaran kain tua di Indonesia. Kemunculannya bahkan sudah sejak berabad-abad yang lalu. Tidak hanya sekadar pakaian warisan atau kerajinan tangan, berbagai motif yang terdapat di kain tenun Aceh memiliki nilai tersendiri.
Kain tenun Aceh juga masih terjaga kelestariannya sampai sekarang juga berkat peran masyarakat zaman dulu. Terutama yang berdomisili di Aceh Besar, Aceh Selatan, Aceh Barat, dan Pidie. Wilayah tersebut bisa dibilang selalu ramai dan jadi tempat persinggahan saudagar dari berbagai negara. Termasuk Persia, China, India, dan lain-lain.
Salah satu wilayah di Aceh yang masih mengembangkan kerajinan tenun adalah Siem. Di sana juga ada sosok yang bernama Nyak Mu atau yang memiliki nama asli Hj. Maryamun. Ia mengembangkan tenun Aceh sejak tahun 1973. Tidak hanya piawai membuat motif tradisional, ia juga menciptakan motif baru.
Dan tentu saja, Nyakmu dengan kepiawaiannya juga telah berhasil mendidik banyak murid untuk mengembangkan tenun Aceh. Salah satunya adalah Ibu Jasmani dan berasal dari Desa Miruek Taman, Aceh Besar. Sehingga membuat kain tenun khas Aceh tetap lestari sampai kini di tengah tantangan modernisasi.
Kain khas Aceh ini dibuat dengan bahan dasar benang sutera yang lembut dan mewah. Kemudian ditenun dengan alat yang bernama teupeun. Selain itu alat lainnya yang digunakan adalah tureuk atau torak yang merupakan sepotong bulu bambu, nurieng, dan anak klip.
Selain benang sutera, untuk berbagai motifnya, kain khas Aceh satu ini juga dipadukan dengan benang emas atau perak. Tentu saja selain memberikan unsur mewah membuat motifnya kian menarik.
Shutterstock.com
Motif dari kain tenun khas Aceh sangat beragam, jumlahnya sampai puluhan. Namun dari beberapa, ada yang sangat populer dan banyak diminati. Berikut ini beberapa motifnya lengkap dengan ciri khas, kegunaan, makna, dan kisaran harganya;
Kain tenun dengan motif Bungong Kalimah sarat akan nilai religius. Pasalnya, motofnya dihiasai dengan ayat-ayat suci Al-Quran di bagian ujungnya. Nuansa keislamannya cukup kental. Kain dengan motif ini berasal dari Aceh Besar.
Kain tenun dengan motif satu ini biasanya digunakan untuk penutup kepala wanita atau selendang. Biasanya juga digunakan untuk acara besar seperti pernikahan, sunatan, dan lain-lain. Dengan ayat-ayat suci Al-Quran, tidak boleh sembarang menggunakan kain dengan motif ini. Harga kainnya sendiri per meternya mulai dari Rp300 ribuan.
Motif selanjutnya yang juga cukup populer adalah Buah Delima. Diketahui, delima merupakan salah satu buah yang disebutkan di dalam Al-Quran. Disebutkan buah ini akan ada di Surga nanti. Selain memiliki segudang manfaat kesehatan, bentuknya juga cantik dengan warna yang mencolok.
Dengan motif buah, kain tenun ini bisa digunakan untuk berbagai acara. Tidak sakral pun tak akan jadi masalah. Sementara untuk harganya sendiri, juga mulai dari Rp100 ribuan per meternya.
Kain tenun dengan motif Pintu Aceh juga terkenal dengan harganya yang cukup tinggi. Bentuknya menggambarkan rumah adat Aceh dengan pintu yang rendah tapi ruangan luas. Nilai filosofisnya, warga Aceh tidak mudah membuka pintu untuk masyarakat luar tapi jika sudah kenal akan seperti layaknya saudara kandung.
Kain tenun motif satu ini biasanya digunakan untuk berbagai acara sakral. Seperti halnya keagamaan, pernikahan, acara adat, dan dahulu banyak dipakai oleh bangsawan. Harganya bisa dilihat di marketplace per potongnya mulai dari Rp260 ribuan.
Satu lagi ada kain tenun dengan motif rencong yang merupakan senjata tradisional khas Aceh. Rencong sendiri banyak digunakan oleh para pejuang untuk melawan para penjajah. Bentuk dari senjata tersebut diyakini merupakan sebuah representasi dari bacaan basmalah. Nah, motif itu menyampaikan perjuangan masyarakat Aceh.
Kain motif rencong biasanya digunakan untuk acara adat atau ritual di Aceh. Harganya juga cukup tinggi, berkisar ratusan ribu sampai dengan jutaan tergantung dengan merek, ukuran, dan bentuk (kain atau jadi pakaian).
Ternyata Aceh punya kain khas yang sangat menggoda buat dimiliki ya. Sebenarnya kamu bisa beli di marketplace, tapi harganya lebih mahal dan ditambah ongkir alias ongkos kirim. Supaya kamu bisa memilih dengan lebih leluasa, bisa terbang langsung ke Aceh untuk berburu kain khasnya.
Selain kain tenun khas Aceh, tentunya akan ada banyak hal seru lainnya di Kota Serambi Mekkah tersebut. Maka dari itu, segera booking akomodasi untuk liburan ke Aceh. Carilah akomodasi terdekat dari tujuan wisata supaya kamu bisa lebih leluasa eksplore. Yuk susun itinerary ke Aceh dengan libatkan Traveloka.
Penginapan dan Hotel di Aceh
Cari Hotel di Aceh den...
Lihat Harga