Total Akomodasi | 7 Properties |
Area Populer | Padang Sidempuan Utara, Padang Sidempuan Batu Nadua |
Hotel Populer | Hotel Mutiara Padangsidimpuan, Pia Hotel |
Objek Wisata Populer | Plaza Anugerah, RM. Minang Jaya |
Jika berada di Padang Sidempuan, kamu juga bisa mengunjungi Padang Sidempuan Utara, Padang Sidempuan Selatan, Padang Sidempuan Angkola Julu, Padang Sidempuan Batu Nadua, Padang Sidempuan Hutaimbaru, Padang Sidempuan Tenggara
Jika berada di Padang Sidempuan, kota yang paling dikungjungi oleh wisatawan adalah Medan, Danau Toba, Sibolga, Binjai, Tebing Tinggi, Nias, Tanjung Balai, Nias Selatan, Simalungun, Tapanuli Utara.
Hotel yang paling populer dan banyak dipesan oleh wisatawan diantaranya Hotel Mutiara Padangsidimpuan, Pia Hotel, Hotel Natama, Pia Hotel Padangsidimpuan, Samudera Hotel, Mega Permata Hotel, Collection O 91373 M Hotel
Saat ini, ada sekitar 7 hotel yang dapat kamu pesan di Padang Sidempuan
Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara dikenal sebagai kota salak karena di kota ini terdapat banyak petani salak yang menjual hasil panen mereka. Sebagian besar petani salak tersebut berasal dari Kabupaten Tapanuli Selatan, terutama di kawasan kaki gunung Lubuk raya.
Salak juga menjadi ciri khas Kota Padang Sidempuan, sehingga dibangunlah Tugu Salak yang menjadi icon dan salah satu destinasi wisata kota ini. Kota Padang Sidempuan menjadi syurga bagi para penikmat salak. Di kota ini terdapat 6 kecamatan dan 42 desa yang dihuni oleh suku Batak Angkola, Mandailing, Toba, Jawa, Padang, dan suku-suku lainnya.
Nama Kota Padang Sidempuan ini berasal dari kata “padang na dimpu” yang memiliki arti sesuai kata pembentuknya. Padang adalah luas, na adalah yang dan dimpu adalah tinggi atau jika digabungkan akan memiliki arti “hamparan rumput yang luas yang berada di tempat yang tinggi.” Konon pada zaman dahulu, kota ini merupakan tempat singgah para pedagang dari berbagai daerah, seperti pedagang ikan dan garam dari Sibolga, Padang Sidempuan, Panyabungan, Padang Bolak (Paluta).
Seiring berjalannya waktu, tempat ini semakin ramai dan kemudian berkembang menjadi sebuah kota. Kota ini pertama kali dibangun sebagai benteng pada tahun 1821 oleh pasukan Paderi yang dipimpin oleh Tuanku Imam Lelo. Benteng ini membentang dari Batang Ayumi sampai Aek Sibontar.
Adapun sisa-sisa benteng peninggalan perang Paderi sampai saat ini masih dapat dijumpai, hanya saja kondisinya sudah tidak terawat dengan baik. Pasukan Paderi telah membawa pengaruh besar bagi kota ini, salah satunya adalah tersebarnya agama Islam yang menjadi agama mayoritas penduduk di kota ini.
Pada zaman penjajahan Belanda, Kota Padang Sidempuan dijadikan sebagai pusat pemerintahan oleh pemerintah kolonial Belanda, tepatnya di daerah Tapanuli. Hal ini menjadikan beberapa bangunan peninggalan Belanda masih dapat dijumpai di Kota Padang Sidempuan ini, salah satunya adalah Kantor Pos Polisi yang ada di pusat kota. Sejarah kota ini juga dapat disaksikan melalui beberapa foto peninggalan dari zaman penjajahan yang masih tersimpan di Museum Kota Leiden, Belanda.
Kekayaan Budaya di Padang Sidempuan cukup beragam. Salah satu budaya yang terdapat di Padang Sidempuan adalah Marosong Osong. Marosong osong merupakan budaya berbalas pantun untuk melamar boru tulang. Selain itu, terdapat budaya lainnya seperti tari katebo-katebo, na rere dan surdu-surdu.
Kota Padang Sidempuan terletak di dekat garis khatulistiwa yang menjadikan daerah ini memiliki iklim tropis. Suhu di sana berkisar antara 22,50 sampai dengan 24 derajat Celcius dengan dua musim, yakni musim kemarau dan musim penghujan.
Â
Batas Wilayah Utama
Kota Padang Sidempuan memiliki batas wilayah utama yang memisahkannya dengan daerah lain di sekitarnya. Di sebelah utara, Kota Padang Sidempuan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, Kecamatan Angkola Timur, dan di sebelah selatan, berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, Kecamatan Batang Angkola serta Kecamatan Angkola Selatan. Sementara itu, di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, Kecamatan Angkola Barat dan Kecamatan Angkola Selatan. Dan di sebelah timur, kota ini berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli selatan, Kecamatan Angkola Timur.
Â
Via Udara
Untuk menuju Kota Padang Sidempuan, Anda harus menuju Medan terlebih dahulu. Tepatnya menuju Bandara Polonia Medan dengan tarif sekitar Rp500.000. Dari Bandara Polonia Medan, Anda dapat meneruskan ke Padang Sidempuan, yakni Bandara Aek Godang, menggunakan Pesawat Domestik dengan kisaran harga Rp630.000 sampai dengan Rp750.000. Pesawat menuju Bandara Aek Godang ini berangkat kurang lebih 5 kali perjalanan dalam satu hari.
(Harga sewaktu-waktu dapat berubah)
Via Darat
Untuk menuju Kota Padang Sidempuan menggunakan jalur darat dari Jakart, akan membutuhkan waktu lebih lama. Jika Anda menggunakan mobil pribadi, akan memakan waktu 2 hari 3 malam dengan estimasi menginap satu malam dijalan untuk beristirahat. Anda bisa memesan hotel di sepanjang jalan dari Jakarta menuju Medan. Rute yang digunakan adalah Jakarta-Lampung-Lahat-Lubuklinggau-Solok-Bukit Tinggi-Padang Sidempuan. Rute itulah yang dinamakan jalur tengah Sumatera.
Untuk jalur darat lainnya, Anda bisa menggunakan bus dari Medan menuju Padang Sidempuan. Sementara, dari Jakarta menuju ke Medan dapat ditempuh dengan menggunakan pesawat. Kemudian, dari Bandara bisa langsung menuju terminal dengan menggunakan taksi ke Jalan Sisingamangaradja. Di tempat tersebut banyak tersedia bus menuju Padang Sidempuan. Dari terminal Medan, barulah menuju Padang Sidempuan menggunakan bus dengan tarif sekitar Rp130.000. Lama perjalanannya antara 10-12 jam.
(Harga Sewaktu-waktu dapat berubah)
Â
Alaman Bolak
Alaman bolak adalah tempat wisata pertama yang bisa Anda kunjungi ketika ke Padang Sidempuan. Alaman bolak merupakan sebutan untuk alun-alun Kota Padang Sidempuan yang berada di tengah kota. Alun-alun ini dibangun pada tanggal 31 Desember 2001 dan diresmikan pada 31 Desember 2004 dengan ketinggian sekitar 1 meter bila dihitung dari badan jalan.
Parsariran
Tempat wisata yang satu ini cocok untuk dijadikan tempat berlibur bersama keluarga dengan suasana alam yang sangat indah berupa aliran sungai yang sangat jernih. Disana tersedia pondok-pondok untuk berteduh di pinggir jalan lintas Padang Sidempuan-Sibolga. Biasanya oleh anak-anak muda, tempat ini dijadikan untuk acara mambasu dahanon jika ada pesta, baik yang datang dari Kota Padang Sidempuan, maupun sekitarnya.
Tor Simarsayang
Tor Simarsayang adalah salah satu lokasi wisata favorit di Padang Sidempuan. Letaknya berada di Kelurahan Batang Ayumi Julu, Kecamatan Padang Sidempuan Utara, sekitar 20 KM dari pusat kota. Selain dapat menikmati suasana alam pegunungan, di Tor Simarsayang ini Anda bisa melihat pemandangan Kota Padang secara jelas.
Lokasi wisata ini dipenuhi pohonan rindang dan Anda harus melewati jalan berliku dan penuh tanjakan sepanjang 4 km lebih untuk dapat mencapai puncak bukit. Adapun kondisi Tor Simarsayang pada masa 20 tahun yang lalu, masih sangat sepi. Namun setelah dijadikan obyek wisata oleh Pemerintah Kota Padang Sidempuan, sekitar 4 tahun lalu, Tor Simarsayang berubah drastis menjadi lebih dinamis. Banyak warung dan pedagang yang buka serta menjual berbagai barang dagangan di sana. Untuk tempat menginap dan hotel di area wisata Padang Sidempuan juga telah banyak tersedia.
Aek Sijornih
Aek sijornih berada sekitar 30 km ke arah timur dari Kota Padang Sidempuan. Lokasi tepatnya berada di Kelurahan Sayur Matinggi, di Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan. Perjalanan menuju Aek Sijornih ini dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam dari pusat kota. Tempat dan aliran sungai terbagai dalam 2 wilayah dengan 2 pengelola yang berbeda. Wilayah pertama dikelola oleh Dinas Pariwisata Tapanuli Selatan, sedangkan wilayah kedua dikelola secara swadaya oleh masyarakat dan pemilik tanah.
Wisata Kuliner Padang Sidempuan
Untuk Anda pecinta kuliner, Padang Sidempuan bisa menjadi syurga bagi Anda karena beragamnya kuliner tradisional khas daerah ini yang bisa memanjakan lidah Anda. Diantara kuliner khas yang paling digemari adalah lontong sayur. Lontong sayur di sini cukup istimewa karena cita rasa dan penambahan lauk seperti gulai kacang merah ditambah tempe yang telah diiris kecil, bihun, bumbu pecal, kerupuk singkong balado, sambal teri, kering kentang dan tauco, serta telor balado dan rending daging. Lontong sayur ini dapat Anda temukan hampir di setiap sudut Kelurahan Kampung Teleng yang berada di Jalan Prof H. Muhammad Yamin.
Selain lontong sayur, tersedia juga sate yang dapat dinikmati di Buffet di Nauli, Jalan P Lumumba, di depan eks Bioskop Tapanuli, yaitu sate si baci dan sate kuah kacang. Selain itu, ada juga es tebak yang dapat Anda nikmati di sekitar kantor pajak yang berada tepat di belakang Pos Polisi Kota Padang Sidempuan.
Untuk menu sore hari, Anda dapat menikmati pecal uwak goreng di Sigiring-giring dan soto partapean di Silandit, serta kedai kopi warung gantung. Makanan khas lainnya adalah ikan sale yang diolah dengan asap, ada ikan mas, ikan jurung, lele, haporas, haruting, tikkalang dan jenis belut. Semua ikan ini diambil dari sungai dan di sale dengan cara dipanggang.
Makanan tradisional yang melegenda dari Padang Sidempuan adalah Semaca, atau ikan mas holat. Makanan ini disajikan dengan bumbu khas ala tradisional, lalu ditambahkan sambal asam dan pakkat yaitu pucuk rotan muda yang dibakar atau diasapi.
Untuk buah tangan dari Padang Sidempuan yang dapat Anda beli antara lain: lemang, alame, kerupuk sambal balado kaki nun, dan karak koling parak karambia serta minuman sipode sejenis bandrek susu ditambah telor. Anda bisa mendapatkan aneka makanan dan minuman tersebut di Jalan Slamet Riyadi.
Â