Kehadiran LRT atau Light Rail Transit sebagai alat transportasi modern ini dinilai lebih praktis, nyaman, dan aman. Penggunaan sarana transportasi LRT ini lebih menguntungkan karena kamu bisa menghemat waktu perjalanan secara lebih efektif dan efisien. LRT sangat direkomendasikan untuk kamu yang ingin menghindari kemacetan lalu lintas.
Sekarang, kamu bisa bepergian kemana saja termasuk menuju ke tempat wisata menggunakan LRT. Selain lebih ramah lingkungan, LRT juga memudahkan mobilitas para wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata terdekat. Bahkan, LRT memainkan peran penting sebagai tempat terbaik untuk mempromosikan kawasan dan produk wisata dengan baik.
Pemerintah Indonesia saat ini sedang berupaya melakukan pemerataan pembangunan terutama proyek LRT Bali. Kira-kira bagaimana kelanjutan dari progres pembangunan LRT Bali tersebut? Yuk, ikuti dan simak dengan baik penjelasan yang Traveloka berikan untuk kamu sebagai berikut ya!
Latar belakang pembangunan LRT Bali berawal dari peristiwa kemacetan arus lalu lintas yang meningkat secara signifikan seiring dengan turis asing yang berlibur ke Bali. Oleh karena itu, pembangunan LRT Bali diharapkan oleh berbagai pihak mampu menjadi solusi terbaik dalam rangka mengatasi masalah kemacetan di Bali untuk jangka panjang. Proyek pembangunan LRT Bali ini dengan anggaran investasi senilai $20 miliar ini diperkirakan memakan waktu selama 3-4 tahun. Dalam proses pembangunan LRT Bali ini bekerjasama dengan investor dari Korea Selatan.
Proyek pembangunan LRT Bali Urban Subway ini dapat terwujud karena adanya inisiatif yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bali ke Pemerintah Pusat. Kemudian, proyek LRT Bali ini ditindaklanjuti dengan kolaborasi antara PT Bumi Indah Prima dan PT Sarana Bali Dwipa Jaya. Adapun pembangunan LRT Bali ini berangkat dari asas pembangunan yang berkelanjutan dan telah disesuaikan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam Tri Hita Karana. Selain kontraktor CRCC atau China Railway Construction Corporation, kontraktor lokal seperti PT Sinar Bali Bina Karya dan PT Indotek juga terlibat dalam pembangunan LRT Bali.
Proyek LRT Bali Urban Subway yang dibangun pada kedalaman 30 meter di bawah tanah ini mulai direalisasikan pada 4 September 2024 yang lalu. Menariknya, sebelum dilakukan kegiatan pembangunan LRT Bali ini dilakukan upacara Ngeruak terlebih dahulu. Upacara Ngeruak tersebut dilakukan di kawasan Sentral Parkir Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Tujuan melakukan upacara Ngeruak adalah memohon izin sekaligus mengharapkan perlindungan dari Sang Maha Pencipta agar proses pembangunan berjalan dengan lancar.
Selama upacara Ngeruak tersebut berlangsung dilakukan kegiatan lainnya seperti mengukur lahan dan membersihkan pekarangan untuk pembangunan LRT Bali. Upacara Ngeruak yang dilakukan dalam rangka pembangunan LRT Bali ini dihadiri oleh Sang Made Mahendra Jaya selaku Penjabat Gubernur Bali dan Ida Ratu Peranda Geriya Gulingan selaku pemimpin doa. Kegiatan upacara Ngeruak ini menjadi simbol dari dimulainya proyek pembangunan LRT Bali Urban Subway yang ditandai dengan peletakan batu pertama.
Secara umum, progres LRT Bali Urban Subway ini terbagi ke dalam 4 fase pembangunan. Berikut ini adalah penjelasan secara lengkapnya.
Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga Kuta menjadi titik lokasi yang telah ditetapkan sebagai fase pertama dalam pembangunan LRT Bali. Lalu, dari Sentral Parkir menuju Seminyak. Kemudian, dari kawasan Berawa yang berakhir di Cemangi. Panjang lintasan pada fase pertama ini mencapai 16 km yang diperkirakan bisa beroperasi pada awal tahun 2028 nanti. Hal ini karena kondisi tanah di kawasan Kuta, Seminyak, Canggu, hingga Cemangi tersusun atas bebatuan. Sehingga, membuat proses pembangunan LRT lebih lama dimana hanya bisa melakukan pengeboran sedalam 3 m setiap harinya. Pada fase pertama pembangunan LRT Bali ini sudah menghabiskan dana investasi senilai $10,8 miliar.
Progres pembangunan LRT Bali untuk fase kedua ini dititikberatkan pada Bandara I Gusti Ngurah Rai. Kemudian, dilanjutkan ke Jimbaran menuju Unud dan terakhir ke Nusa Dua. Proses pembangunan LRT Bali pada fase kedua ini bisa dilakukan pengeboran lebih cepat yakni 30 m per harinya karena tersusun atas tanah aluvial dan kapur. Pembangunan LRT Bali fase kedua ini menghabiskan anggaran nilai investasi sebesar $10,8 miliar.
Panjang lintasan dari LRT Bali pada fase kedua ini mencapai 13,5 km dengan total panjang secara keseluruhan yaitu 29,5 km. Fase kedua dari pembangunan LRT Bali ini rencananya akan hadir dengan 6 gerbong dimana setiap 1 gerbong dapat mengangkut 40 orang. Setiap gerbong memiliki panjang 20 meter yang dapat mengangkut 240 penumpang sekaligus selama 10 menit.
Pada fase ketiga ini rute yang akan dilewati oleh LRT Bali antara lain Sentral Parkir Kuta, Sesetan, Renon, dan Sanur. Fase ketiga pembangunan LRT Bali ini belum ditetapkan secara final melainkan masih dalam proses feasibility study yang dikenal dengan uji kelayakan.
Adapun untuk rute LRT Bali pada fase keempat ini mulai dari Renon, Sukawati, dan Ubud. Progres LRT Bali yang direncanakan hingga fase keempat ini statusnya juga masih dalam proses pengujian kelayakan pembangunan.
Foto: dok. SBDJ
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Risal Wasal selaku Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub RI, rute LRT Bali ini nantinya akan melewati 5 stasiun. Mulai dari Bandara I Gusti Ngurah Rai-Kuta-Pura Desa Adat-Central Park-Sunset Road. Namun, menurut penjelasan dari Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan RI periode jabatan 2016-2024, secara garis besarnya rute LRT Bali ini akan dibuka dari Bandara I Gusti Ngurah Rai-Legian-Mengwi. Sebagai tahap pembangunan awal, lintasan dari LRT Bali dimulai dari kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai dan berakhir di Kuta.
Ari Askhara yang menjabat sebagai Direktur PT Sarana Bali Dwipa Jaya menargetkan turis asing sebagai penumpang utama dari LRT Bali. Hal ini karena lintasan LRT Bali tersebut berada di sekitar kawasan wisata yang populer di Bali. Adapun kisaran harga tiket LRT Bali yang direncanakan untuk wisatawan asing per orangnya yaitu sekitar $35 hingga $40. Kisaran harga tiket tersebut setara dengan Rp560.000-Rp640.000 dengan asumsi harga $1 = Rp16.000.
Direktur PT Sarana Bali Dwipa Jaya juga mengatakan jika kisaran harga tiket LRT yang ditetapkan untuk turis asing tersebut lebih efisien dan berlaku selama seminggu untuk semua rute perjalanan. Meskipun demikian, Ari Askhara menegaskan jika kisaran harga tiket LRT Bali untuk wisatawan asing tersebut belum ditetapkan dan diputuskan secara pasti. Hal ini karena harus mempertimbangkan besaran dari biaya aktual selama pembangunan konstruksi LRT Bali dengan efisien dan efektif.
Direktur PT Sarana Bali Dwipa Jaya yakni Ari Askhara berupaya keras agar warga Bali bisa menikmati akses fasilitas umum LRT Bali tanpa membayar sedikitpun atau gratis. Ari Askhara mengatakan asalkan penumpang tersebut mempunyai KTP Bali. Selama pembangunan LRT Bali, Direktur PT Sarana Bali Dwipa Jaya sedang menghitung tarif LRT Bali yang lebih rendah untuk warga lokal dan sedang diusahakan gratis.
Tiket Bus & Shuttle ke berbagai destinasi
Tiket Bus & Shuttle ke...
Lihat Harga
Pesona dan keindahan alam Pulau Bali sukses menghipnotis para traveller di seluruh dunia. Tidak heran jika Bali menjadi salah satu tempat wisata favorit bagi wisatawan lokal maupun turis asing. Apalagi, Bali kini sudah menyediakan berbagai akomodasi penginapan bintang 5 dengan fasilitas yang lengkap dan mewah. Kamu bisa berkeliling pulau Bali dengan sewa mobil di Traveloka yang praktis dan mudah. Di Traveloka, kamu dapat dengan bebas memilih jenis mobil, harga, dan durasi waktu sewa sesuai kebutuhanmu.
Selain itu, kamu dan keluarga tercinta dapat menuju pulau bali dari kota asal dengan berbagai pilihan transportasi seperti Tiket Pesawat, Tiket Kereta Api, Tiket Bus and Shuttle, dan Travel Activities yang bisa dipesan melalui Traveloka.
Ingin liburan lebih hemat? Jangan lupa gunakan Promo Traveloka, Kode kupon traveloka, EPIC sale dan Traveloka Travel Fair yang bisa kamu dapatkan di Traveloka!