0

Travel Bestie

12 Mar 2024 - 3 min read

Sejarah Candi Ratu Boko, Istana Ayah dari Roro Jonggrang!

Candi adalah struktur keagamaan atau kuil yang sering dihubungkan dengan agama Hindu dan Buddha. Biasanya, candi dibangun untuk tujuan keagamaan dan seringkali digunakan sebagai tempat ibadah, meditasi, atau penghormatan terhadap tokoh agama atau tokoh suci. Mereka tersebar di berbagai negara di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Thailand, dan Kamboja, serta di negara-negara lain yang memang menganut agama Hindu dan Buddha.

Candi-candi memiliki arsitektur khas, sering kali dengan menara-menara berbentuk piramida atau stupa, relief-relief yang menggambarkan cerita-cerita agama, serta patung-patung dewa atau tokoh agama lainnya. Bangunan candi seringkali terbuat dari batu bata atau batu alam, dan memiliki nilai sejarah dan arkeologi yang tinggi.

Candi tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang menarik serta objek penelitian bagi para ahli sejarah, seni, dan agama. Kehadiran candi-candi ini bukan hanya sebagai bangunan bersejarah semata, tetapi juga menjadi simbol kekayaan budaya dan spiritualitas dalam kehidupan masyarakat di wilayah tempat mereka berdiri.

Candi dapat memperkaya pengalaman spiritual dan kebudayaan wisatawan serta menjadi bukti nyata warisan yang membanggakan bagi masyarakat setempat. Dengan mempelajari dan menjaga keberadaan candi-candi ini, kita dapat lebih memahami dan menghargai warisan budaya yang berharga bagi bangsa dan dunia.

Walaupun Candi Borobudur dan Candi Prambanan menikmati popularitas yang tinggi, Indonesia memiliki sejumlah candi lain yang sama-sama menarik perhatian. Salah satu contohnya adalah candi Ratu Boko.

Meskipun mungkin tidak sepopuler Borobudur atau Prambanan, keberadaannya menawarkan kekayaan sejarah dan keindahan arsitektur yang tak kalah menarik. Candi-candi seperti Ratu Boko menjadi saksi bisu dari masa lalu yang kaya akan budaya dan spiritualitas, menawarkan pengalaman berbeda yang memperkaya pengetahuan kita tentang warisan budaya Indonesia. Dengan menjelajahi tempat-tempat seperti ini, kita dapat lebih memahami keberagaman budaya dan kekayaan sejarah bangsa kita.

Candi Ratu Boko adalah sebuah candi Hindu yang terletak di area Prambanan. Lokasinya berada di Desa Dawing dan Desa Sambireja. Situs Ratu Boko sebenarnya bukanlah sebuah candi, melainkan bekas kerajaan yang telah menjadi reruntuhan. Hal tersebut membuat tempat ini sering disebut juga sebagai Kraton Ratu Boko.

Walaupun candi Borobudur dan candi Prambanan memiliki popularitas yang tinggi, Indonesia juga memiliki sejumlah candi lain yang sama-sama menarik perhatian. Salah satu contohnya adalah candi Ratu Boko.

Meskipun mungkin tidak sepopuler Borobudur atau Prambanan, keberadaannya menawarkan kekayaan sejarah dan keindahan arsitektur yang tak kalah menarik. Candi-candi seperti Ratu Boko menjadi saksi bisu dari masa lalu yang kaya akan budaya dan spiritualitas, menawarkan pengalaman berbeda yang memperkaya pengetahuan kita tentang warisan budaya Indonesia.

Dengan menjelajahi tempat-tempat seperti ini, kita dapat lebih memahami keberagaman budaya dan kekayaan sejarah bangsa kita.

Oleh karena itu, mari kita eksplorasi lebih jauh tentang berbagai informasi dan sejarah candi Ratu Boko, salah satu destinasi wisata candi di Indonesia yang penuh dengan nilai sejarah.

Yuk, simak informasi berikut ini dengan seksama!

Sejarah Candi Ratu Boko

Shutterstock.com

Kraton Ratu Boko, juga dikenal sebagai candi Ratu Boko. Candi ini disebut seperti itu karena diyakini sebagai istana Ratu Boko, ayah dari Roro Jonggrang menurut legenda. Tempat bersejarah ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8 oleh Wangsa Syailendra yang menganut agama Buddha, walau kemudian dikuasai oleh raja-raja Mataram Hindu. Peralihan kepemilikan ini justru mengakibatkan pengaruh Hinduisme dan Buddhisme terhadap bangunan Kraton Boko.

Kraton Ratu Boko, yang mencakup area yang luas, terdiri dari beberapa bangunan yang sebagian besar kini telah menjadi reruntuhan. Di lokasi tersebut, ditemukan Prasasti Abhayagiriwihara yang berasal dari tahun 792 M, yang mengindikasikan bahwa sejarah Ratu Boko mungkin dibangun oleh Rakai Panangkaran.

Prasasti ini ditulis menggunakan huruf pranagari, yang merupakan salah satu ciri khas prasasti Buddha. Dalam prasasti tersebut, disebutkan bahwa Raja Tejapurnama Panangkarana, yang diduga sebagai Rakai Panangkaran, memerintahkan pembangunan Abhayagiriwihara.

Penginapan dan Hotel di Yogyakarta

Cari Hotel dengan promo Traveloka

Nama Raja Tejapurnama Panangkarana juga tercatat dalam beberapa prasasti lain, seperti Prasasti Kalasan pada 779 M, Prasasti Mantyasih pada 907 M, dan Prasasti Wanua Tengah III pada 908 M. Para ahli menyimpulkan bahwa "abhaya" berarti tanpa ketakutan atau damai, sementara "giri" merujuk pada gunung atau bukit. Oleh karena itu, Abhayagiriwihara dapat diartikan sebagai biara yang didirikan di bukit yang damai. Pada masa pemerintahan Rakai Walaing Pu Kombayoni, sekitar tahun 898-908, Abhayagiri Wihara kemudian berganti nama menjadi Kraton Walaing.

Candi Ratu Boko memiliki sejumlah bangunan dan struktur yang menarik untuk dieksplorasi. Gerbang masuk ke kawasan wisata terletak di sisi barat dan terdiri dari gerbang luar dan gerbang dalam, dengan gerbang dalam sebagai gerbang utama. Sekitar 15 meter dari gerbang luar, terdapat gerbang dalam yang berdiri megah dengan lima gapura paduraksa yang diapit oleh dua gapura pengapit di setiap sisinya.

Selain itu, terdapat juga candi Batukapur yang memiliki pondasi dari batu kapur, serta candi Pembokoran yang berbentuk teras tanah berundak. Ada juga Paseban, yang berarti tempat untuk menghadap raja, adalah bangunan teras yang dibangun dari batu andesit dengan tinggi 1,5 meter, lebar 7 meter, dan panjang 38 meter. Yang terakhir, ada Pendapa, yang merupakan ruang tamu atau hamparan lantai beratap, terletak sekitar 20 meter dari paseban.

Lingkungan Keputren, yang jadi tempat tinggal para putri, terbagi dua oleh tembok batu dengan beberapa kolam persegi dan bundar di dalamnya. Terakhir, di lereng bukit tempat kawasan Ratu Boko berada, terdapat dua gua yang menarik untuk dieksplorasi, yaitu Gua Lanang dan Gua Wadon.

Dimana Lokasi Candi Ratu Boko?

Shutterstock.com

Candi Ratu Boko terletak di Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya berjarak sekitar 3 kilometer dari Candi Prambanan dan 18 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta.

Ingin menjadikan rencana liburan Anda menjadi pengalaman yang tak terlupakan? Ayo manfaatkan Traveloka untuk perjalanan Anda! Dengan Traveloka, Anda dapat dengan mudah merencanakan perjalanan menggunakan pesawat, bus, atau kereta api untuk mengunjungi tempat-tempat wisata menakjubkan seperti candi Ratu Boko untuk mennambah wawasan Anda tentang sejarah candi Ratu Boko dan sejarah Ratu Boko, serta berbagai destinasi lainnya.

Temukan berbagai pilihan tiket perjalanan dengan harga terbaik, dengan jadwal dan harga terjangkau dari berbagai maskapai penerbangan serta transportasi. Anda bisa memesannya dengan cepat dan mudah melalui aplikasi atau situs web Traveloka.

Traveloka menyajikan berbagai paket tur dan aktivitas hiburan untuk berbagai macam tempat wisata di Indonesia, maupun luar negeri. Traveloka juga memiliki berbagai promo menarik untuk akomodasi penginapan dan tiket transportasi mulai dari tiket kereta api, bus, hingga pesawat.

Jangan sia-siakan kesempatan untuk mengeksplorasi keindahan alam dan kekayaan budaya Indonesia dengan kenyamanan dan keamanan yang disajikan oleh Traveloka.

Dengan berbagai layanan yang lengkap dan mudah diakses, Anda dapat merencanakan perjalanan Anda tanpa khawatir dan memastikan setiap momen berharga dihabiskan dengan penuh kegembiraan.

Tunggu apa lagi? Yuk, segera wujudkan rencana liburanmu dengan Traveloka!

Penerbangan ke Yogyakarta

Citilink

Mulai dari Rp 1.466.385

Jakarta (HLP) ke Yogyakarta (JOG)

Sun, 27 Oct 2024

Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan