Maratua adalah sebuah kepulauan, sekaligus salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Maratua merupakan pulau terluar yang terletak di Laut Sulawesi dan berbatasan langsung dengan Malaysia. Pulau ini berbentuk lengkung tajam dan kecil memanjang.
Di Maratua, terdapat empat perkampungan, yaitu Bohe Silian, Payung-payung, Teluk Harapan, dan Teluk Alulu. Pulau Maratua juga terdiri dari beberapa pulau lainnya, yakni pulau utama yang dinamakan Maratua dan Bulingisan, Pulau Nusa Kokok, Bankungan, Nunukan, Gosong Pasir dan Pabahanan.
Kepulauan Maratua berdekatan dengan Kepulauan Derawan, salah satu kepulauan lain yang ada di Kabupaten Berau. Masyarakat Maratua pada umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Nelayan Maratua biasa menangkap ikan untuk dijual di komoditas unggul yang akan dibawa ke luar negeri, sebagiannya lagi menangkap ikan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Sebagian besar penduduk Maratua merupakan suku Bajau dan mayoritas memeluk agama Islam. Rasio penduduk berjenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada perempuan karena faktor migrasi. Penduduk yang mendiami Maratua tersebar di 19 desa atau kelurahan.
Maratua memiliki pesona laut biru yang indah, sehingga membuat para wisatawan yang datang ke sini tak sabar untuk melakukan aktivitas air, seperti snorkeling dan diving. Maratua dapat dikatakan sebagai ‘surga’ untuk para penyelam yang sangat menyukai keindahan dunia bawah laut.
Maratau memiliki luas daratan sebesar 384,36 kilometer persegi dengan luas perairan 3.735 kilometer persegi. Pulau Maratua terkenal kaya akan ekosistem dan hayati laut. Terumbu karang merupakan salah satu sumber daya hayati, sekaligus potensi laut yang ada di Maratua. Sebagian terumbu karang yang ada di Maratua adalah jenis fringing reefs yang bisa ditemukan di tubiran pulau.
Selain terumbu karang, ada juga mangrove atau hutan bakau yang mampu tumbuh di lingkungan pasang-surut pantai yang berlumpur, berpasir, ataupun berlempung. Hutan mangrove sendiri bisa dijumpai hampir di seluruh perkampungan yang ada di Maratua.
Selain mangrove dan terumbu karang, ekosistem lain yang dapat ditemukan adalah padang lamun yang hampir bisa ditemukan di daerah berpasir Pulau Maratua. Di samping itu, ada juga perikanan yang terdiri dari ikan konsumsi dan ikan hias.
Anda bisa menggunakan pesawat dengan tujuan penerbangan Bandara Kalimarau, Tanjung Redeb, Berau dengan perjalanan selama 1 jam. Setelah sampai di bandara, Anda bisa melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Tanjung Redeb.
Alternatif lainnya adalah Anda bisa menumpang pesawat untuk menuju ke Bandara Internasional Juwita di Tarakan. Dari bandara, Anda bisa menggunakan taksi untuk sampai di pelabuhan.
Jika Anda berada tak jauh dari Maratua atau masih di sekitarnya, Anda bisa menuju sana dengan menggunakan speed boat. Waktu tempuh perjalanan ke Maratua sekitar 3-4 jam.
Maratua merupakan salah satu pulau yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Beberapa wisatawan yang menyukai aktivitas diving dan snorkling akan sangat dimanjakan di pulau ini. Aktivitas diving dan snorkeling Anda akan sangat didukung oleh keindahan terumbu karang yang memiliki warna yang beragam.
Maratua juga terkenal dengan tempat bertelur penyu terbesar. Setiap tahunnya, akan ada ratusan penyu yang bertelur. Jadi, bisa dikatakan bahwa Maratua adalah ibu kota bagi para penyu hijau karena memang banyak sekali penyu yang datang ke pulau ini. Bagi Anda yang ingin mengunjungi pulau ini, jangan lewatkan untuk melihat beberapa penyu hijau yang ada di Mertua.
Tak jauh dari Maratua, Anda akan menemukan sebuah pulau yang tidak kalah indahnya dengan Maratua, yaitu Pulau Derawan. Untuk menuju pulau ini, Anda cukup menyeberang menggunakan perahu dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Di sini, Anda bisa melakukan aktivitas air, seperti diving dan snorkeling.