(Artikel ini selalu diperbarui sesuai perkembangan informasi terbaru. Pembaruan terakhir per 12 Maret 2021)
Vaksin Pfizer menjadi salah satu jenis vaksin yang termasuk dalam program vaksinasi COVID-19 gotong royong sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10 Tahun 2021. Berbeda dengan vaksin Sinovac, bagaimanakah cara kerja dan efikasi vaksin Pfizer?
Traveloka Xperience merangkum berbagai hal mengenai vaksin Pfizer. Simak selengkapnya berikut ini.
Vaksin Pfizer yang memiliki nama resmi Comirnaty atau Tozinameran atau BNT162b2 adalah vaksin COVID-19 hasil kerja sama antara perusahaan farmasi AS, Pfizer, dengan perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech. Faktanya, vaksin Pfizer merupakan vaksin COVID-19 pertama yang divalidasi BadanKesehatan Dunia (WHO) untuk masuk di daftar penggunaan vaksin darurat.
Melalui publikasi resmi, WHO menyatakan keputusan ini didasari oleh hasil kajian pakar yang dikumpulkan lembaga PBB untuk mengkaji data tentang keamanan, kemanjuran, dan kualitas vaksin Pfizer/BioNTech. Sebab, vaksin Pfizer dinilai memenuh ikriteria yang harus dimiliki untuk keamanan dan kemanjuran yang ditetapkan oleh WHO.
Berbeda dengan vaksin Sinovac, vaksin Pfizer dibuat dengan platform messenger RNA (mRNA), materi genetik yang dibaca sel tubuh manusia untuk membuat protein. Vaksin tersebut berisi instruksi genetik untuk membangun protein virus corona atau spike.
Setelah seseorang disuntikkan vaksin Pfizer, vaksin akan menyebabkan sel-sel membuat protein spike untuk dilepaskan ke tubuh. Hal ini guna menginstruksikan sel tubuh manusia membuat protein spesifik untuk dikenali dan direspons oleh sistem imun serta menumbuhkan respons dari sistem kekebalan.
Uji klinis 3 terhadap vaksin Pfizer telah dilakukan dengan melibatkan 43.448 orang yang berusia 16 hingga lebih dari 55 tahun (45 persen berusia 56-85 tahun) dari AS, Jerman, Turki, Afrika Selatan, Brazil, dan Argentina. Sebelumnya, uji klinis fase 2 vaksin Pfizer dilakukan di AS dengan 30 ribu relawan berusia 18-85 tahun.
Dilansir dari The New York Time, hasil uji klinis 3 menunjukkan bahwa vaksin Pfizer memiliki tingkat efikasi mencapai 95 persen. Sementara itu seperti dikutip dari AFP, Clalityang merupakan penyedia layanan kesehatan terbesar Israel menyatakan bahwa vaksin Pfizer efektif memberikan perlindungan hingga 94 persen terhadap virus Corona atau COVID-19. Hasil penelitian ini ditunjukkan dari lebih dari setengah juta warga Israel yang telah menerima dua dosis vaksin Pfizer.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan vaksin Pfizer terbukti efektif melawan dua varian virus corona. Ulasan yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine mendukung hasil penelitian yang telah diselesaikan Pfizer dan University of Texas pada Januari 2021.
Per 8 Maret 2021, New England Journal of Medicine menerbitkan studi mengenai kemampuan vaksin Pfizer yang mampu menetralkan varian Corona Brasil atau varian P1. Dalam studi laboratorium, darah yang diambil dari orang yang telah diberi vaksin mampu menetralkan virus P1 versi rekayasa.
Sebagai informasi, varian P1 memiliki mutasi pada bagian lonjakan protein atau protein S (spike protein) yang dinamakan E484K. Mutasi pada protein-S ini juga ditemukan pada varian B.1.1.7 (Inggris) dan B.1.351 (Afrika Selatan). Mutasi pada protein-S membuat virus corona lebih mudah menular karena protein-S menjadi media virus corona untuk menginfeksi sel manusia
Dalam mencegah penularan virus corona yang makin masif, pemerintah Indonesia tengah menjalankan program vaksin gotong royong. Kabar baik ini tetap harus membuat kita waspada akan penyakit mematikan ini.
Jika Anda mengalami gejala COVID-19, seperti hilangnya indera perasa dan penciuman, nyeri tenggorokan, batuk, kering pilek, demam, hingga diare, segera lakukan tes COVID-19. Anda bisa mendapatkan layanan tes COVID-19 dengan mudah melalui Traveloka Xperience.
Kunjungi traveloka.com, pilih menu Aktivitas dan Hiburan, klik Xperience. Kamu bisa melihat menu Tes COVID-19 dan pilih klinik atau rumah sakit sesuai preferensi. Kemudian booking dengan sekali klik. Nantinya Anda akan menerima email mengenai tata cara tes COVID-19 yang telah dipilih.
Tags:
covid 19
vaksin covid 19
vaksinasi covid 19
vaksinasi covid