Melihat Lebih Dekat Cantiknya Sydney Opera House

Sedang merencanakan liburan ke Sydney untuk pertama kali? Jangan lupa mampir ke Sydney Opera House, ya. Ikon dari negara Australia ini tak hanya indah sebagai objek foto, tetapi juga memiliki sejarah dan isi yang tak kalah mengesankan. Apakah yang menjadi keistimewaan bangunan ini? Baca ulasan berikut, ya.

Sejarah pembangunan Opera House
Berdiri sejak abad ke-20, bangunan yang kini menjadi salah satu ikon dari Negeri Kanguru ini menyimpan nilai sejarah tinggi serta daya tarik unik. Memiliki bentuk seperti cangkang berlapis, desain bangunan ini merupakan hasil rancangan Jorn Utzon, seorang seniman dari Denmark.

Sketsa desain bangunan ini dipilih melalui sayembara yang diselenggarakan oleh Joseph Cahill, salah satu petinggi New South Wales di tahun 1955. Dari 233 sketsa yang dibuat oleh arsitek-arsitek dari 32 negara, karya Jorn Utzon ini dianggap paling pas untuk menjadi sebuah aula besar dengan daya tampung hingga 3.000 pengunjung, dilengkapi beberapa tambahan aula kecil berkapasitas 1.200 orang.

Meski desain telah dipilih, pembangunan Sydney Opera House ini tetap mengalami banyak kendala, mulai dari penentuan lokasi hingga pembuatan izin pembangunan yang memakan waktu hingga puluhan tahun, yaitu sejak tahun 1940-an. Konstruksi pertama pembangunan gedung bersejarah ini dimulai pada tahun 1959, tepatnya di bulan Maret.

Dengan proses pembangunan yang bertahap, dibutuhkan sekitar empat tahun (1959-1963) untuk membuat bagian podium atas. Kemudian dilanjutkan pembangunan kerang luar di tahun 1963-1967, dan pengerjaan desain interior di tahun 1967-1973. Akhirnya, pada 20 Oktober 1973 Sydney Opera House pun diresmikan oleh Ratu Elizabeth II.

Kini, sebagai gedung pertunjukan ternama di Australia, Sydney Opera House telah menjadi rumah dari setidaknya 2.000 pergelaran, mulai dari teater, musik klasik ataupun kontemporer, seminar, hingga festival tarian per tahunnya.

Sydney Opera House sebagai Situs Warisan Dunia
Selain menjadi salah satu gedung pertunjukan tersibuk di dunia, Sydney Opera House juga menyandang gelar Situs Warisan Dunia dari UNESCO di bawah kategori Konvensi Warisan Dunia bersama Taj Mahal, Tembok Cina, serta Piramida Mesir. Bangunan ini masuk ke dalam daftar UNESCO karena dinilai memiliki karya arsitektur megah di abad ke-20 yang menggabungkan berbagai aspek kreativitas dan inovasi pada desain arsitektur maupun strukturnya.

Memiliki luas sekitar 2,2 hektare, Opera House mempunyai tujuh aula di mana salah satunya merupakan Concert Hall yang pernah menjadi tempat pemberian piala ajang binaraga di tahun 1980. Istimewanya lagi, desain serta struktur bangunan gedung ini juga menerapkan prinsip ramah lingkungan dengan memanfaatkan udara hasil pengolahan air laut sebagai penyejuk ataupun penghangat ruang-ruang di dalam Sydney Opera House.

Hal-hal yang bisa dilakukan di Opera House

Jika kamu mendapatkan kesempatan untuk bepergian ke Sydney dalam waktu dekat, sempatkanlah untuk masuk ke dalam gedung pertunjukan ini alih-alih hanya berfoto di depannya. Tak hanya menjadi rumah dari ragam pertunjukan kelas dunia, Opera House juga memiliki fasilitas pendukung lainnya yang bisa dinikmati oleh segala usia, termasuk anak-anak.

Program untuk anak-anak telah menjadi bagian dari Sydney Opera House sejak tahun 1977. Di sini mereka bisa menyaksikan aneka pertunjukan musik, tarian, hingga teater yang dibuat khusus sehingga mudah dicerna dan dinikmati anak-anak. Bahkan, terdapat juga program-program edukasi yang dapat diakses oleh sekolah-sekolah di Australia sebagai salah satu metode pengajaran untuk melatih kreativitas anak-anak tersebut. Menarik, ya?

Nah, kalau kamu masih penasaran dengan keseluruhan isi dari bangunan ini, kamu bisa mengikuti berbagai rangkaian tur yang disediakan oleh pihak Opera House. Tersedia juga tur ke belakang panggung pertunjukan di mana kamu bisa melihat area tempat para pemain orkestra mengiringi pementasan, ruang ganti, hingga mengetahui hal-hal yang sesungguhnya terjadi di belakang panggung. Sebuah pengalaman yang menarik, bukan?