Panduan dan Tips Liburan ke Aceh

Tips & Panduan Liburan ke Aceh
Markus Yohannes
18 Sep 2020 - 5 min read

Panduan Liburan ke Aceh - Aceh merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi pengunjung yang ingin berliburan di Pulau Sumatra. Wisata yang tersedia di Aceh terdiri dari wisata alam dataran tinggi, wisata museum, religi, keluarga, anak, serta air terjun, hingga pantai.

Aceh yang sering dijuluki sebagai Serambi Mekkah ini dianggap sebagai tempat awal persebaran Agama Islam di Indonesia. Sehingga, sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang sangat menjunjung tinggi nilai agama. Disarankan untuk selalu memakai pakaian yang sopan selama di Aceh.

Panduan Liburan ke Aceh

Cara ke Aceh

Berada di Indonesia paling barat, cara termudah untuk sampai ke Aceh adalah dengan menaiki pesawat dengan tujuan Bandara Sultan Iskandar Muda yang terletak di wilayah Aceh Besar, Provinsi Aceh. Dari bandara ini, kamu bisa menaiki taksi bandaramaupun bus kota yaitu Bus Trans Kutaraja menuju Kota Aceh.

Memilih Akomodasi yang Tepat di Aceh

Hermes Palace by BENCOOLEN

Hermes Palace by BENCOOLEN

Dalam memilih tempat menginap di Aceh, terdapat beberapa pilihan berdasarkan kelas atau jenis hotelnya. Aceh memiliki beberapa tempat favorit dengan fasilitas terlengkap yang berbintang empat sampai lima yaitu Hermes Palace by BENCOOLEN atau Kyriad Hotel Muraya Aceh; atau resort bintang empat seperti Mars Resort dan The Pade Dive Resort.

Hotel Grand Permata Hati Syariah

Hotel Grand Permata Hati Syariah

Sementara, bagi kamu yang ingin menginap di hotel syariah, ada Hotel Grand Permata Hati Syariah atau OYO 2018 Ring Road Residence Syariah. Selain itu, penginapan dengan harga terjangkau adalah Hotel Mekkah, Hotel Diana, dan Grand Mahoni Hotel.

Hotel & Penginapan Terbaik di Aceh

Temukan lebih banyak p...

Lihat Harga

Memilih Destinasi Wisata di Aceh

Terletak di paling utara dari Pulau Sumatra, Aceh memiliki berbagai destinasi wisata yang dapat membuat liburanmu semakin asyik. Mulai dari wisata alam hingga wisata museum. Destinasi wisata tersebut banyak yang merupakan bukti atau saksi bisu bencana alam tsunami di Aceh pada tahun 2004 silam.

Kapal Apung Lampulo

Kapal apung ini merupakan kapal nelayan pencari ikan yang beratnya mencapai 65 ton. Saat bencana alam tsunami pada tahun 2004 silam, kapal ini turut terbawa arus sehingga tersangkut di atas rumah salah satu penduduk. Selain itu, kapal ini turut berjasa karena menjadi penyelamat bagi 59 orang saat tsunami terjadi. Saat ini, kapal ini menjadi objek wisata bagi para wisatawan.

Museum Tsunami - Wisata di Banda Aceh

Museum Tsunami

Museum Tsunami Aceh

Museum ini merupakan monumen peringatan yang multifungsi. Museum ini memiliki beberapa area khusus yaitu museum (untuk pusat pendidikan bencana), simulasi elektronik gempa bumi dan tsunami, ‘Sumur Doa’ (area yang memiliki nama-nama korban bencana tsunami menempel di dindingnya dan sebagai area bagi para pengunjung untuk berdoa untuk para korban tersebut), ‘Space of Fear’ (area dimana pengunjung dapat merasakan suasana tsunami di lorong sempit dengan suara air), dan taman berbentuk bukit sebagai tempat perlindungan darurat apabila tsunami terjadi lagi.

Wisata religi di Indonesia- Masjid Baitturahman

Masjid Baiturrahman | Sumber gambar: Wikipedia

Masjid Raya Baiturrahman

Masjid ini merupakan salah satu landmark di Aceh karena merupakan salah satu peninggalan sejarah Islam. Masjid ini khas dengan kubah hitamnya dan memiliki 12 payung elektrik di halamannya yang menyerupai Masjid Nabawi di Madinah. Masjid yang dapat menampung hingga 30.000 orang ini merupakan tempat evakuasi warga pada saat bencana tsunami silam terjadi. Hal tersebut menjadi sebuah keberkahan bagi warga Aceh yang turut menyelamatkan diri di masjid dan saat ini menjadi simbol semangat dan perjuangan bagi Aceh. Di bagian belakang masjid, terdapat pemakaman bagi kurang lebih 2.000 prajurit Indonesia dan Hindia Belanda yang menjadi korban pada perang Aceh dulu.

Museum Aceh (Rumah Aceh)

Museum etnografi yang didirikan pada tahun 1915 (pada zaman pemerintahan Hindia Belanda) memiliki bentuk seperti rumah adat Aceh. Museum ini berisikan berbagai peninggalan sejak zaman pra-sejarah, termasuk ‘Lonceng Cakra Donya’ yang usianya lebih dari 1.400 tahun. Lonceng ini merupakan hadiah Dinasti Ming Kaisar Cina kepada Sultan Pasai pada abad ke-15. Selain itu, peninggalan lainnya yang cukup terkenal di museum ini adalah Prasasti Neusu (prasasti dalam bahasa Tamil dari abad ke-11/12), Krong Pade (lumbung padi) dan Jeungki (alat penumbuk padi) dari etnis Aceh.

Pantai Ulee Lheue

Selain wisata museum seperti yang telah disebutkan di atas, destinasi wisata yang tak kalah menarik di Aceh adalah pantai. Pantai ini merupakan pantai yang mendapatkan dampak terbesar akibat tsunami pada 2004 silam. Pantai yang dulunya memiliki pasir yang putih, kini telah berubah warna menjadi coklat. Meski demikian, Pantai Ulee Lheue merupakan pantai dengan pemandangan paling indah dan cocok untuk menikmati fenomena tenggelamnya matahari di sore hari, sehingga pantai ini tidak pernah sepi dari pengunjung.

Kuliner di Aceh

Mie Aceh

Makanan khas Aceh yang sudah nggak asing bagi kebanyakan orang adalah Mie Ayam yang dimasak dengan berbagai macam rempah sehingga memiliki rasa pedas dan segar. Mie Aceh dapat dihidangkan goreng, tumis, dan kuah yang biasanya dilengkapi dengan daging sapi, kambing, udang, atau cumi.

Mie Aceh

Mie Aceh

Roti Canai

Makanan khas Aceh yang juga digemari banyak orang adalah roti canai. Roti berbahan dasar tepung terigu ini dihidangkan dengan kari daging ayam maupun kambing. Bagi yang suka roti dengan rasa manis, roti canai juga dapat dihidangkan dengan durian, coklat, ataupun gula pasir.

Kuah Pliek U

Sesuai namanya, makanan ini merupakan makanan berkuah yang bersantan dan berbumbu dasar “Pliek U” atau Patarana yang merupakan sisa kelapa yang minyaknya sudah diperas. Makanan ini berisi sayuran dan merupakan salah satu makanan utama untuk acara-acara khusus di Aceh.

Kopi Aceh

Kuliner yang nggak bisa dilewatkan saat kamu pergi ke Aceh adalah kopi gayo. Gayo sendiri merupakan nama salah satu dataran tinggi di Aceh Tengah. Kopi gayo disebut-sebut sebagai salah satu kopi organik terbaik dunia. Perkebunan kopi gayo sendiri telah dikembangkan sejak tahun 1908 dan merupakan perkebunan terluas di Indonesia. Dari segi rasa, Kopi Gayo memiliki aroma dan rasa yang sangat khas, yaitu gurih dan hampir nggak pahit, sehingga tak mengherankan apabila Biji Kopi Gayo juga menjadi salah satu oleh-oleh khas Aceh.

Bagi yang ingin berlibur ke Provinsi terbarat Indonesia, kamu bisa mengikuti saran Traveloka untuk mengetahui cara menuju dan kuliner terbaik, serta menentukan akomodasi terbaik di Aceh. Liburanmu akan lebih mudah dengan memesan penginapan dan rental mobil melalui aplikasi Traveloka!

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan