Fenomena sandwich generation di Indonesia umum dijumpai pada banyak keluarga. Arti sandwich generation atau generasi sandwich adalah fenomena di mana seseorang bertanggung jawab atas finansial dirinya, orang tuanya, serta anaknya. Kondisi ini memang memberatkan dan sulit dihindari karena merupakan warisan dari kebiasaan sebuah keluarga.
Namun kamu juga bisa mencoba cara keluar dari sandwich generation agar tidak meneruskan kondisi ini ke generasi selanjutnya. Simak selengkapnya mengenai apa itu sandwich generation dan cara mengatur keuangan yang tepat berikut ini.
Sandwich generation adalah istilah untuk menyebut generasi orang dewasa yang harus menanggung hidup tiga generasi sekaligus, yakni orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya. Mengapa dinamakan sandwich generation karena kondisi ini mirip seperti sepotong daging yang terhimpit oleh dua buah roti seperti sandwich. Arti sandwich generation ini sendiri diperkenalkan oleh profesor asal University Kentucky, Dorothy A. Miller. Umumnya, generasi sandwich terjadi pada orang dewasa rentang usia 30-50 tahun.
Mungkin kamu bertanya-tanya mengapa generasi sandwich bisa terjadi. Umumnya, penyebab sandwich generation yaitu orang tua yang tidak memiliki perencanaan keuangan atau finansial yang baik untuk masa tua. Sehingga di masa depan, anak harus tetap menanggung biaya kehidupan orang tua walaupun sang anak telah berkeluarga. Penyebab sandwich generation tersebut juga bisa didukung dengan adanya faktor eksternal seperti harga kebutuhan yang melambung tinggi hingga ketersediaan lapangan pekerjaan yang makin sempit.
Penyebab sandwich generation lainnya yaitu generasi sebelumnya juga merupakan generasi sandwich sehingga hal ini menjadi ketergantungan dan berakhir dengan lahirnya sandwich generation baru. Perilaku konsumtif yang diiringi dengan kebiasaan sulit menabung serta tidak menyiapkan asuransi kesehatan dan program pensiun juga menjadi faktor penyebab sandwich generation.
Bagi kamu yang sedang terhimpit di kondisi generasi sandwich pasti mencari cara keluar dari sandwich generation. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar bisa memutus rantai generasi sandwich. Berikut cara keluar dari sandwich generation dengan melakukan beberapa tips mengatur keuangan dengan tepat:
Cara keluar dari sandwich generation yang bisa dilakukan adalah dengan memiliki perencanaan keuangan yang matang. Buatlah catatan untuk setiap pemasukan dan pengeluaran agar bisa menekan pengeluaran yang tidak terlalu diperlukan. Kamu juga bisa mengikuti rumus mengatur keuangan 40-30-20-10 yang mana 40% penghasilan disisihkan untuk kebutuhan, 30% untuk cicilan, 20% untuk tabungan, dan 10% untuk kebaikan (sedekah/zakat).
Untuk pemasukan yang dialokasikan demi tabungan, kamu bisa menggunakan tabungan rencana yaitu tabungan dengan setoran rutin atau autodebet setiap bulannya. Dengan begitu, kamu bisa mengelola keuangan dengan bijak.
Salah satu penyebab sandwich generation adalah orang tua tidak memiliki asuransi kesehatan. Padahal makin tua, kondisi tubuh semakin menurun dan tak dipungkiri terkena penyakit yang membutuhkan pengeluaran untuk pengobatan rawat jalan hingga rawat inap. Maka dari itu, milikilah asuransi kesehatan agar kamu bisa mendapatkan jaminan kesehatan tanpa harus mengganggu tabungan.
Program pensiun bisa menjadi cara keluar dari sandwich generation karena kelak uang pensiun bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Maka program pensiun pun juga mendukung meminimalisir terjadinya sandwich generation pada generasi berikutnya. Kamu bisa mendaftarkan diri ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan jika tempat bekerja yang sekarang tidak menyediakan program dana pensiun.
Selain itu, menyiapkan dana pendidikan anak. Ketika sudah pensiun atau tidak bekerja, kamu masih bisa menyekolahkan anak tanpa harus mengambil sejumlah uang dari tabungan yang difungsikan untuk kebutuhan lain.
Cobalah upgrade diri dengan mencari peruntungan dari skill yang dimiliki atau mencoba bisnis dengan perencanaan yang matang agar bisa mendapatkan sumber penghasilan lain. Jadi ketika suatu saat harus kehilangan pekerjaan utama, kamu masih memiliki bisnis sampingan.
Gaya hidup konsumtif merupakan faktor yang memainkan peranan penting munculnya sandwich generation. Memang tak ada salahnya kamu ingin memberi reward kepada diri sendiri dengan membeli barang yang diinginkan, tetapi ketika hendak memutuskan mengeluarkan uang untuk membeli pengeluaran yang tak begitu penting, pastikan tidak menggunakan pos pengeluaran lain.
Terkadang kita memang perlu memberikan hadiah kepada diri sendiri sebagai bentuk rasa mencintai diri serta termotivasi untuk lebih giat bekerja di hari esok. Misalnya saja dengan liburan sejenak ke destinasi impian. Kini kamu bisa liburan terlebih dahulu dengan bayar kemudian dalam bentuk cicilan, menggunakan TPayLater sehingga transaksi jadi lebih ringan. Kamu juga bisa memantau pengeluaran lewat aplikasi agar terhindar dari penggunaan yang berlebihan.
Selain untuk belanja di e-commerce, TPayLater juga bisa digunakan sebagai metode pembayaran untuk keperluan liburan atau bepergian seperti tiket pesawat, kereta api, bus dan travel, hotel, hingga tiket atraksi wisata. Cara daftar TPayLater pun mudah, berikut langkahnya:
Itu dia cara mengatur keuangan yang bisa dicoba sandwich generation agar tidak meneruskan mata rantai ke generasi selanjutnya. Semoga artikel ini berguna dan bisa membantu ya!
Tags:
tips keuangan