Apa Itu Bunga Floating KPR & Cara Menghitungnya

Financial Bestie
23 Jun 2025 - Waktu baca 4 menit

Dalam dunia properti, memiliki rumah impian kini semakin mudah berkat fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan berbagai bank. Namun, sebelum mengambil keputusan besar ini, penting untuk memahami skema bunga yang berlaku, khususnya KPR bunga floating.

Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang pengertian, cara perhitungan dan perbedaan dengan KPR fix, Yuk, langsung saja baca di bawah ini.

Pengertian KPR Bunga Floating

Sebelum membahas lebih jauh, mari pahami lebih dulu konsep dasar KPR bunga floating yang kerap menjadi pertimbangan utama dalam pengajuan kredit properti. Skema bunga ini menawarkan kelebihan dan tantangan tersendiri, terutama soal fluktuasi nilai cicilan tiap bulan.

1. Definisi dan Karakteristik KPR Bunga Floating

KPR bunga floating adalah jenis suku bunga yang diterapkan dalam fasilitas KPR di mana besarannya bersifat mengambang dan dapat berubah sesuai perkembangan ekonomi dan pasar. Kebijakan bunga ini mengikuti acuan dari Bank Indonesia (BI) maupun kondisi pasar keuangan secara umum. Dengan kata lain, bunga floating tidak menetap dalam jangka waktu kredit; angkanya bisa meningkat atau menurun selama periode pinjaman berlangsung:

1.
Besaran bunga ditetapkan berdasarkan suku bunga acuan BI dan respons pasar.
2.
Cicilan KPR bisa berubah sewaktu-waktu.
3.
Umumnya diterapkan setelah masa bunga fix selesai, misalnya setelah 1–3 tahun awal pinjaman.
4.
Risiko lonjakan atau penurunan cicilan mengikuti tren ekonomi.

2. Pengertian KPR Bunga Floating dalam Kredit Properti

Secara praktis, bunga floating adalah suku bunga yang disesuaikan secara berkala oleh bank berdasarkan suku bunga acuan dan faktor ekonomi nasional. Untuk KPR, hal ini berarti jumlah angsuran Anda bisa lebih kecil atau lebih besar dari waktu ke waktu, tergantung pada arah pergerakan suku bunga pasar.

3. Faktor yang Mempengaruhi Besaran Suku Bunga Floating

Terdapat beberapa faktor utama yang menentukan besar kecilnya bunga floating pada KPR:

1.
Suku bunga acuan BI: Setiap penyesuaian suku bunga acuan oleh Bank Indonesia akan memengaruhi bunga KPR floating.
2.
Kondisi ekonomi makro: Inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas pasar uang berkontribusi pada perubahan bunga.
3.
Kebijakan moneter dan fiskal: Langkah-langkah pemerintah serta kebijakan bank pemberi kredit juga memegang peranan penting dalam menetapkan besaran bunga tiap periodenya.

Peran Bunga Acuan Bank Indonesia dalam KPR Floating

Setelah memahami karakteristik bunga floating, langkah berikutnya adalah menyadari betapa besarnya peran BI dalam menentukan stabilitas dan jumlah angsuran rumah Anda lewat kebijakan suku bunga acuan.

1. Dampak Suku Bunga BI terhadap Angsuran KPR

Semua bank di Indonesia merujuk pada suku bunga acuan BI untuk menentukan bunga floating KPR. Jika BI menaikkan suku bunga, otomatis beban cicilan Anda juga naik. Sebaliknya, penurunan suku bunga BI biasanya membuat jumlah angsuran lebih ringan.

Seperti contoh, jika pada awal masa KPR bunga floating ditetapkan 7 persen dan kemudian BI menaikkan acuan menjadi 10 persen, maka bunga KPR Anda pun akan ikut menyesuaikan naik. Lonjakan ini secara langsung meningkatkan biaya bulanan yang harus Anda bayarkan.

2. Fluktuasi Ekonomi dan Kebijakan Moneter

Situasi ekonomi dalam skala nasional maupun global, inflasi, serta perubahan kebijakan moneter sangat berpengaruh terhadap besaran bunga floating KPR. Kebijakan pemerintah dalam mengendalikan inflasi atau menstabilkan nilai tukar juga turut memengaruhi seberapa sering dan besar bunga floating mengalami perubahan.

Cara Menghitung KPR Bunga Floating

Setelah memahami faktor yang mempengaruhi dan peran BI, penting juga mengetahui cara menghitung cicilan KPR bunga floating untuk mengantisipasi perubahan angsuran setiap bulan.

1. Rumus Dasar Perhitungan Cicilan KPR Bunga Floating

Untuk menghitung cicilan KPR bunga floating, bank umumnya menggunakan rumus berikut:

Pokok kredit x bunga floating per tahun x tenor dalam tahun: tenor dalam bulan

Rumus ini menghasilkan besaran cicilan bulanan yang harus dibayar, namun perlu diingat bahwa nominal cicilan dapat berubah mengikuti fluktuasi suku bunga.

2. Penjelasan Rumus dan Parameter Kunci

Mari kita uraikan parameter penting dalam rumus di atas:

1.
Pokok kredit: Jumlah pinjaman yang diajukan (misal Rp240.000.000).
2.
Bunga floating per tahun: Persentase bunga yang berlaku, sesuai penyesuaian periodik.
3.
Tenor: Jangka waktu kredit, biasanya dalam tahun, dikonversi ke bulan.
4.
Tenor dalam bulan: Total bulan selama masa pinjaman berlangsung.

3. Studi Kasus Simulasi KPR Bunga Floating

Sebagai ilustrasi, jika Anda mengambil KPR Rp240 juta dengan bunga 7 persen selama 3 tahun (36 bulan):

Rp240.000.000 x 7% x 3: 36 = Rp1.400.000 /bulan

Jika pada tahun ke-4 bunga naik menjadi 10 persen untuk 3 tahun berikutnya, maka:

Rp240.000.000 x 10% x 3: 36 = Rp2.000.000 /bulan

Perubahan suku bunga langsung mempengaruhi besarnya cicilan Anda setiap bulan.

*Catatan: Rumus ini hanyalah hitungan kasar atau sekedar contoh, untuk angka/rumus pastinya bisa gunakan kalkulator Bank atau minta simulasi resmi dari pihak Bank.

4. Tips Mengantisipasi Lonjakan Cicilan

Menghadapi bunga floating, penting untuk menyiapkan strategi antisipasi bila terjadi kenaikan suku bunga yang dapat membebani keuangan.

Strategi Mengelola Risiko Perubahan Bunga

Selalu sisihkan dana cadangan untuk antisipasi kenaikan cicilan.
Pantau perkembangan suku bunga acuan BI secara rutin.
Pertimbangkan opsi refinancing jika bunga melonjak terlalu tinggi.

Memanfaatkan Fitur Cap Rate pada KPR Floating

Beberapa bank menawarkan fitur cap rate yaitu batas maksimal bunga floating yang bisa dikenakan. Dengan cap rate, Anda dapat membatasi risiko lonjakan cicilan hingga batas tertentu meski bunga pasar naik lebih tinggi.

Perbedaan KPR Bunga Floating dan KPR Fix

Memilih KPR yang sesuai memerlukan pemahaman mendalam tentang perbedaan skema bunga floating dan fix. Masing-masing punya keunggulan dan risiko tersendiri yang harus dipertimbangkan calon debitur.

1. Karakteristik KPR Bunga Floating

KPR bunga floating menawarkan fleksibilitas, namun dibarengi dengan kemungkinan naik-turunnya cicilan. Berikut ini gambaran kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan:
Peluang angsuran turun jika suku bunga pasar menurun.
Bisa hemat jika kondisi ekonomi stabil atau membaik.
Kekurangan:
Tidak ada kepastian besaran cicilan tiap bulan.
Risiko membengkaknya angsuran jika bunga melonjak tinggi.

KPR floating lebih cocok bagi Anda yang siap dengan fluktuasi cicilan dan memiliki dana cadangan, serta memprediksi suku bunga akan stabil atau menurun selama masa kredit.

2. Karakteristik KPR Fix

Sementara KPR fix menawarkan kepastian cicilan yang tetap selama masa tertentu, biasanya 1–3 tahun pertama.

Kelebihan:
Kepastian jumlah cicilan, memudahkan pengelolaan keuangan.
Tidak terpengaruh naik-turunnya suku bunga pasar di masa awal.
Kekurangan:
Setelah masa fix habis, biasanya berubah ke bunga floating.
Jika suku bunga acuan turun, Anda tetap membayar sesuai bunga awal.

Skema ini cocok bagi Anda yang ingin kepastian biaya bulanan, terutama saat kondisi ekonomi labil atau suku bunga pasar cenderung naik.

3. Perbandingan Dampak terhadap Biaya Cicilan

Memilih antara floating dan fix sebaiknya menyesuaikan profil risiko dan prioritas keuangan Anda. Berikut tabel perbandingan singkat:

Fitur

KPR Floating

KPR Fix

Kepastian Cicilan

Tidak Tetap

Tetap (periode fix)

Risiko Kenaikan Bunga

Ada

Tidak selama fix

Potensi Turun Cicilan

Ada

Tidak

Cocok Untuk

Ekonomi stabil

Kondisi labil

Dengan fix, Anda tahu pasti cicilan yang dibayarkan. Floating, sebaliknya, menghadirkan fluktuasi yang bisa jadi peluang atau tantangan tersendiri dalam pengelolaan keuangan.

Tentukan pilihan KPR berdasarkan kondisi keuangan, proyeksi ekonomi, dan kesiapan menghadapi perubahan angsuran. Diskusikan juga dengan perencana keuangan atau pihak bank sebelum mengambil keputusan akhir.

Memahami dengan baik mengenai skema bunga floating KPR menjadi kunci agar Anda tidak terjebak risiko keuangan yang berat. Dengan perhitungan yang cermat, strategi pengelolaan risiko, serta memanfaatkan fitur cap rate, Anda bisa tetap menikmati rumah impian tanpa khawatir lonjakan cicilan.

Dalam Artikel Ini

• Pengertian KPR Bunga Floating
• 1. Definisi dan Karakteristik KPR Bunga Floating
• 2. Pengertian KPR Bunga Floating dalam Kredit Properti
• 3. Faktor yang Mempengaruhi Besaran Suku Bunga Floating
• Peran Bunga Acuan Bank Indonesia dalam KPR Floating
• 1. Dampak Suku Bunga BI terhadap Angsuran KPR
• 2. Fluktuasi Ekonomi dan Kebijakan Moneter
• Cara Menghitung KPR Bunga Floating
• 1. Rumus Dasar Perhitungan Cicilan KPR Bunga Floating
• 2. Penjelasan Rumus dan Parameter Kunci
• 3. Studi Kasus Simulasi KPR Bunga Floating
• 4. Tips Mengantisipasi Lonjakan Cicilan
• Strategi Mengelola Risiko Perubahan Bunga
• Memanfaatkan Fitur Cap Rate pada KPR Floating
• Perbedaan KPR Bunga Floating dan KPR Fix
• 1. Karakteristik KPR Bunga Floating
• 2. Karakteristik KPR Fix
• 3. Perbandingan Dampak terhadap Biaya Cicilan
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan