Tradisi Imlek di Indonesia - Pergantian tahun di dalam kalender lunar adalah salah satu momen yang paling ditunggu. Tahun baru Cina atau yang lebih dikenal sebagai Imlek merupakan perayaan penting bagi masyarakat keturunan Tionghoa. Perayaan ini dimulai pada hari pertama bulan pertama Hanzi pada penanggalan Tionghoa dan diakhiri dengan Cap Go Meh.
Sebutan “Imlek” sebenarnya bukan nama resmi, karena kata ini diambil dari Bahasa Hokkien dan digunakan oleh orang Indonesia. Di negara lain, perayaan ini disebut Guo Nian atau Xin Jia yang artinya lewati bulan atau bulan baru.
Imlek biasanya dirayakan dengan meriah sesuai tradisi Tionghoa, yang memiliki makna yang mendalam. Namun, bagaimana dengan masyarakat Indonesia? Bagaimana tahun baru Imlek dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia? Simak berbagai tradisi tahun baru Imlek yang ada di Indonesia berikut!
Salah satu ciri khas dalam setiap perayaan tahun baru Imlek adalah dominasi warna merah. Warna merah melambangkan sesuatu yang kuat, sejahtera, dan membawa keberuntungan atau hoki. Selain itu, warna merah juga dipercaya dapat mengusir Nian. Makhluk mitologi yang hidup di dasar laut atau gunung ini dipercaya keluar saat musim semi atau saat tahun baru Imlek untuk mengganggu anak kecil dan manusia.
Itu sebabnya, warna merah digunakan masyarakat Tionghoa pada pakaian, aksesoris, dan juga pada hiasan rumah pada saat Imlek. Selain warna wajib, perlu diketahui bahwa warna putih dan hitam tidak disarankan untuk digunakan saat Imlek. Warna tersebut adalah warna pemakaman dan dipercaya akan membawa sial jika digunakan pada perayaan tahun baru.
Tahun Baru Imlek
Sama halnya dengan perayaan Hari Lebaran dan Natal, Itahun baru Imlek juga menjadi momen penting bagi masyarakat Tionghoa untuk mempererat tali persaudaraan. Banyak masyarakat Tionghoa yang menjelang Imlek juga memiliki tradisi mudik atau pulang ke kampung halaman untuk mengunjungi saudara dan merayakan tahun baru Imlek bersama keluarga di rumah.
Selain mengunjungi keluarga dan kerabat terdekat, perayaan tahun baru Imlek juga dilakukan dengan cara sembahyang di klenteng, mendoakan para leluhur dan saudara yang sudah berpulang ke rumah Tuhan. Di hari ketiga, biasanya masyarakat akan mengunjungi klenteng untuk berdoa dan meminta berkah kepada para dewa agar kehidupan mereka di tahun depan lebih baik dari tahun sebelumnya.
Hal ini juga bisa dilakukan di rumah pada saat satu hari sebelum tahun baru Imlek, khususnya bagi masyarakat yang masih memeluk agama Konghucu dan juga Buddha. Dupa dan lilin dinyalakan, makanan seperti buah-buahan segar, kue, daging, serta minuman disajikan sebagai persembahan. Biasanya minuman yang akan disajikan adalah teh dan arak.
Hong bao atau amplop merah adalah salah satu tradisi Imlek yang paling terkenal. Di Indonesia, hong bao lebih dikenal dengan sebutan angpau. Membagikan hang bao merupakan tradisi tahun baru Imlek di mana masyarakat Tionghoa yang sudah berkeluarga memberikan rezeki kepada anak-anak dan orang tuanya.
Tradisi tahun baru Imlek ini juga berlaku bagi orang yang lebih tua kepada mereka yang lebih muda, misalnya orangtua kepada anak terutama mereka yang belum bekerja. Tidak terbatas hanya ada dalam lingkup keluarga, hong bau juga cukup umum diberikan oleh pemberi kerja untuk karyawan. Tradisi ini adalah salah satu momen dalam perayaan tahun baru imlek yang paling ditunggu-tunggu.
Ang Pao
Tradisi makan Yu Sheng adalah tradisi tahun baru imlek di Indonesia yang telah ada lama namun baru-baru ini kembali menjadi sebuah tren. Yu Sheng adalah makanan khas Imlek yang disantap bersama-sama di tengah meja bundar. Yu Seng sendiri disajikan dalam piring besar berisi aneka sayur dan daging. Sayur yang biasa disajikan antara lain timun, lobak, irisan kol, wortel, manisan jeruk, dan potongan daging ikan mentah.
Anggota keluarga berdiri mengelilingi piring tersebut sambil memegang sumpit masing-masing dan ada yang bertugas menuang minyak wijen, saus plum, dan jeruk lemon agar makanan bisa disantap dengan lebih mudah. Setelah bahan sudah dituang, doa akan dibacakan dengan lantang kemudian semua anggota keluarga akan mengaduk semua isi piring bersama-sama dan mengangkatnya setinggi mungkin menggunakan sumpit, semakin tinggi pula kesempatan terkabulnya harapan.
Tradisi Yu Sheng
Selain hidangan pada Yu Sheng, tradisi tahun baru imlek juga identik dengan banyaknya makanan khas Imlek yang dihidangkan. Mulai dari kue mangkok, manisan segi delapan, dan tentunya mie sebagai hidangan wajib karena dianggap bisa membawa keberuntungan di tahun baru Imlek.
Makanan yang dihidangkan saat Imlek memang sangat beragam, namun ada makanan yang menjadi pantangan juga, lho. Meskipun bubur adalah makanan yang sehari-hari dikonsumsi oleh masyarakat Tionghoa, namun mereka tidak menikmatinya pada saat Imlek.
Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, bubur adalah makanan untuk orang sakit. Karena tidak mau dilanda sakit pada saat tahun baru, maka itu bubur tidak akan disajikan pada saat Imlek. Selain itu, bubur juga dianggap sebagai lambang kemiskinan dan kesusahan.
Barongsai
Pertunjukan Barongsai adalah salah satu tradisi tahun baru Imlek yang paling populer di Indonesia. Menjelang hari raya Imlek, biasanya mulai banyak berlangsung pertunjukan barongsai yang bisa ditemukan di tempat umum seperti mall. Pertunjukan menggunakan kostum unik ini dilakukan oleh dua orang atau lebih, yang akan mengisi bagian kepala dan bagian tubuh singa bagian belakang dan melakukan akrobat atau tarian.
Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, Barongsai merupakan lambang kesenangan dan kebahagiaan. Tarian singa ini dipercaya dapat membawa keberuntungan sekaligus mengusir roh-roh jahat yang akan mengganggu kehidupan manusia. Tak heran, pertunjukan bermakna ini selalu ada dalam setiap perayaan Imlek.
Identik dengan perayaan besar yaitu tahun baru, petasan dan kembang api tentu tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Selain menambah kemeriahan perayaan yang berlangsung setahun sekali ini, membakar petasan dan kembang api tepat di hari raya Imlek menjadi tradisi dilakukan untuk mengusir roh jahat serta nasib-nasib buruk di tahun sebelumnya dengan pengharapan tahun yang akan datang bisa hidup lebih bahagia dan lebih baik.
Suara petasan yang keras dipercaya dapat menakuti roh jahat. Meskipun sama-sama petasan, jenis yang digunakan pada saat Imlek berbeda dengan yang biasa digunakan untuk memeriahkan perayaan hari besar lai. Biasanya, petasan Imlek terbuat dari gulungan kertas merah dan diisi oleh bubuk mesiu.
Nah, itu dia beberapa tradisi saat tahun baru Imlek di Indonesia. Banyak sekali hal-hal menyenangkan yang bisa kalian lakukan pada saat perayaan tahun baru Imlek, kan?
Bagaimana dengan tradisi tahun baru Imlek di keluargamu? Jika kamu belum memiliki rencana untuk mengisi libur tahun baru Imlek, staycation bisa jadi salah satu cara yang pas untuk ciptakan momen kebersamaan bersama keluarga di perayaan tahun baru Imlek kali ini!
Apalagi, dengan aplikasi Traveloka kamu tak hanya bisa booking hotel dengan mudah dengan penawaran harga terbaik serta promo tahun baru Imlek, tapi kamu juga bisa memastikan akomodasi yang kamu pilih untuk staycation telah menjalankan protokol kesehatan dan kebersihan sesuai anjuran otoritas setempat dengan memilih hotel-hotel dengan badge Traveloka CleanAccomodation.