Hutan Mati Papandayan adalah salah satu destinasi wisata alam yang unik dan menarik di Garut, Jawa Barat. Hutan ini terjadi akibat letusan Gunung Papandayan ratusan tahun silam yang mengakibatkan puluhan desa sekitar gunung terkubur abu vulkanik, termasuk kawasan hutan.
Di Hutan Mati Papandayan, ratusan pohon jenis cantigi berwarna hitam berdiri kontras di atas permukaan tanah berwarna putih akibat material lumpur dari gunung. Inilah yang membuat area tersebut terkesan eksotis dan menakjubkan.
Penasaran? Baca artikel ini untuk membaca lebih lanjut tentang Hutan Mati Papandayan.
Menurut catatan sejarah, Gunung Papandayan sudah beberapa kali meletus, yaitu pada tanggal 12 Agustus 1772, 11 Maret 1923, 15 Agustus 1942, dan 11 November 2002. Letusan terbesar terjadi pada tahun 1772 yang menghancurkan setidaknya 40 desa dan menewaskan 2957 orang. Selain itu, daerah yang tertutup longsoran pun mencapai 10 km dengan lebar 5 km.
Sedangkan Hutan Mati Papandayan ini terjadi akibat letusan pada tanggal 13-20 November 2002. Aktivitas vulkanis ini menimbulkan longsor di atas kawah Nangklak. Peristiwa tersebut membuat hutan Cantigi ikut terbakar. Sisa-sisa hangusnya kawasan pepohonan inilah yang membentuk sebuah kawasan yang kita kenal sebagai Hutan Mati.
Namun, meski populer sebagai tempat wisata, area ini tidak bisa dijadikan tempat menginap karena terlalu berbahaya. Soalnya, aroma belerang masih tercium dan sangat menyengat.
Lokasi dan Rute Menuju Hutan Mati Papandayan
Hutan Mati Papandayan berada di Gunung Papandayan, tepatnya di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Dari pusat Kota Garut, perjalanan menuju Gunung Papandayan memakan waktu sekitar 30 km atau 1,5 jam sampai 2 jam menggunakan kendaraan pribadi.
Kamu dapat melewati Jalan Raya Garut-Cikajang dan Jalan Kawah Papandayan. Ada dua pintu masuk untuk mendaki, yaitu dari via Pangalengan, Bandung dan Cisurupan Garut. Setelah sampai di pintu masuk Taman Wisata Alam Gunung Papandayan, kamu dapat melanjutkan perjalanan menuju Hutan Mati dari Pos 2 Gunung Papandayan yang dapat ditempuh 1,5 jam dengan hiking.
Meski perjalanannya cukup menantang, sepanjang perjalanan, kamu sudah dapat melihat kepulan asap belerang dan pemandangan gunung yang indah. Harga tiket masuk untuk menikmati Hutan Mati sebesar Rp30 ribu per orang.
Berikut ini beberapa daya tarik Hutan Mati Papandayan yang bikin berdecak kagum.
Hutan Mati Papandayan terkenal dengan pemandangan pohon cantigi yang telah mati terbakar akibat letusan vulkanik Gunung Papandayan pada tahun 2002. Keadaan pohon-pohon mati dan gosong inilah yang menciptakan lanskap dramatis dan unik. Meskipun tampak gersang, suasana misterius ini justru menjadi daya tarik tersendiri.
Selain pohon-pohon mati, kawasan Hutan Mati Papandayan menawarkan latar belakang pegunungan yang memukau, serta tanah yang berwarna putih akibat aktivitas vulkanik. Kombinasi dari pemandangan tersebut menghasilkan suasana yang sangat fotogenik.
Hutan Mati Papandayan juga menjadi salah satu titik persinggahan bagi para pendaki Gunung Papandayan yang menuju Pondok Saladah, sebuah area perkemahan yang populer. Dari Hutan Mati, kamu bisa menikmati pemandangan matahari terbit (sunrise) yang spektakuler dan sunset yang tak kalah memukau. Keindahan alam yang dapat dinikmati di sini menjadikannya tempat yang sangat cocok bagi para pecinta alam dan pendaki.
Berikut ini beberapa aktivitas yang bisa kamu lakukan selama berada di Hutan Mati Papandayan.
Hutan Mati Papandayan dengan pemandangan pohon-pohon cantigi yang telah mati. Tentu, ini bisa menjadi tempat ideal untuk mengambil foto alam yang eksotis dan unik.
Hutan Mati terletak di jalur pendakian menuju Gunung Papandayan. Para pendaki yang menuju Pondok Saladah, tempat perkemahan utama di Gunung Papandayan, sering kali melewati Hutan Mati. Jadi, kamu dapat melanjutkan perjalanan ke puncak gunung untuk menikmati pemandangan yang lebih menarik
Setelah mengunjungi Hutan Mati, kamu dapat melanjutkan perjalanan ke Pondok Saladah, area perkemahan yang terletak lebih tinggi. Di sini, kamu dapat camping dan bermalam sambil menikmati suasana alam yang tenang dan jauh dari hiruk-pikuk kota.
Bagi yang gemar berpetualang, Hutan Mati juga menawarkan jalur trekking yang menyenangkan. Tentu, ini akan memberikan pengalaman tak terlupakan sembari melihat pemandangan alam yang memukau. Kamu hanya perlu membawa jaket, masker, dan obat-obatan, serta makanan dan minuman selama perjalanan.
Kamu yang ingin mengunjungi Hutan Mati sekaligus menikmati view sunrise yang luar biasa di Gunung Papandayan, bisa ikut Sunrise Gunung Papandayan - 8-hour Tour yang bisa dipesan di Traveloka.
Area Hutan Mati Papandayan sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas dan layanan, seperti berikut ini.
Setelah menikmati pemandangan Hutan Mati Papandayan, kamu dapat menjelajahi tempat wisata dan kuliner di sekitarnya, seperti berikut ini.
Hamparan luas bunga edelweis di Tegal Alun yang merupakan puncak gunung Papandayan, dapat dicapai dengan mendaki bukit dari Hutan Mati. Kamu perlu melewati jalur terjal dan berbatu di atas ketinggian 2.665 mdpl. Di antara lanskap pegunungan yang megah, kamu dapat melihat hamparan bunga edelweis yang tumbuh subur di area ini.
Kolam air panas dengan kandungan sulfur yang dapat meredakan pegal dan penyakit kulit. Pengunjung dapat berendam sambil menikmati pemandangan Gunung Papandayan. Area ini berada di kaki gunung Papandayan.
Baca Juga: Kolam Air Panas di Papandayan Nature Park
Berikut beberapa rekomendasi hotel yang dekat dengan Hutan Mati Papandayan sebagai pilihan untuk liburan di sini.
Alamat: Jalur Kereta Api Garut - Cikajang No.KM 18, Tambakbaya, Kec. Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44163
Ingin melihat keindahan gunung dari kamar tidur? Kamu dapat menginap di Kampung Bareto Cottage and Resto. Menginap di cabin kayu sederhana yang menyatu dengan alam, memberikan sensasi tidur di pedesaan.
Dari penginapan ini, hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai ke Hutan Mati Papandayan. Harga kamar per malam di sini mulai dari Rp650 ribuan.
Alamat: Jl. Raya Cisurupan - Cikajang, Cisurupan, Kec. Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44163
Omah Gunung Garut berjarak sekitar 10,5 km atau 30 menit dengan berkendaraan dari Hutan Mati Papandayan. Tempat menginap ini memiliki fasilitas yang lengkap dengan suasana kamar serasa berada di rumah sendiri. Kamu dapat menginap di sini dengan harga per malam mulai dari Rp200 ribuan.
Tersedia juga akomodasi untuk rombongan. Namun, harap membawa pakaian/jaket yang sesuai untuk udara pegunungan yang dingin, karena udara cukup dingin di malam hari.
Indonesia
Omah Gunung Garut
Cisurupan
Rp 202.799
Rp 152.100
Alamat: Jalur Kereta Api Garut - Cikajang No.30, Tambakbaya, Kec. Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44163
Singgasana Cipelah The Origin menawarkan penginapan minimalis dengan kamar yang sederhana, tetapi tetap nyaman. Terdapat area parkir, hingga Wi-Fi yang bisa kamu dapatkan saat menginap di sini. Harga kamar per malamnya pun cukup terjangkau, yaitu mulai dari Rp348 ribuan.
Indonesia
OYO 92023 Singgasana Cipelah Syariah
5.5/10
Garut
Lihat Harga
Pesona Gunung Papandayan dan Hutan Mati Papandayan di Garut memang tidak boleh terlewatkan. Yuk saatnya liburan ke Garut bersama Traveloka. Di sini, kamu dapat memesan berbagai transportasi, seperti tiket pesawat, kereta api, tiket bus, hingga memesan travel dan shuttle. Tidak hanya itu, kamu juga bisa booking hotel dengan lebih mudah, praktis, dan efisien.
Pastikan juga kamu memakai kode kupon traveloka atau menggunakan promo bank, seperti promo BCA agar liburan semakin hemat. Tenang saja, metode pembayaran di sini pun cukup beragam, dari kartu kredit, bank transfer, hingga Paylater. Selamat menikmati pesona alam di Hutan Mati Papandayan!
Hotel dan Penginapan Terbaik di Garut
Temukan di Traveloka
Lihat Harga