Yogyakarta, sering disebut Jogja, merupakan salah satu kota yang sarat akan budaya, sejarah, dan keindahan arsitektur Jawa yang kental. Di tengah hiruk-pikuk aktivitas kota, ada satu lokasi yang menjadi simbol penting bagi sejarah dan kebudayaan Jogja, yaitu Titik Nol Kilometer Jogja.
Tidak hanya kaya akan sejarah, tetapi juga menjadi pusat berbagai kegiatan seni dan hiburan. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa tempat ini dinamakan Titik Nol Jogja, tempat-tempat wisata menarik di sekitarnya, serta beberapa tips berlibur agar pengalaman kamu lebih maksimal.
Titik Nol Kilometer di Jogja adalah lokasi yang secara historis penting karena merupakan titik pusat dari peta kota Yogyakarta. Dari sini, semua jarak dalam kota diukur, membuatnya menjadi referensi geografis penting untuk berbagai penunjuk arah dan peta. Secara administratif, Titik Nol Jogja berada di pertemuan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Panembahan Senopati.
Di tempat ini, kamu bisa menemukan beberapa bangunan tua bersejarah yang menjadi saksi bisu perkembangan kota Jogja sejak masa kolonial Belanda hingga sekarang. Titik ini juga merupakan penghubung berbagai area penting di Yogyakarta, seperti Keraton Yogyakarta, Malioboro, dan Alun-Alun Utara.
Nama "Titik Nol" mencerminkan status kawasan ini sebagai pusat dari segala kegiatan, baik pemerintahan, perdagangan, maupun kebudayaan di Jogja. Sebagai pusat orientasi peta, Titik Nol juga menggambarkan awal mula perjalanan, baik secara fisik maupun simbolis, bagi siapa saja yang ingin menelusuri sejarah Jogja yang kaya.
Di sekitar Titik Nol Jogja, terdapat banyak tempat wisata yang dapat dijelajahi dengan berjalan kaki. Berikut beberapa destinasi wisata menarik yang bisa kamu kunjungi saat berada di kawasan ini:
Salah satu daya tarik utama yang sangat dekat dengan Titik Nol Jogja adalah Keraton Yogyakarta, yang hanya berjarak sekitar 500 meter. Keraton ini merupakan pusat budaya dan sejarah, serta tempat tinggal bagi Sultan Hamengkubuwono dan keluarganya.
Di dalam kompleks Keraton, wisatawan dapat menjelajahi museum yang menampilkan artefak sejarah, seni tradisional, dan barang-barang peninggalan kerajaan. Setiap harinya juga diadakan pertunjukan seni tradisional seperti tari Jawa dan gamelan.
Kagungan Dalem Museum Kedhaton Yogyakarta (Keraton Yogyakarta)
9.6/10
Kraton
Rp 15.000
Siapa yang tidak kenal Jalan Malioboro? Jalan ini adalah pusat perdagangan dan wisata belanja di Jogja yang ikonik. Dari Titik Nol Jogja, Malioboro bisa dijangkau hanya dengan berjalan kaki sekitar 5 menit.
Di sepanjang jalan ini, kamu bisa menemukan berbagai toko yang menjual barang-barang khas Jogja seperti batik, kerajinan tangan, dan oleh-oleh lainnya. Selain berbelanja, Malioboro juga merupakan tempat yang tepat untuk menikmati kuliner khas Jogja, seperti gudeg dan bakpia.
Bagi kamu yang berlibur bersama keluarga, Taman Pintar adalah tempat wisata edukatif yang cocok untuk anak-anak. Letaknya tak jauh dari Titik Nol, sekitar 300 meter. Di sini, anak-anak dapat belajar tentang ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berbagai instalasi interaktif. Ada juga planetarium yang menampilkan pertunjukan langit dan bintang, serta berbagai wahana sains yang menghibur sekaligus mendidik.
Salah satu bangunan bersejarah yang berada tepat di sebelah Titik Nol adalah Museum Benteng Vredeburg. Benteng ini dibangun pada masa kolonial Belanda dan awalnya berfungsi sebagai benteng pertahanan. Sekarang, bangunan ini diubah menjadi museum yang menyimpan berbagai koleksi sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Tiket Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta
9.2/10
Gondomanan
Rp 15.000
Tepat di sebelah Keraton, kamu akan menemukan Alun-Alun Utara, sebuah lapangan luas yang sering menjadi tempat diadakannya berbagai acara besar seperti sekaten atau pasar malam. Alun-alun ini juga menjadi tempat yang populer untuk wisatawan yang ingin bersantai, menikmati suasana sore, atau berfoto dengan latar belakang Keraton.
Tak jauh dari Benteng Vredeburg, kamu bisa menemukan Gedung Agung, yang merupakan Istana Kepresidenan di Yogyakarta. Bangunan ini menjadi saksi sejarah penting saat Yogyakarta menjadi ibu kota Indonesia pada masa Revolusi Kemerdekaan. Walaupun Gedung Agung tidak selalu terbuka untuk umum, wisatawan masih bisa menikmati arsitektur megahnya dari luar dan mempelajari sejarahnya melalui panduan wisata.
Monumen ini terletak di dekat Benteng Vredeburg dan didirikan untuk memperingati Serangan Umum 1 Maret 1949, sebuah peristiwa penting dalam sejarah perjuangan Indonesia melawan penjajah Belanda. Serangan ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih memiliki kekuatan militer yang signifikan setelah proklamasi kemerdekaan. Monumen ini berdiri megah dan menjadi titik menarik bagi wisatawan yang ingin memahami lebih dalam sejarah perjuangan Indonesia.
Pasar ini merupakan pusat perdagangan tradisional di Jogja yang menawarkan berbagai macam produk lokal, mulai dari kain batik, pakaian, hingga makanan tradisional. Pasar Beringharjo terletak tidak jauh dari Malioboro, dan menjadi destinasi belanja yang tidak boleh dilewatkan bagi wisatawan yang ingin membawa oleh-oleh khas Jogja.
Sekitar 1 kilometer dari Titik Nol, terdapat Taman Sari, sebuah kompleks istana air yang dulunya digunakan sebagai tempat rekreasi dan pemandian keluarga kerajaan. Di sini, kamu bisa menjelajahi lorong-lorong bawah tanah, taman, serta kolam pemandian yang berarsitektur unik.
Kagungan Dalem Taman Sari Keraton Yogyakarta
10.0/10
Kraton
Rp 15.000
Untuk memastikan pengalaman berlibur ke Titik Nol Jogja dan sekitarnya berjalan lancar, berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti:
Jika ingin menghindari keramaian, disarankan untuk datang ke Titik Nol Jogja pada pagi atau sore hari. Pagi hari menawarkan suasana yang lebih sejuk dan tenang, sementara sore hari, kamu bisa menikmati matahari terbenam yang membuat bangunan-bangunan bersejarah di sekitar Titik Nol terlihat lebih dramatis.
Kawasan di sekitar Titik Nol cukup padat dan sering kali sulit untuk menemukan tempat parkir, terutama pada jam-jam sibuk. Oleh karena itu, disarankan untuk berjalan kaki atau menggunakan transportasi tradisional seperti becak untuk berkeliling. Selain lebih praktis, kamu juga bisa menikmati suasana kota Jogja yang khas.
Mengunjungi Titik Nol Jogja dan tempat-tempat wisata di sekitarnya bisa memakan waktu beberapa jam. Karena itu, pastikan untuk mengenakan pakaian yang nyaman dan ringan, terutama jika kamu berencana untuk berjalan kaki dalam jarak yang cukup jauh.
Titik Nol dan sekitarnya adalah surga bagi para pecinta fotografi. Bangunan-bangunan bersejarah, pertunjukan seni jalanan, serta suasana malam yang penuh cahaya memberikan banyak kesempatan untuk mengambil foto yang indah. Jadi, pastikan kamu membawa kamera atau ponsel dengan baterai yang cukup.
Karena Titik Nol Jogja berada di area yang penuh dengan bangunan bersejarah, penting untuk selalu menghormati aturan setempat. Jangan merusak fasilitas umum atau membuang sampah sembarangan. Wisata yang bertanggung jawab akan membantu menjaga kebersihan dan kelestarian tempat ini untuk generasi mendatang.
Jika kamu ingin mengeksplor Titik Nol Jogja, kamu bisa melakukan pemesanan akomodasi seperti hotel maupun aktivitas lainnya melalui Traveloka untuk mempermudah perjalanan liburanmu. Selamat menemukan spot-spot terbaik di sana!