Salah satu hobi yang populer baik di kalangan anak muda maupun paruh baya, adalah mengumpulkan barang antik. Bagaimana tidak, saat berbelanja untuk menambah koleksi, kamu seperti berburu harta karun, atau bertualang ke masa lampau. Setiap benda yang kamu kumpulkan punya sejarah yang panjang, dan mungkin, pada suatu masa, benda itu pernah jadi barang berharga bagi seseorang.
Di kota Bandung, ada satu tempat yang menjadi surga bagi para kolektor barang kuno, yaitu Pasar Antik Cikapundung. Berlokasi di lantai 3 Gedung Cikapundung Electronic Center di jalan ABC, pasar ini memiliki koleksi barang lawas yang sangat lengkap. Kamu bisa temukan beragam benda-benda unik, dari piringan hitam hingga furnitur.
Jika kamu berencana untuk memperluas koleksimu, atau justru ingin memulai koleksi barang lawas, berbelanja di Pasar Antik Cikapundung menjadi pilihan yang tepat. Namun, saat berbelanja, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan agar petualangan mencari harta karunmu semakin maksimal. Yuk, simak tips berbelanja cermat di bawah ini!
Tentukan budget belanja
Memang terdengar sederhana, namun menentukan budget itu sangat penting. Mengapa? Karena di pasar nanti, kamu akan melihat beragam barang lawas yang akan menggoda kamu dan kantongmu. Agar tidak belanja berlebihan, tentukan seberapa banyak yang ingin kamu habiskan dan siapkan uang secukupnya saja.
Bawa uang tunai
Setelah menentukan budget, sebaiknya kamu membawa uang tunai dibandingkan kartu debit agar total belanjaan tidak melebihi yang sudah direncanakan. Lagi pula, kebanyakan toko di Pasar Cikapundung hanya melayani transaksi dengan uang tunai, meskipun mungkin saja beberapa toko menyediakan mesin EDC.
Bedakan vintage dan antik
Apa perbedaan vintage dan antik? Nah, supaya kamu lebih memahami barang yang akan kamu beli, kamu harus tahu dulu perbedaannya. Vintage adalah barang yang usianya masih puluhan tahun, biasanya 40-50 tahun. 'Antik' sendiri adalah barang yang usianya jauh di atas itu, bahkan dapat mencapai ratusan tahun. Jadi, jangan kaget bila kamu menjumpai barang antik dengan harga yang jauh lebih mahal.
Ajak teman yang ahli
Jika dari awal kamu sudah menentukan barang apa saja yang kamu inginkan (misalkan piringan hitam, atau telepon genggam), coba ajak teman kamu yang ahli dalam bidang tersebut. Selain membantumu menilai kondisi barang, temanmu juga dapat menemukan barang berharga lainnya untuk melengkapi koleksimu.
Jangan malu untuk bertanya & menawar
Pepatah 'Malu bertanya, sesat di jalan' berlaku juga untuk kamu saat berbelanja barang lawas. Biasakanlah bertanya pada para penjual di sini. Selain memberikan informasi lebih jelas tentang barang yang akan kamu beli, seringkali penjual justru senang berbagi ilmu dan bercerita tentang barang-barangnya.
Jangan malu juga untuk menawar harganya lho! Jika memang barang tersebut adalah vintage, kamu bisa mengira-ngira kisaran harga barang tersebut. Penjual di sini juga ramah, jadi jangan takut untuk mencoba menurunkan harga barang idamanmu.
Tahu kapan berhenti menawar
Tawar-menawar juga ada budayanya. Jangan agresif saat menawar, lakukan dengan sopan dan tenang. Jika penjual sudah terlihat risau, berhentilah menawar. Coba untuk jujur dan sebutkan budget-mu. Tak perlu ragu mengatakan bahwa kamu hanya mampu untuk membayar sekian rupiah. Kamu dapat bertemu di harga tengah, atau mungkin penjual akan menawarkan barang yang serupa namun dengan harga yang lebih sesuai dengan budget-mu.
Selamat berbelanja, dan semoga beruntung!