Total Akomodasi | 172 Properties |
Area Populer | Lembang, Ciwidey |
Hotel Populer | Pullman Bandung Grand Central, De Paviljoen Bandung |
Objek Wisata Populer | Trans Studio Bandung, Farm House Lembang |
Hotel yang paling populer dan banyak dipesan oleh wisatawan diantaranya Pullman Bandung Grand Central, De Paviljoen Bandung, Hotel Bumi Asih Gedung Sate Bandung, ibis Styles Bandung Grand Central, Hotel Vio Cimanuk, Hotel Progo, Hotel Vio Surapati, Tebu Hotel Bandung, The House Tour Hotel Downtown, Amaris Hotel Cimanuk
Saat ini, ada sekitar 172 hotel yang dapat kamu pesan di Gedung Sate
Bandung merupakan salah satu kota yang ada di Indonesia dan merupakan salah satu kota yang paling maju. Bandung memiliki kepadatan penduduk yang cukup besar disertai dengan kepadatan berbisnis yang cukup maju. Di samping itu, kota ini dikelilingi oleh pemandangan alam dan objek wisata yang beragam, sehingga sangat disayangkan jika Anda lewatkan. Dalam bidang pendidikan, Kota Bandung sangat memperhatikan semua sekolah dan seluruh pelajar.
Gedung Sate merupakan salah satu bangunan bersejarah yang paling terkenal di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Gedung ini memiliki ciri khas pada menara paling atas dari gedung yang menyerupai seperti bentuk tusuk sate. Gedung Sate tak hanya dikenal oleh masyarakat Jawa Barat, tapi dikenal juga oleh seluruh masyarakat Indonesia. Beberapa Gedung yang ada di Jawa Barat dibangun menyerupai bentuk dari Gedung Sate, contohnya adalah Stasiun Kereta Api Tasikmalaya pada bangunan gedung bagian depan.
Untuk yang senang berwisata sejarah, Gedung Sate akan menjadi pilihan yang tepat. Nilai sejarah yang ada di gedung ini sejak zaman dahulu akan menambah pengetahuan Anda tentang Kota Bandung. Daerah ini juga merupakan pusat pemerintahan dan perkantoran dari Kota Bandung.
Peletakan batu pertama kali dari Gedung Sate adalah pada 27 Juli 1920 oleh putri dari walikota Bandung saat itu, yaitu Johanna Catherina Coops dan bersama dengan wakil Gubernur dari Jendral J.P. Graaf Van Limburg Stirum bernama Petronella Roelefsen. Pada awalnya, mereka membangun Gedung Sate sebagai pusat pemerintahan Hindia-Belanda. Nama dari gedung ini pada zaman dahulu adalah Gouvernemens Bedrijven (GB) yang kemudian diubah menjadi Gedung Sate. Gedung ini dibangun dengan membutuhkan sekitar 2000 pekerja dan memakan waktu pembuatan sekitar 4 tahun. Arsitek Gedung Sate adalah Ir. J. Gerber yang mendesain sendiri bangunan ini dan dibantu dengan saran dari arsitek ternama yang ada di Belanda, yaitu Dr. Hendrik Petrus Berlage. Beliau telah memberi saran kepada Ir. J. Geber bahwa ia harus membuat desain gedung dengan tambahan bernuasa tradisional dari Indonesia.
Banyak yang berkomentar bahwa Gedung Sate memiliki desain campuran Eropa dan Indonesia. Gedung Sate memakan biaya yang tidak sedikit karena gedung ini telah menghabiskan sekitar 6 juta gulden. Jumlah dari pembangunan Gedung Sate itulah yang dijadikan sebagai ikon dari Gedung sate, sehingga menara gedung ini dibuat seperti bentuk jambu air, sate, atau melati yang berjumlah 6 buah.
Di belakang Gedung Sate, terdapat sebuah tugu yang dibuat untuk mengenang 7 orang pemuda yang tewas dalam mempertahankan bangunan ini pada peristiwa berdarah 3 Desember 1945. Kemudian, Menteri Pekerjaan Umum memerintahkan agar tugu tersebut dipindahkan pada 3 Desember 1970. Sekitar 1980, Gedung Sate lebih dikenal sebagai kantor Gubernur karena gedung ini telah dijadikan sebagai pusat pemerintahan Jawa Barat.
Jika Anda ingin menggunakan jalur udara, Anda dapat menggunakan Bandara Husein Sastranegara. Dari bandara ini, Anda dapat menggunakan taksi atau bisa juga menggunakan ojek dan turun di Patung Husein, kemudian dilanjutkan dengan menaiki angkutan kota (angkot) hijau nomor 06 jurusan Ciroyom-Cicaheum dan turun di depan Lapangan Gasibu. Setibanya di sana, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju ke Gedung Sate.
Untuk Anda yang ingin berkunjung ke Gedung Sate di Bandung menggunakan mobil pribadi, Anda dapat melalui jalur tol. Dari tol di Jakarta, Anda harus menuju ke Tol Pasteur, kemudian Anda dapat langsung menuju ke Jalan Diponegoro dan menemukan Gedung Sate. Untuk menemukan Gedung ini tidak susah karena gedung ini merupakan landmark dari Kota Bandung.
Untuk jalur kereta api, Anda dapat menggunakan Stasiun Bandung, kemudian menaiki angkot putih nomor 16 jurusan Dago - Riung Bandung ย dan turun di Gedung Sate.
Terminal bus yang ada di dekat Gedung Sate adalah Terminal Leuwipanjang dan Terminal Cicaheum.
Di dekat Gedung Sate, terdapat beberapa spa, tempat berbelanja, hotel, dan restoran yang akan memanjakan hari berlibur Anda di Bandung. Untuk objek wisata selain Gedung Sate, Bandung juga memiliki berbagai macam objek wisata menarik yang dapat Anda kunjungi seperti:
Taman ini jaraknya sangat dekat dengan Gedung Sate. Di taman ini, biasanya warga Bandung bersantai sambil menikmati udara sejuk. Beberapa warga juga ada yang berolahraga di sini. Tempat ini sangat cocok sebagai tempat berkumpul dengan teman atau keluarga.
Jika Anda mengunjungi Gedung Sate, maka Anda juga wajib mengunjungi Museum Geologi. Museum ini merupakan objek wisata edukasi untuk anak-anak maupun dewasa. Anda dapat melihat berbagai macam koleksi yang ada di museum ini. Selain itu, isi dari Museum Geologi seperti sedang bercerita tentang pembentukan bumi dan sejarah tentang semua makhluk hidup yang ada di bumi dari zaman dahulu hingga sekarang.
Lokasi Museum Geologi juga terbilang sangat dekat dengan Gedung Sate, yaitu hanya berjarak sekitar 0,3 kilometer.
Sesuai dengan namanya, museum ini menyimpan berbagai macam koleksi dalam bidang surat menyurat, seperti, prangko dari zaman dahulu hingga sekarang, prangko luar negeri, dan juga ada beberapa kendaraan yang dipakai sebagai alat transportasi dalam mengirim surat. Lokasinya berada di sebelah timur dari Gedung Sate. Museum ini dapat dijadikan sebagai salah satu tujuan Anda yang sayang jika dilewatkan. Museum ini merupakan objek wisata sejarah yang dapat menambah ilmu pengetahuan Anda mengenai surat menyurat, terlebih jika dilihat pada zaman seperti sekarang, orang-orang sudah banyak yang tidak menggunakan surat lagi.
Museum ini dijadikan sebagai tempat pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika. Dengan jarak sekitar 2,5 kilometer dari Gedung Sate, Anda dapat menikmati wisata bersejarah yang sangat penting bagi Indonesia. Tempat ini dijadikan sebagai objek wisata sejarah yang sangat menarik. Jika ingin masuk ke sini, Anda tidak membutuhkan biaya apapun. Oleh karena itu, Museum Merdeka akan penuh oleh wisatawan pada musim libur.
Objek wisata satu ini bertempat di bawah jembatan yang berjarak sekitar 1,2 kilometer dari Gedung Sate. Taman ini menyediakan satu buah layar lebar yang selalu memutar film. Tenang saja, objek wisata ini disediakan secara gratis. Taman Film Pasopati adalah tempat yang sangat cocok untuk Anda yang ingin melepas penat dan menikmati suasana menonton film di bawah jembatan dengan sensasi dari kendaraan yang sedang berlalu-lalang di atas dan sekitar tempat ini.
Masjid ini dibangun oleh walikota Bandung, yaitu Bapak Ridwan Kamil. Di sini, Anda dapat menikmati pemandangan masjid yang sangat megah. Bisa dibilang, Anda dapat langsung berwisata di area masjid ini sehabis beribadah. Anda diperbolehkan untuk berfoto-foto di sini karena ada banyak spot foto yang sangat bagus.
Terletak di belakang Gedung Sate, Nasi Bakar 15 buka dari jam 8 pagi. Nasi Bakar 15 Cimandiri sangat digemari karena lezat dan menawarkan harga yang bersahabat.