Myanmar, yang juga dikenal sebagai Burma, memiliki banyak kesamaan dengan budaya dengan negara Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam, Indonesia atau Singapura, hal itu tentu membuat Myanmar ramah untuk dikunjungi oleh wisatawan Asia, bahkan mancanegara sekalipun.
Myanmar memiliki Ibukota bernama Naypyidaw. Negara beriklim tropis ini berbatasan dengan beberapa negara, secara langsung yaitu Tiongkok di sebelah utara dan timur laut, Laos di sebelah timur, Thailand di sebelah tenggara, Bangladesh di sebelah barat, ada juga India di sebelah barat laut hingga Laut Andaman dan Teluk Benggala di sebelah selatan dan barat daya
Jika kamu berencana untuk berlibur ke Myanmar, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui dan persiapkan. Mulai dari Visa, syarat dan ketentuan, budaya, dan lain sebagainya agar liburanmu tetap nyaman dan menyenangkan.
Baca juga: Itinerary & Budget: 4D 3N di Myanmar
Bagi kamu yang ingin mengunjungi Myanmar, salah satu hal yang paling awal perlu diketahui adalah perihal prosedur keluar dan masuk yang berlaku. Saat ini Otoritas Myanmar sudah memberlakukan kebijakan bebas visa selama 14 hari bagi pemegang paspor Indonesia. Namun, fasilitas bebas visa ini hanya berlaku jika memasuki Myanmar melalui Bandar Udara Internasional dan tidak dapat diperpanjang.
Jika kamu memasuki Myanmar melalui perbatasan darat, maka kamu diwajibkan untuk memiliki visa atau visa elektronik. Beberapa perbatasan darat dimaksud antara lain Tachileik Land Border, Myawaddy Land Border, Kawthaung Land Border, Tamu Land Border, dan Rih Khaw Dar Land Border.
Akses utama menuju dan keluar dari Myanmar adalah melalui Bandara Internasional Utama Yangon, Mandalay, dan Naypyidaw. Selain itu, jika kamu melakukan perjalanan darat, kamu bisa menggunakan jalur alternatif dari Thailand, India, dan Tiongkok, namun wisatawan Indonesia umumnya masuk melalui jalur udara.
Tue, 3 Jun 2025
Thai Lion Air
Jakarta (CGK) ke Yangon (RGN)
Mulai dari Rp 2.104.000
Sat, 24 May 2025
Malaysia Airlines
Jakarta (CGK) ke Yangon (RGN)
Mulai dari Rp 2.196.600
Mon, 26 May 2025
AirAsia Indonesia
Jakarta (CGK) ke Yangon (RGN)
Mulai dari Rp 2.231.900
Untuk kenyamanan perjalanan ke Myanmar, kamu perlu mempersiapkan beberapa dokumen pendukung. Berikut ini adalah beberapa persyaratan penting yang perlu kamu ketahui saat berkunjung ke Myanmar.
1. Paspor dengan Masa Berlaku Minimal 6 Bulan
Untuk perjalanan ke Myanmar, kamu harus memiliki paspor dengan masa berlaku minimal 6 bulan dari tanggal kedatangan. Artinya, paspor kamu harus tetap berlaku setidaknya selama 6 bulan ke depan setelah tiba di Myanmar. Hal ini untuk memastikan bahwa paspor kamu tidak akan kadaluarsa selama berada di Myanmar. Jangan lupa untuk untuk memeriksa masa berlaku paspor sebelum mengajukan visa atau melakukan perjalanan.
2. Visa
Seperti yang sudah dijelaskan, saat ini Pemerintah Myanmar sudah memberlakukan kebijakan bebas visa selama 14 hari bagi pemegang paspor Indonesia. Namun, fasilitas tersebut hanya berlaku jika kamu memasuki Myanmar melalui Bandar Udara Internasional dan tidak dapat diperpanjang.
Jika kamu memasuki Myanmar melalui perbatasan darat, maka kamu diwajibkan untuk memiliki visa atau visa elektronik. Jenis Visa yang kamu perlukan adalah Visa turis. Kamu harus mengajukan Visa turis tersebut melalui aplikasi online di situs resmi e-visa Myanmar. Visa turis yang akan kamu dapatkan berlaku untuk 30 hari masa tinggal. Berikut adalah alur proses pengajuan Visa yang perlu kamu ketahui:
3. Persiapkan Tiket Pulang dan Akomodasi
Untuk mempermudah pemeriksaan di kantor imigrasi setempat, pemerintah Myanmar juga mewajibkan wisatawan untuk menyertakan bukti tiket pulang dan pemesanan akomodasi. Wisatawan memerlukan bukti tiket yang menunjukkan pintu masuk dan keluar mereka dari Myanmar. Selain itu, kamu harus memiliki bukti pemesanan akomodasi selama berada di Myanmar. Kamu diwajibkan tinggal di di hotel, motel, losmen, wisma, dan resor terdaftar selama mereka berada di sana.
Dengan batas waktu bebas visa selama 14 hari, kamu perlu memastikan rencana perjalanan dan tiket pulang sebelum berangkat. Ini akan membantu untuk menghindari masalah administrasi dan memastikan perjalanan kamu aman dan nyaman tanpa kendala administrasi.
4. Formulir Kesehatan Wajib
Semua wisatawan yang tiba di Myanmar melalui udara diwajibkan mengisi mengisi formulir pernyataan kesehatan dan menyerahkannya kepada otoritas kesehatan bandara masing-masing kedatangan di Myanmar. Wisatawan akan diberikan formulir ini oleh awak kabin saat bepergian ke Myanmar.
Setiap negara tentunya memiliki ketentuan yang berbeda-beda terkait regulasi barang bawaan yang diperbolehkan masuk atau tidak. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai barang bawaan saat memasuki negara Myanmar:
1. Barang Pribadi
Barang bawaan yang diizinkan pribadi seperti pakaian dan barang elektronik biasanya diperbolehkan asalkan tidak digunakan untuk tujuan komersial. Beberapa barang tersebut, seperti pakaian, laptop, kamera, dan barang elektronik lainnya.
2. Barang Terbatas
Selain barang pribadi, ada juga barang-barang yang masuk di kategori barang terbatas, yang artinya tetap boleh dibawa namun dalam batasan jumlah tertentu. Beberapa barang tersebut di antaranya seperti produk alkohol, tembakau, dan perhiasan dikenakan batasan jumlah tertentu.
Barang Bawaan yang Dilarang
Sebagai wisatawan, kami tentu perlu mengikuti aturan yang berlaku di negara yang dikunjungi. Berikut adalah ketentuan barang-barang yang dilarang untuk dibawa saat kamu berkunjung ke Myanmar:
1. Narkotika dan Obat Terlarang
Kamu dilarang keras untuk membawa segala bentuk Narkotika. Semua jenis narkotika dan obat-obatan terlarang dilarang di Myanmar. Ini termasuk obat yang tidak memiliki resep yang sah atau tidak terdaftar di Myanmar.
2. Barang Berbahaya
Barang-barang seperti bahan peledak, senjata api, amunisi, dan barang-barang yang mudah terbakar tidak boleh dibawa. Selain itu barang-barang yang mengandung materi-materi atau muatan dianggap ofensif oleh pemerintah Myanmar.
3. Barang Palsu dan Hak Cipta
Barang-barang yang melanggar hak cipta, termasuk barang palsu dan tiruan, dilarang untuk dibawa masuk.
4. Produk Hewani dan Vegetasi
Beberapa produk hewani dan vegetasi dilarang untuk mencegah penyebaran penyakit. Ini termasuk daging, produk susu, dan tanaman.
1. Deklarasi dan Pembayaran Bea Masuk
Jika kamu membawa barang yang memerlukan pembayaran bea masuk atau pajak, kamu akan diminta untuk mendeklarasikan barang tersebut di konter bea cukai saat kedatangan. Pembayaran biasanya dilakukan di konter yang ditunjuk dan dapat diterima dalam bentuk tunai atau kartu kredit. Berikut alurnya:
Deklarasi Impor
Barang yang masuk ke Myanmar harus dideklarasikan kepada otoritas bea cukai. Ini mencakup dokumen impor, faktur, packing list, bill of lading (B/L), dan sertifikat asal barang.
Perhitungan Bea Masuk
Sementara itu, bea masuk ditentukan berdasarkan nilai barang, tarif bea masuk yang berlaku, serta jenis barang yang diimpor. Myanmar menggunakan sistem Harmonized System (HS) untuk pengklasifikasian barang.
Pemeriksaan Bea Cukai
Biasanya, petugas bea cukai akan memeriksa barang bawaanmu dan menentukan jumlah bea atau pajak yang harus dibayar jika berlaku. Adapun beberapa jenis pemeriksaan tersebut meliputi:
Pemeriksaan Dokumen: Setelah deklarasi dilakukan, otoritas bea cukai memeriksa dokumen terkait untuk memastikan akurasi dan keabsahan informasi.
Pemeriksaan Fisik: Dalam beberapa kasus, otoritas dapat melakukan pemeriksaan fisik barang untuk memverifikasi bahwa barang sesuai dengan deklarasi.
Penangguhan atau Penahanan: Jika ditemukan pelanggaran, barang bisa ditahan oleh pihak bea cukai sampai kewajiban atau dokumen yang kurang diselesaikan.
Pemeriksaan Ulang: Jika importir mengajukan keberatan atas nilai atau ketetapan bea masuk, dapat diajukan permintaan pemeriksaan ulang kepada otoritas terkait.
Proses ini merupakan bagian dari regulasi perdagangan di Myanmar dan diatur oleh Kementerian Keuangan dan Bea Cukai Myanmar.
Myanmar sendiri dikenal karena budayanya yang didominasi oleh tradisi Buddhis. 87,8 persen penduduk Myanmar adalah penganut Buddha. Di Myanmar juga terdapat banyak situs penting dan suci bagi umat Buddha seperti Pagoda Shwedagon yang dianggap sebagai yang paling suci bagi orang Burma. Pagoda ini menyimpan relik dari empat Buddha terdahulu.
Ada juga kota Bagan, yang menjadi pusat pendidikan agama Buddha dan berbagai mata pelajaran lain. Kota ini memiliki lebih dari 13.000 kuil, biara, dan stupa yang dibangun dalam 2 abad setelah pembangunan Pagoda Shwezigon pada abad ke-11. Tentunya, saat berkunjung Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:
- Penghormatan terhadap Biksu: Di Myanmar, Biksu sangat dihormati dan wisatawan diharapkan bersikap hormat ketika berinteraksi dengan mereka.
- Kuil dan Pagoda: Kuil dan pagoda adalah situs suci dari umat Buddha, dan wisatawan diharuskan berpakaian sopan (menutupi bahu dan lutut).
- Basa-basi Lokal: Jika berkunjung ke suatu negara, Anda juga disarankan untuk mempelajari sapaan tradisional seperti ‘Mingalabar’ (selamat datang) dan senyuman adalah tanda keramahan.
Selain merencanakan perjalanan, penting untuk mengetahui etika dan kebiasaan di negara yang dikunjungi, termasuk etika berpakaian. Sesuaikan pakaian dengan tempat yang akan dikunjungi, seperti restoran mewah, tempat formal, dan tempat suci. Untuk Myanmar, disarankan untuk membawa pakaian sopan, terutama karena banyak destinasi wisata di sana merupakan situs keagamaan. Selain itu, ketahui iklim di Myanmar, yang paling nyaman untuk dikunjungi antara bulan November dan Februari saat cuaca hangat dan kering, sementara musim hujan berlangsung dari Mei hingga Oktober.
Di Myanmar, melepas alas kaki saat memasuki kuil atau rumah lokal adalah kebiasaan yang harus dihormati. Selain itu, belajar gestur seperti memberi dan menerima sesuatu dengan dua tangan menunjukkan rasa hormat, terutama kepada orang yang lebih tua. Dengan memahami hal-hal tersebut, perjalanan akan lebih nyaman dan sesuai dengan kebiasaan lokal.
Myanmar memiliki sistem hukum yang menggabungkan hukum adat, hukum agama, dan hukum modern. Beberapa poin penting yang perlu diketahui:
Beberapa hal penting terkait praktek keagamaan di Myanmar:
Bahasa resmi Myanmar adalah Bahasa Burma, yang digunakan dalam pemerintahan dan pendidikan. Namun, dengan lebih dari 100 etnis, ada banyak bahasa daerah yang juga digunakan. Berikut beberapa hal penting tentang bahasa dan komunikasi di negara ini:
Berikut adalah beberapa sapaan umum dalam Bahasa Myanmar yang berguna untuk turis:
Sapaan "Mingalaba" adalah yang paling sering digunakan sebagai salam, mirip seperti "Halo" dalam bahasa Indonesia.
Myanmar sebagai negara terbesar berdasarkan wilayah di Daratan Asia Tenggara Myanmar memiliki kondisi politik yang cukup dinamis dan naik turun, terutama setelah pergantian pemerintahan yang diiringi dengan demonstrasi. Secara umum, ada beberapa isu politik yang mungkin dapat mempengaruhi suasana di Myanmar. Namun, meskipun demikian, Myanmar tetap merupakan destinasi wisata yang aman dan menarik untuk wisatawan.
Bagi kamu yang akan berkunjung ke Myanmar, berikut ini adalah beberapa faktor yang perlu diperhatikan terkait keselamatan dan keamanan agar perjalanan kamu tetap nyaman:
1. Situasi Politik dan Keamanan Umum
Myanmar relatif aman bagi wisatawan, tetapi penting untuk tetap waspada terhadap barang pribadi, terutama di daerah ramai. Selain itu, pasca pergantian pemerintahan, Myanmar sering mengalami demonstrasi, penutupan jalan, di daerah-daerah tertentu. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk selalu update informasi terbaru di Myanmar untuk menghindari area yang tengah terjadi demonstrasi.
2. Hindari Wilayah Konflik
Dengan meng-update informasi lokal, kamu bisa menghindari daerah-daerah tertentu yang kerap menjadi lokasi demonstrasi. Meskipun begitu, daerah-daerah wisata di Myanmar relatif aman. Daerah-daerah wisata utama seperti Yangon, Bagan, Mandalay, dan Inle Lake tetap relatif aman bagi turis. Pemerintah setempat berupaya menjaga keamanan di area ini karena sektor pariwisata penting bagi ekonomi.
Tips Perjalanan Aman
Bagi kamu yang akan berkunjung ke Myanmar, berikut adalah beberapa tips perjalanan yang perlu diperhatikan agar perjalanan tenang dan aman:
1. Perencanaan Perjalanan
Agar perjalanan kamu berjalan dengan mulus, ada baiknya kamu sudah mempersiapkan perjalanan sejak jauh-jauh hari. Merencanakan perjalanan termasuk juga mempersiapkan tiket serta akomodasi untuk dan pulang dari negara tujuan. Untuk kenyamanan transaksi, kamu juga bisa menggunakan Traveloka. Jangan lupa untuk mempersiapkan dokumen secara teliti, seperti paspor dan dokumen penting lainnya. Selain itu, kamu juga perlu itinerary agar perjalanan semakin mudah, dan efektif. Siapkan juga kebutuhan komunikasi hingga dokumentasi untuk mengabadikan perjalananmu.
2. Pahami situasi politik terkini
Jika kamu berencana berkunjung ke Myanmar, jangan lupa untuk selalu update berita dan perkembangan terkini politik di Myanmar. Dengan begitu, kamu bisa menghindari area-area yang sedang menjadi lokasi demonstrasi. Kamu juga wajib mengikuti petunjuk dan peringatan dari otoritas lokal.
3. Hindari Wisata di Daerah Terpencil
Untuk keselamatan, kamu sebaiknya tetap berada di area wisata yang populer saat malam hari. Meski Myanmar relatif aman, kamu tetap harus waspada terhadap tindak kriminalitas kecil seperti pencurian. Simpan barang-barang berharga seperti paspor, uang, dan perhiasan di tempat yang aman dan hindari menampilkan barang berharga secara mencolok.
4. Ikuti Aturan Kebiasan dan Budaya Lokal
Sebagai negara yang memiliki situs budaya umat Buddha terbesar di Asia Tenggara, tentu beberapa destinasi yang akan disinggahi adalah tempat-tempat suci. Oleh karena itu, kamu perlu menghormati adat dan budaya setempat dengan berpakaian sopan, terutama saat mengunjungi tempat peribadatan. Saat berkunjung ke kuil pakailah pakaian yang menutupi bahu dan lutut sebagai tanda penghormatan.
Kamu juga bisa mempelajari Bahasa Dasar yang umum digunakan turis. Bahasa Myanmar bisa sulit, namun menghafal beberapa frasa dasar bisa sangat membantu.
5. Tetap Terkoneksi dengan Konsulat
Selama perjalanan di Myanmar, sebaiknya juga menyimpan nomor dan tetap terhubung dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Myanmar. Kamu bisa menyimpan nomor telepon dan alamat konsulat di handphonemu. Berikut adalah nomor telepon dan alamat dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon, Myanmar
- Hotline WhatsApp: +95 9503 7055
- Alamat: 100, Pyidaungsu Yeiktha Road, Dagon Township, Yangon, Union of Myanmar
Sebelum bepergian Myanmar, wisatawan Indonesia tidak diwajibkan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan khusus atau vaksinasi wajib. Namun, Semua wisatawan yang tiba di Myanmar melalui udara diwajibkan mengisi mengisi formulir pernyataan kesehatan dan menyerahkannya kepada otoritas kesehatan bandara masing-masing kedatangan di Myanmar. Wisatawan akan diberikan formulir ini oleh awak kabin saat bepergian ke Myanmar.
Jika kamu memiliki riwayat penyakit tertentu yang memerlukan penanganan khusus, sebaiknya kamu membawa membawa informasi kesehatan pribadi selama perjalanan untuk mengatasi situasi medis yang mungkin memerlukan penanganan medis.
Myanmar memiliki layanan darurat 24 jam untuk penanganan situasi medis dan kecelakaan. Beirkut adalah nomor-nomor darurat yang perlu diketahui oleh wisatawan Indonesia:
- Polisi (199): Untuk keadaan darurat keamanan seperti insiden pencurian atau yang terkait dengan kriminal, bisa menghubungi Polisi setempat melalui nomor kontak darurat 199.
- Ambulans (192): Jika mengalami kecelakaan saat perjalanan atau mengalami gangguan kesehatan dan medis yang mendesak saat di Myanmar, bisa menghubungi nomor ambulans di 192.
- Pemadam Kebakaran (191): Jika mengalami situasi darurat kebakaran, bisa menghubungi kontak Pemadam Kebakaran setempat di 191.
- Rumah Sakit Utama
Berikut ini adalah beberapa Rumah Sakit utama di Myanmar yang perlu diketahui:
Yangon General Hospital (Rumah Sakit Umum Yangon). Berlokasi di Lanmadaw Township, Yangon, Myanmar, Yangon General Hospital adalah rumah sakit umum yang merupakan rujukan nasional. Kamu bisa menghubungi mereka di nomor: +95 1 256 112
Mandalay General Hospital (Rumah Sakit Umum Mandalay) ini berlokasi di 30th Street, Mandalay, Myanmar. Mandalay General Hospital adalah rumah sakit umum untuk wilayah utara Myanmar. Kamu bisa menghubungi mereka di nomor +95 2 60355
Naypyidaw General Hospital (Rumah Sakit Umum Naypyidaw) berlokasi di Dekkhinathiri Township, Naypyidaw, Myanmar. Rumah sakit ini adalah rujukan utama di ibu kota Naypyidaw. Kamu bisa terhubung dengan mereka melalui nomor +95 67 422 101
Saat memutuskan untuk berkunjung ke Myanmar, kamu juga perlu membekali persiapan perjalanan dengan informasi seputar iklim dan kondisi alam di Myanmar. Hal tersebut akan memudahkan untuk mempersiapkan barang bawaan, termasuk perlengkapan untuk menghadapi kondisi cuaca yang ekstrim sekalipun hingga menentukan titik perjalanan yang dituju.
Myanmar memiliki iklim tropis yang dipengaruhi oleh musim hujan dan musim panas, yang membuat negara ini menghadapi beberapa risiko terkait iklim serta bencana alam. Berikut adalah gambaran soal iklim dan potensi bencana alam di Myanmar yang perlu diperhatikan:
Myanmar diketahui memiliki tiga musim utama yakni:
1. Musim Panas (Maret – Mei):
- Suhu bisa sangat panas, terutama di daerah dataran rendah seperti Bagan, Mandalay, dan Yangon, dengan suhu mencapai 35°C hingga 40°C.
- Musim ini biasanya kering, sehingga sangat cocok untuk perjalanan ke dataran tinggi dan candi.
2. Musim Hujan (Juni – Oktober):
- Myanmar mengalami curah hujan tinggi akibat pengaruh angin muson barat daya, terutama di daerah pesisir seperti Yangon, Ngapali, dan Kawthaung. Beberapa tempat menerima curah hujan lebih dari 2.500 mm per tahun.
- Selama musim hujan, beberapa daerah pedesaan mungkin sulit diakses karena jalan yang berlumpur, dan ada risiko banjir di dataran rendah dan daerah pesisir.
3. Musim Dingin (November – Februari):
- Ini adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Myanmar. Suhu lebih sejuk, berkisar antara 20°C hingga 30°C, dan curah hujan minimal.
- Cuaca di pegunungan dan dataran tinggi seperti Inle Lake dan Pyin Oo Lwin bisa menjadi dingin, terutama di malam hari.
Dengan memahami kondisi iklim di Myanmar, kamu juga bisa memahami potensi bencana alam yang mungkin terjadi di Myanmar. Berikut adalah beberapa bencana alam, yang perlu diwaspadai selama perjalanan
1. Siklon Tropis
Siklon tropis sering melanda Myanmar antara bulan April hingga November, dengan puncaknya pada Mei dan Oktober. Bagi kamu yang yang bepergian selama musim ini harus mengikuti prakiraan cuaca dan waspada terhadap peringatan evakuasi.
2. Banjir
Banjir sering terjadi selama musim hujan, terutama di daerah dataran rendah dan sepanjang sungai utama seperti Sungai Irrawaddy. Ini bisa mempengaruhi perjalanan, terutama di daerah pedalaman dan pedesaan. Banjir dapat mengakibatkan penutupan jalan, jembatan rusak, dan gangguan transportasi.
3. Tanah Longsor
Di daerah pegunungan dan perbukitan, terutama selama musim hujan, tanah longsor bisa terjadi, terutama di wilayah utara dan timur Myanmar seperti Negara Bagian Shan dan Kachin.
4. Gempa Bumi
Myanmar terletak di zona seismik aktif, terutama di sepanjang Patahan Sagaing, yang membentang dari utara ke selatan. Gempa bumi kecil sering terjadi, meskipun gempa besar jarang terjadi. Namun, turis harus waspada di daerah Yangon, Mandalay, dan Bagan yang lebih dekat dengan zona gempa ini.
5. Kekeringan
Meskipun tidak terlalu berdampak langsung pada wisatawan, kekeringan dapat mempengaruhi daerah pedesaan di pusat Myanmar, terutama di zona kering Mandalay dan Magway. Ini dapat memengaruhi pasokan air di daerah yang kurang berkembang.
Dengan memahami kondisi iklim dan alam di Myanmar, disarankan untuk berkunjung pada waktu-waktu terbaik di sana atau selama musim dingin (November hingga Februari), saat cuaca lebih sejuk dan curah hujan minimal. Selama musim hujan dan siklon, selalu pantau prakiraan cuaca lokal, terutama jika bepergian ke daerah pesisir atau delta.
Meskipun belum ada aplikasi tanggap bencana di Myanmar, Pemerintah setempat dan organisasi internasional telah bekerja sama dalam upaya mitigasi bencana alam, terutama setelah kejadian besar seperti Siklon Nargis. Upaya tanggap bencana masyarakat myanmar hingga saat ini terus berkembang, termasuk peringatan dini dan tanggap darurat, aplikasi atau sistem teknologi yang terkait bencana masih terbatas. Namun, berikut beberapa bentuk mitigasi dan teknologi terkait bencana yang sudah diterapkan di Myanmar:
1. Sistem Mitigasi dan Peringatan Dini
Myanmar memiliki Department of Meteorology and Hydrology yang bertanggung jawab atas pengawasan dan penyebaran informasi terkait bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan siklon. DMH memberikan prakiraan cuaca dan peringatan dini melalui berbagai media, termasuk radio, TV, dan media sosial.
2. Sistem Peringatan Siklon
Setelah Siklon Nargis, Myanmar memperkuat sistem peringatan dini terkait siklon, bekerja sama dengan World Meteorological Organization (WMO). Peringatan ini disebarkan ke masyarakat melalui pesan teks, siaran radio, dan televisi untuk memungkinkan evakuasi cepat.
3. Penggunaan SMS untuk Peringatan Darurat
Pemerintah Myanmar, bekerja sama dengan operator telekomunikasi, mengirimkan pesan teks massal kepada masyarakat yang tinggal di area berisiko bencana. SMS ini digunakan untuk menyebarkan peringatan terkait siklon, banjir, dan gempa bumi.
4. Aplikasi dan Platform Informasi Bencana
Kamu bisa mengakses Red Cross Myanmar Mobile App yang diluncurkan oleh Myanmar Red Cross Society (MRCS) meluncurkan aplikasi seluler yang memberikan informasi terkait kesehatan, pertolongan pertama, dan bencana alam. Aplikasi ini juga memberikan panduan langkah-langkah yang harus diambil sebelum, selama, dan setelah bencana.
5. ReliefWeb
Meskipun bukan aplikasi khusus Myanmar, ReliefWeb, platform yang dikelola oleh United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), menyediakan informasi dan laporan terkini tentang bencana yang terjadi di Myanmar. Ini dapat diakses oleh turis dan masyarakat untuk memantau situasi darurat.
Meskipun aplikasi teknologi yang spesifik untuk bencana di Myanmar masih terbatas, mitigasi bencana di negara ini telah berkembang dengan sistem peringatan dini yang ditingkatkan, penggunaan SMS, serta aplikasi seperti Red Cross Myanmar Mobile App. Para wisatawan dan penduduk lokal disarankan untuk memantau prakiraan cuaca dan peringatan dari lembaga pemerintah seperti DMH, dan mempertimbangkan untuk mengunduh aplikasi yang relevan untuk informasi kesehatan dan bencana.
Dengan memahami iklim, bencana alam yang mungkin terjadi, dan mitigasi dari penduduk lokal, kamu dan para wisatawan asal Indonesia lainnya dapat merencanakan perjalanan ke Myanmar dengan lebih tenang dan aman selama berkunjung ke sana.