Di tengah kesibukan kota Jakarta yang modern, terselip sebuah bangunan tua yang menjadi saksi lahirnya semangat bangsa Indonesia, yaitu Museum Kebangkitan Nasional. Dengan suasana yang tenang dan nuansa kolonial yang masih terasa, museum ini menjadi pilihan tepat bagi siapa saja sebagai destinasi wisata edukasi yang memadukan nilai sejarah, arsitektur kolonial dan semangat kebangsaan
Gedung yang dahulu dikenal sebagai STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) atau dikenal juga sebagai Sekolah Kedokteran Bumiputra ini merupakan tempat lahirnya organisasi Boedi Oetomo atau yang dikenal sebagai tonggak awal pergerakan nasional.
Museum ini menyajikan kisah menarik tentang perjuangan awal pemuda-pemuda Indonesia melalui pameran interaktif, foto-foto lama, dan diorama. Baca selengkapnya di artikel ini.
Museum Kebangkitan Nasional adalah salah satu museum sejarah nasional yang penting di Indonesia. Di dalamnya terdapat koleksi peninggalan sejarah kedokteran, sejarah awal berdirinya organisasi Boedi Oetomo dan alat-alat kedokteran.
Pada tahun 1851, pemerintah Hindia Belanda mendirikan Sekolah Dokter Djawa di Batavia (sekarang Jakarta). Sekolah ini berkembang dan akhirnya berubah nama menjadi STOVIA.Museum ini menempati bangunan bekas sekolah kedokteran STOVIA yang dibuka pada tahun 1902 untuk mendidik dokter pribumi pada masa penjajahan Belanda.
STOVIA berperan sebagai tempat lahirnya generasi cendekiawan pribumi yang memiliki kesadaran nasional dan keinginan untuk memajukan bangsanya sendiri. Salah satu alumninya yang terkenal adalah dr. Soetomo tokoh sentral dalam pergerakan nasional.
Organisasi Boedi Oetomo, yang lahir pada 20 Mei 1908 di gedung ini, menjadi simbol awal pergerakan nasional Indonesia. Tidak heran jika 20 Mei kini diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Museum ini secara resmi dibuka untuk umum pada tahun 1974 dan menjadi bagian penting dari pelestarian sejarah pergerakan bangsa.
Museum Kebangkitan Nasional berada di Jakarta Pusat, tepatnya di Jalan Dr. Abdul Rahman Saleh No. 26, Kecamatan Senen. Letaknya yang berada di pusat kota membuat museum ini mudah dijangkau dari berbagai arah. Lokasinya dekat dengan berbagai akses transportasi umum, seperti Halte TransJakarta Atrium Senen dan Stasiun KRL Pasar Senen.
Dari kedua titik ini, kamu hanya perlu berjalan sekitar 10 menit untuk sampai ke lokasi museum. Jika menggunakan kendaraan pribadi, kamu dapat mengakses museum ini melalui Jalan Kramat Raya atau Jalan Salemba Raya. Area di sekitar museum juga memiliki beberapa tempat parkir yang bisa dimanfaatkan.
Museum ini buka dari hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 08.00 sampai 16.00 WIB. Pada hari Senin dan libur nasional, Museum tutup.
Tiket Masuk Museum Kebangkitan Nasional:
Menariknya, rombongan pelajar dari sekolah bisa mendapatkan akses masuk gratis dengan surat pengantar resmi yang menjadikannya destinasi edukatif yang ramah untuk kegiatan studi lapangan.
Dengan harga yang murah dan lokasi yang mudah dijangkau, museum ini menjadi pilihan tepat untuk wisata edukatif keluarga, pelajar, maupun siapa saja yang ingin menelusuri jejak sejarah awal kebangkitan bangsa indonesia.
Sebagai museum sejarah yang penting, Museum Kebangkitan Nasional memiliki daya tarik yang menggambarkan perjuangan bangsa melalui pendidikan kesehatan dan pergerakan sosial. Berikut merupakan koleksi tetap dan tematik yang mencerminkan perjalanan kebangkitan nasional melalui berbagai aspek:
Museum ini mempunyai daya tarik seperti menampilkan suasana asli ruang belajar dan tempat mahasiswa STOVIA, lengkap dengan meja, ranjang besi, dan lemari. Memberi gambaran nyata kehidupan calon dokter pribumi saat masa penjajahan.
Museum ini juga mempunyai diorama yang menggambarkan momen penting seperti pendirian Boedi Oetomo dan Kongres Pemuda, dibuat dengan detail dan pencahayaan dramatis yang memudahkan pengunjung memahami sejarah.
Menampilkan peralatan medis dan buku pelajaran asli dari masa kolonial Belanda, Menunjukkan kualitas pendidikan dan perjuangan melalui ilmu pengetahuan.
Berisi dokumentasi asli seperti foto, surat pribadi, dan arsip tokoh yang penting seperti dr. Soetomo dan Wahidin Sudirohusodo yang memperlihatkan sisi intelektual perjuangan.
Memperkenalkan tokoh wanita seperti Kartini dan Dewi Sartika, serta kontribusi mereka dalam perjuangan melalui pendidikan dan emansipasi perempuan.
Museum Kebangkitan Nasional menawarkan lebih dari sekadar pameran benda sejarah. Di tempat ini, pengunjung diajak memahami makna di balik perjuangan melalui pendekatan yang interaktif dan mendalam.
Tersedia tur berpemandu yang membantu menjelaskan setiap koleksi dalam konteks sejarahnya, lengkap dengan narasi yang mengunggah. Museum juga rutin menggelar pameran tematik, pameran temporer serta menjalin kolaborasi dengan komunitas dan lembaga pendidikan.
Banyak sekolah dan universitas menjadikan museum ini sebagai destinasi kunjungan belajar atau studi lapangan. Bahkan, tak sedikit mahasiswa yang memanfaatkannya sebagai sumber data untuk penelitian atau tugas akhir.
Fasilitas penunjang seperti ruang film dokumenter, ruang diskusi, hingga panggung pertunjukan budaya menjadikan museum ini sebagai ruang publik yang hidup. Acara seperti pertunjukan musik tradisional, pembacaan puisi, dan forum edukatif kerap digelar di sini.
Agar pengalaman berkunjung jadi lebih menyenangkan, Museum Kebangkitan Nasional telah dilengkapi berbagai fasilitas memadai. Terdapat area parkir kendaraan roda dua dan empat, toilet umum yang bersih, serta mushola bagi pengunjung yang ingin beribadah. Jalur landai dan toilet khusus disediakan untuk pengunjung disabilitas.
Museum juga memiliki taman kecil dengan tempat duduk untuk beristirahat, perpustakaan mini, ruang multimedia, dan toko souvenir yang menjual buku sejarah, miniatur tokoh nasional, serta cendera mata lainnya. Setiap ruangan dirancang agar pengunjung bisa menyerap informasi sejarah dengan nyaman, baik secara mandiri maupun dalam kelompok.
Bagi pengunjung dari luar kota, tersedia banyak pilihan akomodasi di sekitar Museum Kebangkitan Nasional. Berikut beberapa rekomendasi penginapan yang bisa jadi pilihan:
Terletak di kawasan strategis Jakarta Pusat, Hotel Ibis Jakarta Senen menjadi pilihan ideal bagi wisatawan, hanya beberapa menit dari Stasiun Pasar Senen dan pusat perbelanjaan, Pasar Senen.
Hotel Ibis Jakarta Senen punya sekitar 153 kamar yang siap jadi tempat istirahat, dengan tarif per malam cukup ramah di kantong, mulai dari sekitar Rp300 ribuan, tergantung promo dan waktu pemesanan.
Indonesia
ibis Jakarta Senen
•
8.5/10
Kwitang
Rp 629.199
Rp 471.900
Hotel Cipta Jakarta adalah hotel di area Menteng, Gondangdia yang sangat strategis. Berada dekat dengan berbagai tempat wisata seperti Monumen Nasional, Masjid Istiqlal, Sarinah, dan hanya berjarak 3 km dari Museum Kebangkitan Nasional.
Di harga Rp300 ribuan saja per malam, kamu bisa berjalan kaki menuju area Jalan Sabang yang dipenuhi tempat makan, terutama di sore hingga malam hari.
Indonesia
Cipta Hotel Wahid Hasyim
•
8.3/10
Gondangdia
Rp 532.920
Rp 399.691
Berlokasi strategis di kawasan Lapangan Banteng, Hotel Borobudur menawarkan akses mudah ke berbagai ikon kota seperti Monumen Nasional (Monas), Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, Pasar Baru, Lapangan Banteng, serta Museum Kebangkitan Nasional.
Jangan lupa mencicipi sop buntut legendaris di restoran Bogor Cafe di dalam hotel.
Indonesia
Hotel Borobudur Jakarta
•
8.7/10
Pasar Baru
Rp 1.105.000
Rp 1.051.960
Kalau kamu berencana berkunjung ke Museum Kebangkitan Nasional, jangan ragu untuk mulai merencanakan perjalananmu dari sekarang seperti memesan hotel atau penginapan di Traveloka.
Gunakan Traveloka untuk kemudahan dalam memesan tiket transportasi lainnya seperti lainnya seperti Tiket Pesawat, Tiket Kereta Api, Tiket Bus, Tiket Travel & Shuttle. Selain itu, jangan lupa untuk memasukan kode-kode dan promo seperti kode kupon Traveloka, promo bank, dan Promo BCA yang tersedia, ya! Yuk, wujudkan liburan impianmu di Jakarta bersama Traveloka!
Hotel dan Penginapan Terbaik di Jakarta
Temukan di Traveloka
Lihat Harga