Tak lengkap rasanya jika jalan-jalan tanpa membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang. Apalagi jika kamu berkunjung ke negara terkaya di kawasan Asia Tenggara, Brunei Darussalam. Jika bingung mau membeli oleh-oleh apa, ulasan tentang oleh-oleh khas Brunei ini akan sangat membantumu.
Negeri dengan julukan Petro Dollar ini memiliki sejuta pesona yang rugi untuk kamu lewatkan. Di sini, kamu bisa menikmati keindahan masjid Sultan Omar Ali Saifuddin yang kubahnya dilapisi emas murni. Atau, mencicipi aneka jajanan khas Brunei di Gadong Night Market.
Lalu, apa saja oleh-oleh khas Brunei Darussalam yang bisa dibawa pulang untuk orang di rumah?
Sumber gambar: ourclosetaffair/ Instagram.
Jika kamu bertanya apa saja ciri khas negara Brunei Darussalam? Maka salah satunya adalah kain tenun. Beberapa jenis kain tenun khas Brunei adalah kain Jong Sarat, Silubang Bangsi, Sipugut, Liputan Madu, Bertabur, Arab Cegati, Sukma Indera dan Beragi.
Kain tenun ini masih dihasilkan secara tradisional melalui mesin tenun tradisional. Terdapat beberapa jenis benang dari kain tenun khas Brunei, yaitu kapas, sutra, emas dan perak. Serta terdapat beberapa corak kain tenun, yaitu bunga bersusun, bunga lawang, atau motif kain bertabur.
Kain Jong Sarat biasanya digunakan untuk acara perkawinan. Namun seiring perkembangan zaman, kain tenun juga digunakan untuk berbagai kegiatan lain. Mulai dari hantaran perkawinan, kain sinjang atau songket untuk pelengkap baju kurung, kemeja, dan aksesoris seperti tas, alas meja, atau bros.
Karena produk handmade dan unik, Kamu harus merogoh kocek lumayan dalam, mulai dari Rp2.500.000. Tapi itu berbanding lurus dengan kehalusan kain dan penampilan menawan saat kamu mengenakannya.
Sumber gambar: Syarika / Instagram
Karena sebagian besar penduduknya adalah muslim, oleh-oleh khas Brunei lainnya adalah songkok atau kopiah. Songkok sendiri merupakan penutup kepala khusus untuk laki-laki. Biasanya songkok khas Brunei berbentuk lonjong dan berwarna hitam dengan sedikit corak pada dinding kopiah.
Selain hitam, salah satu ciri songkok Brunei adalah warna yang mencolok seperti merah atau hijau, dengan list kuning di bagian tengah. Tak perlu khawatir soal harga, karena kamu hanya perlu membayar mulai dari Rp37.000 untuk songkok Brunei.
Sumber gambar: Bernardine Tan/ Google Maps.
Tidak hanya kain tenun, Brunei juga memiliki kain batik yang pemakaiannya lebih umum daripada kain tenun. Motif bunga putar dan tempok pedada menjadi motif khas kain batik Brunei.
Biasanya kain batik dikreasikan menjadi kemeja batik, tas, taplak meja, atau baju kurung yang merupakan pakaian khas Brunei Darussalam. Harga kain batik bervariasi tergantung motif dan lebar kain. Untuk harga kain per meter mulai dari Rp50.000.
Sumber gambar: Azurite / Pexels.
Penasaran apa saja budaya Brunei Darussalam? Salah satunya adalah baju kurung khas Melayu yang biasa digunakan para wanita. Kalau kamu suka sesuatu yang lebih praktis dan tidak mau menunggu lama, maka kamu bisa membeli baju kurung yang sudah jadi.
Sebagai ciri khas Brunei Darussalam, baju kurung sering masyarakat gunakan dalam berbagai kegiatan. Baju kurung yang ada di Brunei tidak jauh berbeda dengan baju kurung umumnya. Ciri khasnya yaitu baju terusan dengan potongannya yang longgar, dengan panjang selutut atau lebih.
Jika kamu tertarik, kamu bisa membeli baju kurung mulai dari Rp150.000. Namun harganya ini biasanya bergantung jenis bahan, motif, dan lebar kainnya.
Sumber gambar: Mapia / Google Maps.
Oleh-oleh khas Brunei selanjutnya adalah kerajinan silver atau perak. Sesuai dengan namanya, kerajinan ini terbuat dari logam perak. Pengrajin akan melukis motif ukiran terlebih dahulu pada logam perak yang telah tercetak, lalu mengukirnya secara manual.
Untuk mengerjakan satu kerajinan perak berbentuk mangkok dengan diameter sekitar 10 cm, seorang pengrajin akan menghabiskan waktu hingga satu bulan lamanya. Kamu bisa memilih aneka bentuk kerajinan perak, mulai dari vas bunga, alat makan, miniatur perahu, dan lainnya.
Karena terbuat dari logam perak dengan pengerjaan yang lama dan detail, Kamu harus membayar dengan nominal yang lumayan untuk kerajinan ini. Harga kerajinan perak bentuk mangkok dengan diameter 10 cm bisa mencapai 10 juta rupiah.
Jika kamu suka sesuatu yang berbau alam, kamu bisa membeli oleh-oleh khas Brunei berupa kerajinan kayu. Bahan kayu Brunei dibuat menjadi beberapa benda berharga, salah satunya tasbih. Salah satu kayu dengan aroma yang khas yang dibentuk menjadi tasbih adalah kayu cendana.
Harga tasbih bervariasi tergantung jenis kayu dan panjang tasbih. Kamu bisa membeli tasbih dari kayu cendana mulai dari harga Rp38.000.
Sumber gambar: Hadi / Instagram.
Untuk kamu yang mau membawa pulang makanan, Kamu bisa membawa makanan khas Brunei, yaitu wajid temburong. Mirip dengan jajanan wajik yang ada di Indonesia, wajid temburong juga terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan gula aren dan santan kelapa.
Biasanya kue khas Brunei Darussalam ini dibungkus dengan daun hijau yang bernama daun nyirik serta diikat dengan batang bambu kecil. Namun untuk rasa wajid temburong lebih ringan dan tidak terlalu manis. Harganya lumayan murah, hanya sekitar Rp20.000 per 8 buah.
Sumber gambar: Beg Anyaman Sukang / Instagram
Karena bertetangga dengan Kalimantan dan satu rumpun Melayu, di Brunei juga terdapat aneka kerajinan anyaman yang mirip. Bentuknya pun beraneka ragam, mulai dari tampah, tudung saji (penutup makanan), tas, tempat tisu, dompet, dan lainnya.
Harga kerajinan anyaman bervariasi, tergantung dari bentuk, motif, dan ukuran anyamannya. Kamu bisa mendapatkannya mulai dari harga Rp65.000 saja.
Sumber gambar: Pusat Kesenian Brunei / Instagram.
Satu lagi kerajinan yang merupakan oleh-oleh khas Brunei, yaitu kerajinan tembaga. Mirip dengan kerajinan silver, hanya saja ini terbuat dari logam tembaga. Ciri khas kerajinan tembaga di Brunei adalah menggunakan tembaga merah.
Logam tembaga dicetak menjadi aneka bentuk dengan detail ukiran yang sangat menawan. Bentuk kerajinan tembaga juga beragam, mulai dari gantungan kunci, hantaran perkawinan, mangkok pajangan, dan lainnya.
Harga kerajinan ini bisa mencapai jutaan rupiah, karena bahan dan detail ukiran yang dikerjakan secara handmade. Ini cocok untuk kamu yang suka mengoleksi barang kerajinan yang bernilai seni tinggi.
Tentu ada yang kurang jika melancong ke negeri seberang tapi tidak membawa pulang gantungan kunci khas negara tersebut. Apalagi jika selama ini kamu telah mengumpulkan aneka gantungan kunci dari berbagai negara.
Kamu bisa membeli gantungan kunci berbentuk replika gong atau keris, atau lambang bendera Brunei Darussalam. Dapatkan oleh-oleh khas Brunei berupa gantungan kunci mulai dari Rp30.000 saja di beberapa pusat oleh-oleh di Brunei Darussalam.
Salah satu pusat oleh-oleh yang bisa kamu datangi adalah Yayasan Sultan Haji Hassanal Bolkiah Complex.
Nah, saat berencana plesir ke Brunei Darussalam, kamu bisa memilih salah satu atau beberapa oleh-oleh khas Brunei di atas. Jangan lupa rencanakan dengan baik semua pengeluaran, agar tidak terjadi over budget. Pesan tiket pesawat di Traveloka dan dapatkan diskon tambahan hingga Rp300.000. Buruan, sebelum kehabisan!