Batik telah menjadi souvenir yang tidak terpisahkan bagi para wisatawan yang mengunjungi berbagai daerah, termasuk Pulau Lombok yang memiliki Batik Lombok dengan beragam motif yang mencerminkan identitas khasnya

Sebagian besar motif batik Lombok atau batik khas NTB terinspirasi oleh budaya agraris yang merupakan bagian integral dari kehidupan suku yang tinggal di daerah tersebut. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduknya terlibat dalam pertanian. Dengan tambahan kekayaan alam yang subur, budaya agraris telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari segala aspek kehidupan masyarakat setempat.

Ingin mengenal lebih dalam tentang Batik Lombok dan apa saja motif-motifnya? Simak penjelasan Traveloka berikut ini!

Tradisi membatik di Lombok telah ada sejak zaman kerajaan Selaparang, di mana budaya batik diperkenalkan melalui kunjungan dari kerajaan Majapahit ke Nusa Tenggara.

Meskipun telah berabad-abad berlalu, masyarakat Lombok masih mempertahankan tradisi ini, meskipun budaya menenun lebih dominan daripada batik. Namun, keduanya tetap menjadi bagian istimewa dari warisan budaya Indonesia.

Seiring berlalunya waktu, budaya membatik di Lombok terus berkembang, menciptakan beragam motif, termasuk yang terkenal seperti batik Lombok Mandalika.

Meskipun demikian, proses pembuatan batik di Lombok mirip dengan yang umumnya dilakukan di daerah Jawa. Mulai dari teknik pembuatan motif hingga teknik merendam kain untuk menghasilkan karya batik yang indah prosesnya serupa.

Batik Lombok, atau yang sering disebut sebagai Batik Lombok Mataram, memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya:

1. Motif batik mencerminkan tradisi dan budaya lokal masyarakat Lombok.

2. Desain motif batiknya unik dan menarik.

3. Warna batik cenderung cerah, seperti merah, hijau, biru, dan kuning.

4. Motif berasal dari beragam suku yang ada di Lombok, termasuk suku Sasak, Samawa, dan Mbojo.

5. Ragam motif terinspirasi dari keadaan alam sekitar.

Keunikan ciri-ciri ini menjadikan Batik Lombok memiliki daya tarik tersendiri bagi para pembeli. Motif dan coraknya yang mencerminkan tradisi dan budaya lokal Lombok membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk berbagai keperluan.

Terkenal dengan motif geometrisnya, Mada Sahe atau mata sapi menggunakan pola zig-zag dan belah ketupat tanpa gambar mata sapi secara langsung yang menambahkan keunikan pada motifnya.

Motif ini terinspirasi dari suku-suku besar di Lombok, yaitu Sasak, Samawa, dan Mbojo yang dikenal dengan singkatan "Sasambo". Motif cerah ini menggambarkan adat dan budaya lokal dengan indah.

Menggambarkan rumah adat Bima, yang digunakan sebagai lumbung padi atau beras, motif ini menarik perhatian dengan warna cerah dan bentuk rumah panggung yang khas.

Kakando atau tunas bambu menampilkan garis geometris yang membentuk pola seperti tunas bambu dengan warna cerah yang menarik. Di balik keindahannya, motif ini juga melambangkan keuletan dan semangat hidup.

Meskipun sederhana, motif ini tetap memikat dengan gambar bunga melati dan hiasan pendukungnya, disertai dengan perpaduan warna cerah yang mempesona.

Menggambarkan budaya agraris, motif ini menampilkan proses aktivitas petani padi dengan corak yang unik dan menarik.

Menggambarkan makanan khas Lombok, plecing kangkung. Motif ini menarik dengan gambar kangkung dan penghias lainnya dengan menggunakan warna cerah seperti biru untuk penampilan yang menawan.

Menampilkan daun pepaya, motif ini mencerminkan makanan khas yang sering dikonsumsi oleh masyarakat lokal, dengan perpaduan warna cerah yang menarik.

Terdiri dari motif pokok lumbung dan tereng, serta pengisi tokek dan laki-laki dengan baju adat suku Sasak. Motif ini menarik dengan hiasan pinggir gendang beleq dan pewarnaan kuning yang merata.

Cabe Lumbung terdiri dari motif pokok dan pengisi, menampilkan cabe, lumbung, bale balaq, daun kangkung, pohon bambu, dan hiasan pinggir kembang setangi, dengan pola pewarnaan yang terbagi antara warna gelap dan terang.

Batik Sandat Lumbung menampilkan motif utama berupa Sandat dan Lumbung dengan pengisi berupa bale lumbung dan kembang setangi. Hiasan pinggirnya terdiri dari bale lumbung dan bale tani. Pola warnanya didominasi oleh warna hijau tua.

Batik Komak Lumbung menampilkan motif utama berupa Komak dan Lumbung dengan pengisi berupa daun kangkung dan kembang kangkung. Hiasan pinggir berupa daun kangkung dan kembang kangkung. Pola warnanya terbagi antara bagian atas dan bawah dengan warna gelap dan terang.

Batik Pedis Panas menampilkan motif utama jenis sayuran dan kacang-kacangan yang biasa digunakan untuk memasak sayur pedis panas dengan pengisi berupa sisok dan daun-daun. Hiasan pinggirnya adalah bale lumbung. Pewarnaannya didominasi oleh warna biru tua yang cocok untuk acara semi formal.

Batik Pace Lumbung menampilkan motif utama berupa buah pace dengan hiasan pinggir berupa bale lumbung. Pewarnaannya didominasi oleh warna merah.

Batik Lumbung Kembang Setangi menampilkan motif utama berupa Lumbung dan Kembang Setangi dengan pengisi berupa sisok dan daun-daun. Hiasan pinggirnya adalah daun-daunan. Pewarnaannya merata dengan warna biru tua.

Baca Juga: 15 Tempat Wisata di Lombok yang Selalu Diminati Wisatawan

Batik Lekoq Buaq menampilkan motif utama berupa Lekoq dan Buaq, dengan hiasan pinggir berupa bale lumbung. Pewarnaannya merata dengan warna hitam.

Batik Lumbung Bebele menampilkan motif utama berupa Lumbung dan Bebele dengan hiasan pinggir berupa daun pakis. Pewarnaannya merata dengan warna hijau.

Batik Lumbung Kemodong menampilkan motif utama berupa Lumbung dan Kemodong dengan pengisi berupa daun-daunan. Hiasan pinggirnya adalah kembang kangkung. Pewarnaannya merata dengan warna coklat.

Batik Kembang Setangi menampilkan motif utama berupa Kembang Setangi, dengan pengisi berupa cidomo dan bunga-bunga. Hiasan pinggirnya adalah bale lumbung. Pola pewarnaannya merata dengan isian titik-titik untuk memberikan tekstur.

Batik Kerang Mutiara menampilkan motif utama berupa Kerang Mutiara dengan hiasan pinggir yang juga disusun secara horizontal. Pewarnaannya homogen dengan warna hitam.

Batik Sisok menampilkan motif utama berupa Sisok dengan pengisi berupa daun-daunan. Hiasan pinggirnya adalah daun kangkung. Pewarnaannya merata dengan warna hitam.

Batik Perdamaian menampilkan motif utama seperti lumbung, keris, lekoq (daun sirih), buaq (buah pinang), penginang, dan kipas, dengan hiasan pinggir berupa kepeng. Pewarnaannya merata dengan warna coklat.

Batik Geleut menampilkan motif utama berupa alat-alat untuk menenun seperti jajak, sekoci, geleut (alat pemutar benang), keraro, dan benang dengan hiasan pinggir yang juga disusun secara horizontal. Pewarnaannya homogen dengan warna coklat.

Batik Rumah Tradisional NTB menampilkan motif utama berupa rumah tradisional khas NTB, seperti Bale Lumbung dari Lombok dan Bale Balaq dari Sumbawa, dengan pengisi berupa daun kangkung dan pohon bambu. Hiasan pinggirnya adalah kembang setangi. Pola warnanya terbagi antara bagian gelap dan terang.

Baca Juga: 6 Destinasi Wisata di Lombok, Harus Ada di Bucket List, Nih!

Batik Gendang Beleq menampilkan motif utama berupa gendang beleq dengan pengisi berupa sayur pedis panas dan kepeng serta bale lumbung sebagai hiasan pinggiran. Hiasan pinggirnya adalah bale lumbung yang juga disusun secara horizontal. Pewarnaannya homogen dengan warna hijau.

Batik Lumbung Cidomo menampilkan motif utama berupa lumbung dan cidomo dengan pengisi berupa tokek dan seorang laki-laki mengenakan pakaian adat suku Sasak. Hiasan pinggirnya adalah daun-daunan yang juga disusun secara horizontal. Pola pewarnaannya homogen dengan tambahan titik-titik untuk tekstur.

Batik Gendang Beleq Cidomo menampilkan motif utama berupa gendang beleq dan cidomo, dengan pengisi berupa bale lumbung dan gendang beleq. Hiasan pinggirnya adalah gendang beleq yang disusun secara horizontal. Pola pewarnaannya homogen dengan tambahan titik-titik untuk tekstur.

Kamu bisa melihat pembuatan batik Lombok langsung ke Pulau NTB dengan Traveloka! Di Traveloka, kamu bisa booking hotel yang sesuai dengan referensimu, booking tiket pesawat dengan menyesuaikan jadwalmu dan teman-teman hingga melihat atraksi dan aktivitas seru yang hanya ada di Pulau Nusa Tenggara Barat ini.