Sejarah Stadion Sriwedari: Jadi Markas Persis Solo Sejak 1923 Hingga Tuan Rumah PON I/1948 

Travel Bestie
21 Sep 2024 - Waktu baca 5 menit

Sejarah Stadion Sriwedari – Tahukah kamu kalau Kota Solo punya stadion yang sangat bersejarah? Adalah Stadion Sriwedari yang merupakan salah satu stadion tertua di Indonesia.

Didirikan pada tahun 1923, stadion ini merupakan insiatif Sri Susuhunan Pakubuwono X dari Keraton Surakarta yang kala itu ingin membangun stadion sebagai tempat kegiatan olahraga untuk kerabat keraton dan kalangan pribumi. Sebelum adanya stadion, warga hanya bisa berolahraga di lapangan Alun-alun Kidul tanpa alas kaki.

Sejarah Stadion Sriwedari ini menarik untuk diulas mengingat tempat ini juga menjadi saksi bisu dari kebangkitan olahraga nasional, khususnya sepak bola. Berikut fakta sejarah Stadion Sriwedari, stadion pertama yang dibangun oleh orang Indonesia.

Sejarah Stadion Sriwedari

Bahar Nur Rahman / Shutterstock.com

Stadion tertua di Indonesia, Stadion Sriwedari terletak di dalam komplek Taman Sriwedari yang ada di sisi Jalan Bhayangkara Nomor 5, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Sejak dibangun pada tahun 1923, stadion ini telah menorehkan catatan sejarah.

Salah satunya menjadi tempat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama yang digelar pada 1948. Hingga pada tanggal 9 September ditetapkan sebagai Hari Olahraga Nasional, Stadion Sriwedari juga dinobatkan sebagai monuman PON Pertama.

Bahkan pada Mei 2013, stadion kebanggaan Kota Batik ini ditetapkan sebagai cagar budaya nasional. Tentunya hal ini menjadi pencapaian luar biasa bagi sejarah Stadion Sriwedari.

Torehan sejarah tersebut tentu tak lepas dari peran Paku Buwono X yang berinisiatif membangunkan sebuah stadion untuk orang asli Indonesia. Semua berawal dari perlakuan diskriminatif dari kolonial terhadap masyarakat pribumi di Surakarta yang tidak memiliki tempat untuk berolahraga.

Satu-satunya tempat untuk berolahraga hanyalah Alun-alun Kidul. Itu pun mereka harus bertelanjang kaki saat berolahraga. Padahal pada abad ke-20, olahraga sepak bola sangat diminati oleh masyarakat Surakarta.

Discover flight with Traveloka

Wed, 20 Aug 2025

Pelita Air

Jakarta (CGK) ke Yogyakarta (YIA)

Mulai dari Rp 758.600

Tue, 19 Aug 2025

Garuda Indonesia

Jakarta (CGK) ke Yogyakarta (YIA)

Mulai dari Rp 958.500

Sun, 17 Aug 2025

Citilink

Jakarta (HLP) ke Yogyakarta (YIA)

Mulai dari Rp 2.099.000

Melihat warganya yang mendapat perlakuan tidak adil, RMT Wongsonegoro kemudian mengusulkan kepada Sri Susuhunan Paku Buwono X dari Keraton Surakarta agar membangun sebuah stadion seperti dilakukan oleh pihak Hindia Belanda.

Raja Paku Buwono X pun setuju dan mempercayakan pembangunan stadion kepada Mr Zeylman dan pelaksana pembangunannya, yaitu R. Ng. Tjondrodiprojo. Dengan menggunakan tanah hibah milik Keraton Surakarta yang mencapai luas 58.579 meter persegi, stadion Sriwedari adalah stadion pertama yang dibangun oleh pribumi.

Dengan melibatkan 100 pekerja, stadion menelan dana sekitar 30 ribu gulden. Pembangunan stadion rampung pada tahun 1933 dan langsung diresmikan oleh Sri Susuhunan Pakubuwono X. Stadion dilengkapi dengan lampu sorot di keempat sudut stadion sehingga membuatnya menjadi stadion sepak bola termegah di Indonesia waktu itu.

Selain itu, stadion juga dilengkapi dengan dengan tribun yang terbuat dari batu alam untuk menampung rakyat biasa dan untuk tamu naratama disediakan tribun tertutup berkonstruksi baja yang dilengkapi bangku kayu jati khusus.

Sejarah Stadion Sriwedari mencatat bahwa stadion pada saat itu merupakan salah satu stadion sepak bola paling ikonik di Tanah Air. Hadirnya stadion ini juga secara tidak langsung menjadi promosi keunggulan kota hingga menjadi tempat yang ingin dikunjungi oleh banyak olahragawan tertentu.

Bahkan, bangsa Belanda tertarik untuk ikut serta bermain di Stadion Sriwedari. Keaktifan bangsa Belanda dalam berolahraga di lapangan tersebut menyebabkan penggunaan stadion harus dilakukan secara bergantian.

Meski begitu, klub sepak bola Persis Solo (dulunya bernama Vorsterlandsche Voebal Bond – VVB) yang didirikan pada 8 November 1923 mempunyai hak penuh untuk menggunakan stadion pada pagi dan sore hari. Sementara di malam hari menjadi waktu bagi Voetabl Bond Soerakarta, salah satu klub sepak bola Hindia-Belanda.

Saat itulah, Stadion Sriwedari menjadi rumah bagi klub Persis Solo. Setidaknya Persis Solo telah menyabet tujuh gelar liga perserikatan antara tahun 1930an sampai 1940an lewat permainan apik yang dipertontonkan di stadion tersebut.

Asal Nama Sriwedari

Nama Sriwedari dipilih sebagai nama stadion karena memiliki arti taman surga ciptaan Batara Wisnu sebagaimana tertulis dalam arsip berita koran berbahasa Jawa, Kajawen edisi 28 Maret 1928.

Namun pada 4 Agustus 2003, Pemerintahan Kota Solo di bawah pimpinan Wali Kota Slamet Suryanto mengubah nama stadion menjadi Stadion R. Maladi. Perubahan nama tersebut dilakukan atas usulan paguyuban eks Tentara Pelajar Brigade 17 sebagai wujud penghormatan atas jasa mantan Menteri Olahraga (1946-1966) yang juga merupakan desainer stadion tersebut.

R. Maladi juga dikenal sebagai Ketua Umum PSSI (1950-1959), mantan Menteri Penerangan Indonesia (1959-1962. Meski begitu, nama Sriwedari kembali digunakan di tahun 2011, menggantikan nama R. Maladi. Pergantian nama itu pun dilakukan atas dasar alasan sejarah Stadion Sriwedari dan legalitas.

Tuan Rumah PON I

Reca Ence AR / Shutterstock.com

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, penyelenggaraan PON pertama menjadi bagian dari sejarah Stadion Sriwedari yang dikenang hingga saat ini. Sejarah tersebut tentu membanggakan, terlebih peresmiannya dilakukan oleh Presiden Soekarno.

PON I berlangsung pada 8 – 12 September 1948 dan diikuti oleh 13 keresidenan. Penyelenggaraan PON I ini merupakan hasil Keputusan Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang dilatarbelakangi oleh kegagalan kontingen Indonesia untuk berlaga di Olimpiade 1948 di London.

PON perdana disambut meriah oleh masyarakat. Antusiasme warga sekitar sangat tinggi, bahkan lebih dari 40 ribu penonton datang setiap harinya guna menyaksikan pertandingan demi pertandingan yang diselenggarakan dalam PON. Mulai dari sepak bola, atletik, renang, bulu tangkis, basket, bola keranjang, tenis, dan pencak silat.

Keberhasilan PON I menjadikannya sebagai sejarah baru bagi bangsa Indonesia. Ajang olahraga nasional pun seakan menjadi kebangkitan bagi sektor olahraga Tanah Air.

Selang 35 tahun, Presiden Soeharto meresmikan purna pugar Stadion Sriwedari, dengan menetapkan Hari Olahraga Nasional di setiap tanggal 9 September. Dipilihnya tanggal tersebut tentu bukan tanpa alasan, tanggal 9 September dipilih berdasarkan penyelenggaraan PON I di tahun 1948.

Hal ini pun kemudian ditegaskan dalam Keputusan Presiden Nomor 67 Tahun 1985 tentang Hari Olahraga Nasional pada 7 September 1985.

Stadion Sriwedari, Rumah Kompetisi Nasional Maupun Internasional

Selain gelaran nasional, seperti PON dan Kejurnas Atletik 2023, sejarah Stadion Sriwedari juga ditorehkan dalam perhelatan ajang olahraga internasional sekelas ASEAN Paragames 2022 yang diselenggarakan di tempat ini.

Bahkan saat ini, stadion tersebut sudah difasilitasi dengan rumput berstandar FIFA sehingga memberikan fasilitas terbaiknya untuk menjadi tuan rumah ajang olahraga internasional lainnya. Stadion Sriwedari sendiri pernah dipertimbangkan sebagai tempat diselenggarakannya Piala Dunia U-20 pada 2023, sebelum adanya pembatalan karena masalah penolakan Israel sebagai salah satu peserta.

Pengelolaan Stadion Sriwedari

Stadion Sriwedari kini dikelola oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Surakarta. Stadion dibuka untuk umum sehingga masyarakat bisa menikmati fasilitas stadion sekaligus menggelar berbagai acara di tempat tersebut.

Bagi yang ingin menggelar acara dapat mengurus perizinan terlebih dahulu untuk menggunakan fasilitas yang ada seperti lapangan bola, lintasan atletik, atau lahan parkir stadion. Adapun besaran biaya yang akan dikenakan tergantung dari fasilitas yang digunakan.

Stadion Sriwedari yang Lekat dengan Sepak Bola

Stadion Sriwedari sangat lekat dengan sepak bola. Ini adalah rumah bagi klub Persis Solo dan menjadi saksi bisu perjalanan sepak bola di Surakarta. Berbagai Liga Perserikatan telah diselenggarakan di tempat bersejarah ini, dari tahun 1936, 1938, dan 1940.

Liga Perserikatan adalah kompetisi sepak bola antarkota pertama di Indonesia. Kejuaraan ini dicetuskan oleh sejumlah klub bola nasional pada saat itu, antara lain Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ/Persija Jakarta), PSIM Yogyakarta, Bandoeng Inlandsche Voetbalbond (BIVB/Persib Bandung), Soerabajasche Indonesische Voetbalbond (SIVB/Persebaya Surabaya), dan Vorsterlandsche Voebal Bond (VVB/Persis Solo).

Cara Menuju Stadion Sriwedari

M. Rinandar Tasya / Shutterstock.com

Setelah membaca sejarah Stadion Sriwedari, kamu mungkin tertarik untuk melihat langsung kemegahan stadion legendaris tersebut. Untuk menuju ke stadion, kamu bisa menggunakan transportasi umum, dengan bus atau kereta.

Untuk bisa, kamu bisa menaiki rute bus nomor K1, K9, K5, K6, dan K8 yang akan berhenti di dekat stadion. Begitu pun dengan kereta api, kamu bisa menaiki kereta KRL dengan rute Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Brambanan, Srowot, Klaten, Cepet, Delanggu, Gawok, Purwosari, dan berhenti di Solo Balapan.

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan kereta lokal AS dari arah Klaten yang berhenti di stasiun Adi Soemarmo atau Stasiun Purwosari jika menggunakan kereta lokal BK. Stasiun terdekat dari stadion antara lain Prodia yang hanya berjarak 244 meter, Timuran yang berjarak 254 meter, atau Ngapeman yang berjarak 302 meter.

Sementara untuk jalur bus yang berhenti dekat Sriwedari adalah bis nomor K1, dengan pemberhentian terdekat adalah Prodia, Timuran, dan Ngapeman yang berjarak empat menit berjalan kaki.

Flight to Solo

Fri, 15 Aug 2025

Lion Air

Jakarta (CGK) ke Solo (SOC)

Mulai dari Rp 661.200

Mon, 11 Aug 2025

Lion Air

Bali / Denpasar (DPS) ke Solo (SOC)

Mulai dari Rp 907.900

Sun, 17 Aug 2025

Citilink

Jakarta (HLP) ke Solo (SOC)

Mulai dari Rp 2.020.100

Demikian informasi soal sejarah Stadion Sriwedari. Bagaimana, semakin tak sabar untuk mengunjungi langsung Stadion Sriwedari yang melegenda? Yuk, booking tiket pesawat dan hotelnya lewat Traveloka!

Hanya di Traveloka, kamu bisa memenuhi semua kebutuhan liburan dari satu aplikasi. Selain tiket pesawat dan hotel, kamu juga bisa sekalian membeli tiket kereta api serta tiket bus antar kota, sewa kendaraan, hingga booking tiket objek wisata. Menarik banget, kan?

Tags:

stadion sriwedari

Dalam Artikel Ini

• Sejarah Stadion Sriwedari
• Asal Nama Sriwedari
• Tuan Rumah PON I
• Stadion Sriwedari, Rumah Kompetisi Nasional Maupun Internasional
• Pengelolaan Stadion Sriwedari
• Stadion Sriwedari yang Lekat dengan Sepak Bola
• Cara Menuju Stadion Sriwedari

Penerbangan yang Ditampilkan dalam Artikel Ini

Wed, 20 Aug 2025
Pelita Air
Jakarta (CGK) ke Yogyakarta (YIA)
Mulai dari Rp 758.600
Pesan Sekarang
Tue, 19 Aug 2025
Garuda Indonesia
Jakarta (CGK) ke Yogyakarta (YIA)
Mulai dari Rp 958.500
Pesan Sekarang
Sun, 17 Aug 2025
Citilink
Jakarta (HLP) ke Yogyakarta (YIA)
Mulai dari Rp 2.099.000
Pesan Sekarang
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan